Saluang Bagurau Menjadi Salah Satu Kesenian Khas Kota Payakumbuh

Saluang Bagurau Menjadi Salah Satu 

Kesenian Khas Kota Payakumbuh foto Dok 

Oleh : Khairunnisa Azzukruf

Sastra Daerah Minangkabau

Universitas Andalas

Salauang bagurau merupakan suatu bentuk tradisi kesenian yang dilakukan secara turun temurun di Payakumbuh. Saluang bagurau sendiri sangat banyak di jumpai di Payakumbuh. Dari data Dinas Kebudayaan Kota Payakumbuh sendiri terdapat lebih kurang sekitar 20 sanggar saluang bagurau yang tersebar di Kota Payakumbuh. 

Biasanya setiap sanggar akan mengadakan pertunjukan rutin setiap minggunya. Seperti di sanggar Talang Sarueh yang telah saya kunjungi. Di sanggar ini biasanya pertunjukan tersebut dilakukan dua kali seminggu yaitu pada setiap hari selasa malam dan kamis malam. 

Ternyata kesenian saluang bagurau ini masih memiliki peminat atau pendengar yang banyak. Biasanya peminat dari saluang bagurau ini termasuk ke dalam golongan tua, karena kebanyakan para pendengar dari saluang bagurau ini rata-rata memiliki umur kisaran 40 tahun ke atas. Biasanya pendengar atau peminat dari saluang bagurau ini sendiri berasal dari daerah yang berbeda-beda, bahkan antar kota. 

Di dalam permainan saluang bagurau sendiri, itu terdapat 4 orang pendendang dan 2 orang pemain saluang. Sebelum acara di mulai, setiap penonton akan di berikan kertas untuk menuliskan pantun atau pesan yang akan di berikan kepada si pendendang untuk di dendangkan. Biasanya penonton yang ingin memberikan pesan atau pantun ke pada si pendendang akan melakukan saweran. 

Setelah melakukan saweran, maka pantun atau pesan yang di beri oleh penonton tadi akan di dendangkan oleh si pendendang. Biasanya isi dari lagu yang di dendangkan oleh si pendendang adalah balasan untuk pantun atau pesan yang di tinggal kan penonton yang di jawab melalui dendang. Apa pun jenis pertanyaan atau pantun atau pesan yang di berikan oleh penonton, maka akan di jawab oleh pendendang melalui dendangan. 

Saluang bagurau biasanya di lakukan pada saat malam hari, yaitu sekitar jam 8 malam sampai subuh. Biasanya penampilan kesenian itu semakin malam, semakin sedikit orang yang datang, ini malah kebalikan nya. Karena di saat penampilan saluang bagurau ini, semakin malam, maka semakin ramai pula orang yang datang. Tidak itu saja, saluang bagurau merupakan suatu bentuk tradisi yang menggunakan lisan dalam penyampaian nya. Tradisi saluang bagurau ini harus tetap di lestari kan agar tidak hilang.