Ticker

6/recent/ticker-posts

Reaktualisasi Mitos Lokal yang Berkembang di Masyarakat Kerinci Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan


 


Oleh: Dian Syalsabila

 





Mitos lokal merupakan kepercayaan mengenai suatu hal  yang tumbuh dan berkembang di dalam lapisan masyarakat. Di Indonesia sendiri kepercayaan mengenai mitos lokal ini sudah tidak dapat kita pungkiri lagi, bahkan hampir di tiap daerah memiliki mitos lokal nya  tersendiri yang mereka percaya sudah diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang dan terus dipertahankan dan dipercayai  hingga saat ini. Mitos lokal di suatu daerah biasanya dapat berupa suatu hal yang dapat bersifat menakut-nakuti, memberi peringatan, ataupun diceritakan secara berkelanjutan. Adanya mitos lokal ini tidak semata-mata sebagai sesuatu hal yang dianggap berbau mistis, melainkan dengan adanya mitos ini merupakan sarana bagi masyarakat-masyarakat terdahulu dalam menyampaikan pesan ataupun larangan yang dapat kita ambil nilai positif nya. Pesan dan larangan tersebut disampaikan dalam bentuk mitos lokal dikarenakan masyarakat cenderung lebih percaya dan takut untuk melakukan hal yang dilarang itu bila disandingkan dengan hal yang berbau mistis dan menakutkan dibandingkan jika disampaikan secara biasa tanpa adanya konsekuensi yang ada melalui mitos lokal ini. 

Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki mitos lokal yang merupakan perwujudan dari masyarakat yang konservatif, dikarenakan mitos lokal biasanya berisi hal yang dilarang untuk dilakukan karena bisa merusak keseimbangan lingkungan,  sebagai pelestarian lingkungan, dan mencegah eksploitasi alam secara berlebihan. Dampak suatu mitos lokal di dalam kehidupan bermasyarakat ini tergantung pada kondisi masyarakat yang ada di daerah tersebut, dimana jika masyarakat di daerah itu mayoritas masih tradisional dan konservatif maka mitos ini akan mudah berkembang di kalangan masyarakat dan dipercayai oleh mereka. Namun apabila sebagian besar masyarakat di daerah itu sudah berfikir modern, biasanya akan sulit bagi mereka untuk mempercayai mitos-mitos lokal yang sudah turun-temurun  tersebut dikarenakan mereka sudah bisa berfikir logis dan menganggap mitos lokal ini hanyalah mitos semata yang bersifat mistis dan menakut-nakuti, walaupun dibalik adanya mitos ini sebagai salah satu cara dalam menjaga dan melestarikan lingkungan tempat tinggalnya baik berupa sumber daya alam, daerah, potensi biotik dan abiotik yang ingin mereka jaga supaya eksistensi nya tetap ada sampai anak cucu mereka kelak. 

Contoh nyata adanya mitos lokal yang berkembang di suatu daerah dan masih dipercaya hingga saat ini yaitu di daerah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Kerinci merupakan suatu daerah di Provinsi Jambi yang dianggap sebagai daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam dan potensi pariwisatanya, seperti Gunung Kerinci yang dikenal sebagai atap Sumatera dikarenakan merupakan gunung berapi tertinggi di pulau Sumatera dengan tinggi 3805 mdpl, kemudian ada Danau Gunung Tujuh yang sangat unik karena danau ini terletak diatas gunung bahkan merupakan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, kebun teh Kayu Aro yang merupakan kebun teh tertua dan terluas di Indonesia karena telah ada sejak jaman penjajahan kolonial Belanda dan letaknya yang sangat strategis yaitu di bawah kaki gunung Kerinci, sehingga menghasilkan perpaduan yang sangat indah dipandang seperti permadani hijau luas yang terbentang di bawah kaki gunung Kerinci yang tinggi dan menjulang, selain itu juga terdapat Danau Kaco yang merupakan danau dengan air berwarna seperti permata biru dan sangat jernih, diberi nama Danau Kaco karena air nya yang jernih seperti kaca, juga ada Bukit Khayangan yang dijuluki sebagai negeri diatas awan yang menyandang gelar dataran tinggi terpopuler di Indonesia tahun 2017. Bahkan di Kerinci ini terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan taman nasional yang terdiri dari  4 provinsi yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan, diberi nama TNKS dikarenakan pusatnya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Banyaknya potensi-potensi pariwisata yang ada di Kerinci membuat banyak sekali turis mancanegara yang berkunjung di daerah kecil sekepal tanah surga ini untuk menikmati detinasi alam yang masih asri. Suku Kerinci merupakan  salah satu suku tertua di dunia sehingga tidak heran masyarakat Kerinci masih sangat kental dengan budaya dan adat-istiadat nya yang sudah ada secara turun-temurun. Salah satu adat-istiadat yang masih sangat dipercaya dan dijaga yaitu mitos lokal. Hampir disemua tempat yang dijadikan destinasi wisata di Kerinci memiliki mitos lokal nya tersendiri, salah satunya ada di Danau Kaco. Di Danau Kaco terdapat mitos lokal yang dipercaya masyarakat dan para pengunjung pun diberitahu akan hal itu, dimana di Danau Kaco ini dilarang untuk menangkap ikan yang ada disana dan jika kedapatan akan dikenakan sanksi adat, dan juga dengan adanya hal mistis yang dipercaya jika seseorang mengambil ikan di Danau Kaco akan hilang dan ikan yang ditangkap pun akan kembali ke danau nya, hal ini membuat masyarakat dan para pengunjung di Danau Kaco ini menjadi takut dan tidak akan mengambil ikan sembarangan. 

Secara tidak langsung mitos yang dipercaya di Danau Kaco ini dapat membuat terpeliharanya lingkungan dan juga biodiversity di sana pun akan ikut terjaga, ikan yang ada di Danau Kaco merupakan ikan semah. Ikan semah ini adalah ikan yang memiliki harga jual yang tinggi dan rasa yang enak bahkan sisik nya pun bisa dimakan, adanya mitos dan larangan menangkap ikan semah di Danau Kaco sebenarnya agar eksistensi ikan semah ini tetap ada dan habitat nya pun terjaga dikarenakan jika banyak masyarakat ataupun pengunjung yang memancing ataupun menangkap ikan disana, tentunya akan banyak menimbulkan masalah dan kerusakan lingkungan, banyaknya sampah dan bisa saja menyebabkan tercemar nya lingkungan disekitar danau itu sehingga daya tarik wisatawan untuk berkunjung juga akan menurun. Namun dalam kenyataannya tidak semua pengunjung dan beberapa dari masyarakat percaya akan mitos lokal yang ada di Danau Kaco karena mereka menganggap hal itu hanyalah mitos. Dan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam menangani hal itu adalah dengan reaktualisasi mitos ekologis yang sebelumnya sudah dipercaya masyarakat sekitar namun mulai terkikis seiring berkembangnya zaman dan pola pikir masyarakat yang sudah modern. Reaktualisasi ini berarti melakukan penyegaran dan pembaruan nilai-nilai kehidupan masyarakat, yang mana hal ini dimaksudkan agar masyarakat kembali familiar dengan mitos yang ada di kawasan Danau Kaco sehingga secara otomatis akan terikat norma dengan keberadaan mitos yang ada.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS