Ticker

6/recent/ticker-posts

Silek Sebagai Bentuk Jati Diri Orang Minangkabau


 

Oleh: Khairunnisa Azzukruf

A. Perkembangan Silek di Minangkabau

Silek merup


akan salah satu warisan jati diri dan kebudayaan nenek moyang masyarakat Minangkabau. Beladiri asli Minangkabau ini berfungsi sebagai pertahanan diri dan pertahanan wilayah, selain itu merupakan sarana pendidikan pembentukan karakter masyarakat. Gerakan silek diciptakan oleh nenek moyang Minangkabau dengan nilai, kearifan, jati diri serta unsur yang mengambil gerakan - gerakan dari alam dan kehidupan. Sebagaimana filosofi hidup masyarakat Minangkabau yang berfilosofi Alam Takambang Jadi Guru. Dalam perkembangannya, Silek di Minangkabau berkembang melewati perubahan peradaban dan pengaruh dimulai sejak zaman kepercayaan, masuknya islam hingga saat ini. Silek juga berkembang menjadi berbagai aliran yang berbeda namun memiliki dasar kesamaan yaitu berakar kepada silek awal seperti silek pangka, silek tuo, silek kampuang serta silek lainnya yang merupakan cikal bakal silek di Minangkabau. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan aliran silek di Minangkabau adalah faktor Adaik Salingka Nagari, dimana wilayah dan masyarakat Minangkabau memiliki wewenang untuk mengembangkan kebudayaan sesuai dengan kondisi dan cara wilayah masing - masing. Hal ini juga yang kemudian menjadikan kebudayaan di Minangkabau menjadi sangat beragam termasuk Silek. Lahia Silek Mancari Kawan, Bathin Silek Mancari Tuhan yang awal mulanya lahir dari filosofi salah satu aliran silek di Minangkabau yang kemudian menjadi filosofi silek saat ini. Silek sebagai hasil karya dan kreasi kebudayaan mengandung unsur estetis gerakan meskipun silek adalah sebuah beladiri. Tak dapat dipungkiri, randai yang merupakan seni teater tradisional Minangkabau dan Tari Tradisional Minangkabau berakar dari silek sebagai penciptaannya. 

Seiring perkembangan zaman, Silek mengalami dinamika perjalanan dalam keberadaannya. Silek Tradisi Minangkabau masih banyak dipertahankan oleh pelaku silek tradisi Minangkabau baik di Sumatera Barat maupun diluar Sumatera Barat. Selain itu Ikatan Pencak Silat Indonesia yang merupakan wadah perkumpulan beladiri pencak silat indonesia menanungi silek sebagai beladiri asli Indonesia. Perkembangan disisi lain silek saat ini tidak hanya dipelajari sebagai beladiri, namun silek juga mengalami perkembangan kedalam pertunjukan atraksi seni dalam berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Keberadaan silek saat ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Minangkabau sebagai pewaris kebudayaan ini. Namun telah diketahui oleh masyarakat luas hingga dunia internasional. Dalam perkembangan ini, para pelaku dan penggiat silek di Minangkabau juga berupaya untuk berinovasi dalam mempertahankan dan memperkenalkan silek sebagai jati diri, kebudayaan dan beladiri asli masyarakat Minangkabau.

Diantaranya 2 tahun terakhir, menyadari silek sebagai jati diri, kebudayaan dan beladiri asli Minangkabau telah terbentuk 2 pergerakan yang cukup besar menghimpun para pelaku, penggiat, pengamat, pecinta dan masyarakat silek yang fokus kepada silek tradisi. Pahimpunan Tuo Silek Tradisi Minangkabau, pergergerakan ini fokus dalam upaya mengembalikan kearifan dan jati diri Silek Tradisi sebagai bagian dari adat Minangkabau. Hingga saat ini pergerakan ini telah terbentuk hingga ketingkat daerah yaitu Pahimpunan Tuo Silek Tradisi Minangkabau Solok Selatan dan Pahimpunan Tuo Silek Tradisi Minangkabau Luak Limo Puluah dan akan diiringi terbentuk ke wilayah lainnya di tanah Minangkabau. Upaya yang telah dan akan terus dilaksanakan diantaranya berbagai pertemuan dan kegiatan yang bertujuan sebagai sarana silaturahmi, diskusi, publikasi, dan promosi kepada pelaku, penggiat, pecinta hingga masyarakat umum terhadap Silek Minangkabau dengan melibatkan berbagai penggerak dari latar belakang dan profesi yang berbeda, bertemu dan satu tujuan untuk mempertahankan silek tradisi Minangkabau.

B. Aliran-aliran silek di Minangkabau

1.  Silek Tuo Minangkabau (Silat  Tua)

Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, berkembang di kabupaten Lima Puluh Kota tetap dengan nama Silat Tuo tetapi penulis pernah bertemu dengan salah satu anak alm. Syekh Abdurrahman Kumango yang bernama Bpk Ismail Rahman dan penulis meminta sejarah silat Kumango dari beliu, dalam tulisan ketikan yang beliau serahkan, dijelaskan bahwa silat kumango juga bernama silat tuo dan ada  pendapat lain seperti yang ditulis pada situs wikipedia yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka "Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.

Dalam Silat Tuo Minangkabau dikenal        prinsip: Tangkis Jurus Satu, Serang Jurus    Dua. Jadi pada awalnya ilmu persilatan  di Minangkabau ini mengajarkan pada anak  sasiannya (murid) untuk tidak memulai    perkelahian. Tangkis jurus satu mempunyai  makna, bahwa tugas utama setiap anak  sasian atau pesilat adalah menghindarkan  perkelahian. Sedangkan Serang jurus dua  mempunyai makna: bila musuh datang  setelah mengelakkan serangan baru boleh  menyerang.

Dan ilmu ini memang diajarkan secara harfiah dalam Silek Tuo. Tidak pernah diberi pelajaran bagaimana caranya membuka serangan. Tetapi pelajaran selalu dimulai dari cara "mangelak". Yaitu menghindarkan perkelahian. Setelah serangan musuh ditangkis, barulah terbuka jurus untuk menyerang.

2. Silek Kumango

Salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar. Bicara budaya dan sejarah Minangkabau, tak akan lepas dari Kabupaten Tanah Datar yang kerap disebut Luhak Nan Tuo. Inilah sebuah ranah yang diyakini sebagai tempat asal orang Minangkabau. Sebagai tempat asal, Tanah Datar banyak menyimpan peninggalan sejarah, tradisi, sekaligus tatanan budaya yang mendarah daging dengan masyarakat.

Jenis bela diri ini merupakan perpaduan seni bela diri dengan tarekat sekaligus penyempurnaan dari silat-silat yang lebih dulu berkembang. Silat tersebut dirancang sedemikian rupa hingga sejajar dengan aliran silat klasik seperti Silat Lintau, Macan, Melubus, dan Pariaman.

Silat Kumango adalah satu dari sepuluh aliran silat legendaris dari Minangkabau. Silat ini terkenal dengan jurus mematikan yang disebut kuncian kemanga. Dalam gerakan, ada sepuluh jurus inti kumango. Yaitu,ilak kida, ilak suok, sambuik pisau, rambah, cancang, ampang, lantak siku, patah tabu, ucak tangguang,dan ucak lapeh. Selain itu, ada gerakan dasar bernama langkah tuo, yaitu gerakan menyerang maupun menangkis dengan cepat yang membuat lawan tak berkutik. Juga ada langkah ampek, yaitu pengembangan langkah tuo yang berfungsi sebagai umpan bagi lawan.

Jenis silat ini dirancang tak sekadar sebagai beladiri, tapi juga dikombinasikan dengan ajaran-ajaran Islam. Perihal waktu latihan, ada perbedaan filosofi antar berlatih di siang benderang dengan malam yang penuh nuansa cahaya remang. Pada siang hari, gerakan dan fokus mata bisa lebih terjaga, sedangkan malam hari perlu perhatian lebih tinggi untuk kesigapan mata dan gerakan.

Antusiasme masyarakat di Nagari Kumango dalam mempelajari jenis silat ini terus berjalan. Tak heran, nagari ini menjadi saksi bisu atas perkembangan aliran silat yang ditetaskan Syekh Mudo Abdurrahman al-Khalidi pada akhir 1800-an silam.

3.  Silek Harimau Minangkabau (Silat Harimau)

Salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah yang terinspirasi dari gerakan-gerakan harimau yang cepat,tepat dan kuat untuk melumpuhkan musuhnya. Silek Harimau Minangkabau memiliki sederetan gerakan lincah seperti menendang, memukul, mengunci, menahan, bertarung di tanah, dan menggunakan senjata. Langkah dalam permainan Silek Minangkabau mirip langkah berjalan dan posisinya lebih sering merendah dikombinasikan gerakan anggun namun kuat. Silek Harimau adalah seni bela diri yang berasal dari Padang terutama Minangkabau. Gerakan silek menyerupai teknik dan filosofi harimau ketika menyerang mangsanya. Salah satu cirinya dapat dilihat melalui teknik tangan terbuka yang meniru cakar harimau.

4. Silek Lintau (Silat Lintau)

Aliran silat tuo lintau lebih dikenal di negara Malaysia, Amerika, Belanda dan beberapa negara lainnya. Sedangkan di dearah asalnya di Lintau, keberadaannya nyaris tidak dikenal generasi penerus, masyarakat hanya tahu disini asal muasal salah satu aliran silat tuo yang di Minangkabau, tapi tidak terjaga dengan baik layaknya sebuah warisan budaya. H. Djasorel Chaniago , tokoh perantau Lintau memiliki inisiatif mendirikan Yayasan Silek Tuo Lintau. Yayasan ini dibuat tidak untuk mengurusi silat, tetapi untuk mencari benang merah asal-asul aliran silat yang dipelajari berbagai perguruan silat di manca negara, dari situ akan terlihat siapa yang membawa aliran silat tersebut kesana dan siapa gurunya, guru-guru silat tuo lintau ini yang akan kita patenkan sebagai kebanggan bagi Minangkabau dan Sumatera Barat.

5.Silek Sitaralak (Silat Sitaralak)

Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865) dari Kamang (dekat Bukittinggi, Kabupaten Agam, berkembang di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota sampai ke wilayah Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika. 

6. Silek Pauah (Silat Pauh)

Silat Pauah (Pauah) - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan penjajah di masa dahulunya. Aliran ini juga berkembang menjadi satu aliran silat di Kabupaten ini.

Silat Pauh atau Silek Pauah adalah aliran Silat termuda dari sepuluh aliran utama Silat Minangkabau yang berasal dari Kota Padang. Pada jaman pra kemerdekaan, daerah Pauah terletak di pinggiran Kota Padang (sebelum perluasan) tempat berkumpul para pejuang yang menekan posisi Penjajah Belanda. Pada jaman penjajahan, Belanda tidak terlalu mau mengurus wilayah Pauah ini karena mereka anggap daerah rawan.

7.  Silek Luncua (Silat Luncur)

Silat Luncua (Luncur)- yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok. Malaysia juga memiliki unsur-unsur aliran silek Minangkabau, seperti silek Luncua, Sitaralak, kuncian Kumango dan Lintau di dalam materi pelajarannya. Posisi Malaysia yang rawan dari serangan berbagai bangsa terutama bangsa Thai membuat mereka perlu merancang sistem beladiri efektif yang merupakan gabungan antara beladiri Aceh dan Minangkabau.

8. Silek Baruah (Silat Baruh)

Salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS