PKBI Upayakan Hidup Sehat Tanpa TBC Untuk Warga Kota Padang.

Padang,- Jurnalis Sumbar

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien Tuberkulosa (TBC) karena sehat itu penting.Kegiatan ini diselenggarakan oleh PKBI Sumbar yang bekerjasama dengan anggota DPRD kota Padang Drs Muhidi dengan instansi yang terkait dalam pertemuan dan konferensi Pers yang dilaksanakan di hotel ZHM Premiere pada Rabu (28/12/2022). 

.

Kasus TBC di Indonesia terus meningkat oleh karena itu menjadi masalah kita bersama, mengingat kasus tersebut adalah penyakit dengan jumlah kematian terbanyak di Indonesia, berdasarkan data terbaru, negara kita menjadi negara nomor dua dengan kasus TBC ini. 

Pada bulan Desember 2022 tercatat capaian SPM layanan TBC dikota Padang 17.743 terdapat beberapa tantangan yang ditemukan dalam memenuhi SPM layanan TBC (orang terduga TBC) yakni; Aspek pelayanan pemeriksaan klinis, adanya kendala untuk orang terduga TBC.

Mengeluarkan dahak merupakan aspek pelayanan pemeriksaan penunjang informasi, aspek edukasi/promosi kesehatan kurang pemerataan edukasi TBC ditingkat desa, aspek rujukan layanan pemeriksaan TCM sudah dilaksanakan.

Dalam.pengembangan jejaring DPPM, komunitas telah mengadakan pertemuan untuk memperkuat DPPM. Berdasarkan tantangan pemenuhan SPM layanan TBC, dinas kota Padang telah menyusun strategi, diantaranya melakukan laboratorium dengan mengirim slide Crosschek Labkesda, pegadaian certridge dan DAK fisik tahun 2022,penjaringan kasus, penjaringan suspek, pemberian PMT bagi pasien dan petugas TB, membuat jejaring dengan RS swasta, klinik DPM dan BPS, pembentukan KOPI TB (Koalisi Organisasi Profesi)sebagai penguatan program penanggulangan TB.

Strategis pelibatan komunitas secara minimal telah telah disepakati dengan tiga aspek yakni; Penilaian SPM, mekanisme tanggapan dan umpan balik, pengelolaan kader informasi. Peran komunitas dapat melakukan pengelolaan kader secara optimal dengan pendampingan kader menghubungkan kader untuk proses jemput dahak (DPM klinik ke PKM)edukasi TBC. Peran komunitas dapat melakukan pengelolaan kader secara optimal dengan pedampingan kader.

Mengoptimalisasikan akses dukungan anggaran dan mutu layanan kesehatan (orang terduga TBC) mengusulkan peran komunitas untuk dapat mendorong proses memantau sebagai public watch pemenuhan SPM dan kualitas layanan kesehatan, mendukung kepatuhan dan pendampingan pasien TBC dan mendukung dalam penemuan kasus TBC baru.

Jangan malu untuk berobat dan jangan tunggu sakit, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Dan marilah kita hidup sehat, karena sehat itu penting, sehat jasmani dan rohani. (Kitti)