Ticker

6/recent/ticker-posts

AKSI DEMO LANJUT, KEPEDULIAN AKAN LINGKUNGAN MENCIUT”


 

Oleh : Muhamad Rayhan Sidiki Mahasywa Biologi Universitas Andalas


Apakah anda tau sampai kapan umur dunia? Pastinya banyak dari kita bertanya-tanya bagaimana jika dunia yang kita tempati sekarang itu sebenarnya masih kuat untuk bertahan atau tidak. Semua itu dapat terjawab dengan apa yang kita lakukan terhadap dunia, apakah kita menjaganya atau malah sebaliknya kita sebagai manusia yang merusak tempat tinggal kita sendiri. Lucunya banyak aksi demo yang dimana mereka berlomba-lomba menyuarakan untuk menjaga lingkungan yang ditulis diatas kertas yang bertuliskan “Mari menjaga lingkukan tetap aman, lestari, dan hijau” yang dimana kertas yang mereka tulis adalah hasil dari alam yang dibuat melalui proses penebangan pohon untuk pembuatan kertas aksi yang mereka lakukan.Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang artinya rakyat memegang kedaulatan tertinggi dibanding pemerintah. Tak heran di Indonesia sering terjadi aksi demo untuk menuntut keadilan dan juga hak-hak rakyat, Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Tetapi apakah pernah terlintas dipikiran kita kalau aksi yang sering kita lakukan itu memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar, seperti contohnya sampah yang menumpuk setelah aksi demo lalu kerusuhan yang terjadi yang membuat keresahan dilingkungan sekitar tempat aksi dan yang paling meresakhan aksi membakar ban yang dapat merusak lingkungan terutama pencemaran langsung terhadap udara.Seperti yang terjadi pada saat aksi demonstrasi mahasiswa dan beberapa masyarakat terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada selasa (14/9/2022) dikawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, dimana seusai aksi domonstrasi tepatnya pukul 20.00 WIB ini, rupanya meninggalkan banyak sampah. Tercatat jumlah massa yang turun aksi mencapai ribuan. Hal ini menyebabkan jalanan penuh oleh sampah yang dihasilkan oleh pendemo, berdasarkan keterangan Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Yogi Ikhawan, sampah yang ditinggalkan tak main-main yaitu mencapai 2 ton. "Timbulan sampah (setelah aksi) 5 meter kubik atau 2 ton," ujar Yogi saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).Tak hanya sampah yang membuat aksi demo menjadi negatif tetapi kerusuhan yang terjadi di lokasi yang memakan banyak korban berjatuhan, hal ini sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”. Indonesia yang sejak dahulu bersatu agar dapat mempertahankan dan membuat Indonesia merdeka tetapi dirusak dan dihiraukan begitu saja dengan alasan suara dari demonstran yang tidak didengar. Apakah harga dari sebuah nyawa itu murah?......sehingga dengan mudahnya manusia membuat kerusuhan demi Ego masing-masing, sudah banyak kasus seperti ini terjadi saat demo terutama di negara yang kita tempati ini. Seperti yang terjadi pada tanggal 11 April 2022 di depan Gedung DPR Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa, aksi dorong dan lempar botol air terlihat datang dari sisi-sisi terluar massa, khususnya dari sisi barat, massa nonmahasiswa. "Pada saat anggota kami melakukan evakuasi, massa non-mahasiswa bertambah beringas, menyerang anggota, hingga terluka," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Gedung DPR, Senin malam. Melihat hal ini sering terjadi seharusnya kita sebagai warga negara harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan agar tercipta lingkungan tentram dan aman antar sesama masyarakat. Masalah berikutnya yang sering terlupakan dan bahkan sering terjadi pada saat domonstrasi yaitu Vandalisme. Vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain (keindahan alam dan sebagainya). Contoh vandalisme adalah corat-coret, grafvity liar, perusakan, penghancuran, dan pencemaran lingkungan. Hal ini dapat mengganggu lingkungan dan berdampak sangat buruk untuk lingkungan, contohnya yang sering terjadi pada saat aksi demo adalah pembakaran ban di tengah-tengah aksi demo hal tersebut bukan hanya mengganggu pengguna jalan tetap dapat berakibat buruk bagi lingkungan. Asap yang ditimbulkan akibat pembakaran ban tersebut dapat menyebabkan polusi udara dan bisa berakibat buruk untuk pernapasan bagi yang menghirupnya, contoh selanjutnya yaitu aksi perusakan fasilitas umum akibat bentrok yang terjadi saat demo berlangsung. Hal tersebut dapat merugikan tidak hanya masyarakat detapi untuk diri pribadi karena fasilitas umum juga berguna untuk diri kita sendiri yang mana jika dirusak maka yang akan terkena imbasnya juga diri kita sendiri. Kita sebagai manusia harus memiliki kesadaran diri untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Karena sudah sepatutnya manusia dengan lingkungan harus berdampingan agar tercipta keharmonisan dan agar saling menguntungkan satu sama lain, manusia butuh lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan lingkungan buruh manusia untuk menjaga kelansungan mereka. Aksi demo memang bertujuan agar aspirasi masyarakat dapat di dengar oleh para petinggi negara, tetapi tidak dengan cara yang dapat menyimpang dari etika kita terhadap alam yang dimana jika alam sudah tidak sanggup menahan penderitaannya akibat ulah manusia maka alam dapat membalas perbuatan kita dengan bencana alam yang pastinya membuat kerugian besar untuk manusia. Kesimpulan yang bisa kita ambil yaitu lingkungan memang tak bisa memilih sendiri dimana mereka dapat hidup, karena pastinya mereka akan berdampingan dengan manusia. Tetapi manusia dapat memilih untuk apa mereka memanfaatkan alam apakah untuk keserakahan mereka sendiri atau untuk menjaga alam tetap lestari agar generasi manusia kedepan tetap dapat menikmati keindahan alam di dunia. Manusia makhluk beradap, manusia diberi kelebihan untuk berpikir dibandingkan dengan makhluk lain, jangan sampai kita lepas kendali dari apa yang sudah ditentukan oleh sang pencipta karena semua di dunia hanya milik tuhan dan itu tak bisa direnggut oleh siapa pun.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS