Ticker

6/recent/ticker-posts

RUMAH GADANG SEBAGAI FILOSOFI ADAT MINANGKABAU

 


Oleh : Aria Yoga Putra

Jursan : Sastra Daerah Minangkabau


Rumah gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak temui di Sumatra Barat. Rumah ini juga disebut dengan nama Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjuang oleh masyarakat setempat. 


Rumah gadang memiliki bentuk atap yang unik dan membuatnya mudah untuk dikenali, begitu pula dengan arsitektur rumah gadang tentu ada kaitannya dengan kebudayaan masyarakat Minangkabau. 


Beberapa orang menganggap bahwa bentuk rumah gadang berbentuk seperti kapal. Namun, ada pula yang menyebutnya memiliki atap yang mirip seperti tanduk kerbau. Sejarah atau asal-usul bentuk rumah gadang seringkali dikaitkan dengan kisah kemenangan rakyat Minangkabau melawan Majapahit terdahulu.


Sejarah Asal Usul Rumah Gadang

 pada saat itu Majapahit ingin menduduki daerah Minangkabau, Majapahit menyiapkan pasukan dalam jumlah besar. Masyarakat Minangkabau paham betul jika mereka tidak mungkin menang dalam perang. Setelah bernegosiasi, masyarakat Minangkabau menawarkan adu kerbau bukannya perang yang dapat menimbulkan pertumpahan darah. Apabila dalam adu kerbau pihak Majapahit menang, maka mereka akan menduduki tanah Minangkabau.


Namun, jika kerbau pihak Majapahit kalah, maka mereka harus pergi dari Minangkabau. Majapahit menyetujuinya dengan mengirimkan seekor kerbau jantan yang begitu besar dan ganas. Tapi, rakyat Minangkabau dari dulu dikenal cerdik, bukannya mengirim kerbau besar yang setara, mereka justru mengirimkan anak kerbau untuk bertanding. Begitu anak kerbau itu dilepaskan, ia langsung berlari ke arah perut kerbau Majapahit untuk mencari susu. Hal itu karena anak kerbau mengira kerbau dari Majapahit adalah induknya.


Dalam sekejap mata, perut kerbau Majapahit sobek akibat pisau yang dipasang diujung mulut anak kerbau. Dengan demikian, kerbau Majapahit mati dan kemenangan menjadi milik rakyat Minangkabau. Karena itulah, rumah gadang dibuat mirip seperti tanduk kerbau sebagai lambang kemenangan bagi masyarakat Minangkabau.


Arsitektur Rumah Gadang


Salah satu fitur yang paling mencolok dari Rumah Gadang adalah bentuk atap runcing yang megah di kedua sisinya. Karena bentuk atapnya itu, Rumah Gadang sering disebut dengan nama lain, yakni rumah gonjong, bagongjong, atau rumah beratap runcing. Selain itu, Rumah Gadang juga didesain tahan gempa. Pembangunan Rumah Gadang membantu untuk menahan gempa, terdapat tiang-tiang yang tidak ditanam di tanah, melainkan diletakkan di atas batu yang kuat, lebar, dan rata. Karena itu, jika terjadi gempa Rumah Gadang akan bergerak di atas bebatuan berpilar. Tiang-tiang rumah dihubungkan dengan pasak yang terbuat dari kayu, bukan dengan paku untuk membuat struktur anti gempa.


Jenis dan Fungsi Rumah Gadang

Rumah Gadang memiliki jenis yang berbeda, walaupun sekilas memiliki arsitektur yang sama tapi sebenarnya rumah gadang ini terbagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :


    Rumah Gadang Gajah Maharam

Rumah gadang ini adalah rumah yang memiliki arsitektur mewah, memiliki ukuran besar nan luas menyerupai istana dari sebuah kerajaan. Bangunannya terbuat dari kayu seperti kayu juar, surian dan ruyung. Ada 30 penopang kayu yang membuat rumah ini tahan gempa. Sementara itu, atapnya terbuat dari seng yang menambah kesan modern saat mata memandang.


Ada beberapa syarat untuk membangun rumah ini, seperti harus menghadap ke Utara dengan sisi timur, selatan dan barat yang tertutupi sasak. Rumah gadang ini terdiri dari empat kamar yang dihiasi ukiran khas di bagian pintu kamar.


    Rumah Gonjong Ampek Baanjuang


Sesuai namanya, rumah ini memiliki empat gonjong di atas atap. Terdiri dari tujuh ruangan dengan ciri khas tambahan di sisi kanan dan kiri rumah.

 

    Rumah Gadang Gonjong Limo


Nama rumah gadang yang satu ini berasal dari suatu daerah, yaitu Luhak Limo. Bangunan rumah gadang ini memiliki ciri khasnya yaitu ada penambahan gonjong di sisi kanan dan kiri dengan ukuran yang lebih kecil.


    Rumah Gonjong Anam

Rumah adat ini memiliki bentuk yang lebih modern. Penutup kolong rumah terbuat dari papan bukannya anyaman bambu seperti rumah adat lainnya, ciri khas dari rumah Gonjong Anam ini adalah ada ukiran unik di sisi rumah dan adanya gonjong tambahan yang berada di sisi kanan kiri rumah, membuatnya terlihat lebih indah.


  




  Rumah Gadang Batingkek


Arsitektur dari rumah ini mirip dengan rumah Gadang Gajah Maharam. Hanya terlihat lebih besar dan mewah, dengan model bagian gonjong yang bertingkat-tingkat berbentuk runcing yang melengkung ke atas. Ada juga gonjong yang menghadap ke depan rumah dengan fungsi sebagai jendela dan pelindung rumah. Rumah Gadang ini juga termasuk tahan gempa.


    Rumah Gadang Surambi Papek


Nama rumah ini diambil dari kata bapamokok dan papek yang artinya, bapamokok adalah akhiran pada sisi kanan dan kiri, sedangkan papek diartikan sebagai pintu masuk dari belakang. Siapapun yang ingin masuk ke dalam rumah ini maka harus melewati pintu belakang, karena rumah ini di miliki oleh perempuan, dan laki-laki hanya boleh menumpang atau dengan kata lain tidak boleh menginap.


    Rumah Gonjong Sibak Baju

Rumah adat ini terlihat sedikit unik karena bentuknya yang mirip dengan belahan pakaian tradisional Minangkabau. Hal itulah yang membuat rumah ini dijuluki dengan Rumah Gonjong Sibak Baju. Bahan utama untuk membangun rumah ini adalah kayu dan sasak, terdiri dari lima ruangan dan terdapat dua gonjong yang di bangun di tengah rumah. Kedua gonjong ini bertemu pada bagian garis laris dengan jalur menurun. Arsitektur rumah ini sedikit meniru dari desain rumah Gadang Gajah Maharam, akan tetapi rumah adat ini tetap memiliki keunikan tersendiri.


Itulah jenis-jenis rumah Gadang yang ada di Minangkabau, selain jenisnya rumah Gadang pasti memiliki fungsi. Ada dua fungsi utama dari rumah Gadang, yaitu :


    Fungsi adat, seperti tempat melangsungkan upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan termasuk turun mandi, khitan, pernikahan, hingga kematian. Dan juga sebagai tempat melangsungkan upacara adat seperti pengangkatan datuak dalam prosesi Batagak Gala.

    Fungsi Keseharian, yaitu sebagai tempat bermusyawarah untuk masyarakat di lingkungan sekitarnya

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS