Ticker

6/recent/ticker-posts

Pariwisata Bendungan Baringin Balai Gadang”

Foto bendungan Balai gadang
 “Stetegi Manajemen Dalam Pengelolaaan dan Pengembangan 


Oleh Dedi Setiawan

Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas



Manajemen merupakan suatu hal yang bisa didefinisikan sebagai pengelolaan, pengoperasian, tata cara, pengawasan, pengaturan dan kepemimpinan dalam suatu pekerjaan maupun tindakan dari seseorang ataupun kelompok. Karena dalam melakukan suatu pekerjaan maupun kegiatan sangatlah diperlukan sebuah manajemen. Itupun juga berlaku dalam pengelolaan tempat parawisata. Karena jika tidak ada suatu manajemen didalam pengelolaan suatu tempat parawisata, maka pengelolaannya tidak akan terarah dan tidak terstruktur. Bagaimana tidak, karena pariwisata bisa mencakup tempat wiasta, kuliner, penginapan dan sosial budaya didalamnya. Dengan demikian, jika tidak ada manajemen didalamnya, maka tidak akan bisa mengkoordinir semua indikator tersebut.

Tujan dari manajemen pariwisata adalah untuk meningkatkan dan memajukan suatu tempat parawisata dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan segala potensi yang ada dilingkungan sekitar. Faktor yang membuat para wisatawan bisa terus berdatangan berkali-kali adalah karena kepastian nilai jual pada tampat wisata tersebut. Ditambah lagi dengan ikon dari tempat wisata tersebut, bisa dari peninggalan budaya, objek wahana permainan,  tradisi yang ada didaerah, dan lainnnya. Itulah yang membuat wisatawan dapat berdatangan ke tempat wisata karena ras keingintahuan tersesbut dan kenyamanan ketika berwisata.

Salah satu tempat wisata dalam masa pengembangan adalah Bendungan Baringin Balai Gadang. Bedungan hasil renovasi pemda pada tahun 2019 ini bisa dibilang salah satu tempat wisata favorit Kota Padang saat ini. Karena didalamnya juga memilki dua kolam besar serta jembatan gantung yang menjadi ikon  bagi bendungan tersebut. Akan tetapi jika tidak adanya manajemen yang baik dalam pengelolaannya, maka akan hanya menjadi tempat wisata yang biasa-biasa saja dan belum bisa digolongkan kedalam suatu tempat parawisata. Karena keparawistaan didefinisikan sebagai sebuah kegiatan usaha dalam melayani kebutuhan atau memenuhi keinginan seorang wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata. Maka dari itu ,sangatlah perlu manajemen dalam mengelola suatu tempat wisata agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang berdatangan.

Dalam manejemen parawisata, tentu kita harus bisa memahami dahulu kelebihan, kekurangan dan potensin yang ada ditemat wisata yang dikelola. Seperti Bendungan Baringin Balai Gadang, alangkah baiknya juga dahulu memahami medan yang ada disekitarnya. Strategi pengembangan Bendungan Baringin Balai Gadang menggunakann analisis SWOT. Pertama adalah kekuatan (Strength), yaitu alam menyediakan pemandangan yang indah, udara yang segar, sungai yang jernih. Mempunyai tempat pemandian yang luas sekaligus menjadi irigasi pertanian masyarakat dan lokasi desa yang strategis dan merupakan jalur alternatif menuju kelurahan lain. Mempunyai kebudayaan lokal yang kuat seperti sasaran silek randai Baringin Sejati, sanggar tari Posko Ilmu, sasaran sipak rago Barigin RC. Sudah adanya Pokdarwis di Baringin Balai Gadang serta kerjasama dengan organisasi sosial pemuda Karang Taruna Fajar Menyingsing Kelurahan Balai Gadang yang turut membantu melalui pembangunan maupun program kegiatan. 

Kedua adalah Kelemahan (Weaknes), dimana SDM yang masih rendah tentang pengetahuan pariwisata di desa Baringin Balai Gadang. Beberapa akses jalan menuju potensi wisata yang masih bebatuan dan belum dilakukan betonisasi atau pengaspalan. Program pembangungan Kelurahan yang belum terfokus ke bidang pariwisata karena pemerintah setempat sedang fokus untuk pembenahan infrastruktur di Kelurahan dan pemerintah desa belum mengerti tentang manfaat pariwisata untuk masyarakat.

Ketiga adalah Peluang (Opportunity), dimana Bedungan Baringin Balai Gadang ini adalah salah satu wisata yang Trend pariwisata alam yang sedang ramai. Selain itu, bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk pengembangan wisata seperti betonisasi jalan yang sudah di anggarkan dalam rakorbang tingkat kelurahan Balai Gadang tahun 2022, usulan bantuan perahu bebek pokir anggota DPRD Kota Padang tahun 2022, dan usulan pembangunan 10 Pondok Baselo dari Kementrian Sosial Republik Indonesia. Sasaran wisatawannya ialah Adanya peningkatan penduduk berupa mahasiswa dengan keberadaan Kampus UIN Imam Bonjol Padang di Kelurahan Balai Gadang yang akan menampung ribuan mahasiswa dari berbagai daerah. 

Selanjutnya yang keempat adalah Ancaman (Threat), dimana ODTW yang hampir sama di sekitar desa Baringin, yaitu wisata alam Sungai Bangek, Kolam Pemandian ABG, dan Kolam Pemandian Ulu Aia. Selain itu, hal yang lebih mengkhawatirkan adalahb otensi bencana alam seperti luapan air pasang. Karena sudah 3 kali bendungan Baringin Balai Gadang ini hancur oleh bencana alam dan pada tahun 2019 pembukaan  renovasi  yang ketiga dari bendungan ini oleh Pemko Padang. Setelah itu yang menjadi inti permasalahannya adalahh kurang pedulinya masyarakat sekitar tentang pentingnya keberadaan sebuah objek wisata serta masih ada beberapa kasus tindak kejahatan disekitar desa. Dari hal inilah yang akan menghambat pengembangan wisata bendungan Balai Gadang.

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, sangatlah diperlukan strategi atau manajemen untuk pengembangan wisata tersebut. Pertama Strategi S-O, dimana  Mengikuti trend wisata saat ini yang sedang ramai dikalangan wisatawan maka pembangunan destinasi wisata berbasis masyarakat sangat cocok, mengingat di desa Baringin mempunyai pemandangan alam yang sangat indah. Adanya pokdarwis Baringin Balai Gadang dimana akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi yang ada dan bekerjasama dengan pemerintah. Selanjutnya adalah adanya Karang Taruna Fajar Menyingsing yang ikut membantu mengembangkan pariwisata melalui program kegiatan dan berkerjasama dengan pemerintah. Pembangunan kampus UIN Imam Bonjo Padang di Kelurahan Balai Gadang menampung ribuan mahasiswa, hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan pengunjung pariwisata. Untuk menarik pengunjung, kegiatan kemahasiswaan bisa dilakukan di objek wisata Bendungan Baringin Balai Gadang. selanjutnya adalah mengajak kerjasama investor untuk membantu membangun objek wisata yang belum diperhatikan oleh pemerintah. Dengan adanya jembatan bendungan sebagai jalan alternatif juga dapat berpengaruh besar terutama akan lebih banyak orang mengetahui bendungan Koto Tuo Baringin Balai Gadang. Tidak pula juga untuk memanfaatkan youtuber setempat untuk membuat konten di Bendungan Baringin Balai Gadang, sekaligus menjadi mediator untuk mempromosikan wisata melalui media sosial.


Kedua Strategi S-T, dimana lebih meningkatkan kinerja pokdarwis dan dukungan pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi yang ada agar lebih menarik minat wisatawan dibandingkan dengan ODTW yang sudah berkembang disekitar desa dan Gotong royong warga untuk membenahi kerusakan ringan yang diakibatkan luapan air pasang. Selanjutnya juga dalam pembenahan bendungan, juga dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat untuk pengerukan pasir yang menumpuk di bendungan ataupun pembangunan bendungan yang rusak di akibatkan luapan air pasang. Melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang pentingnya keberadaan objek wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pokdarwis bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Padang juga sangat diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan pengelola dan dunia kepariwisataan. Selanjutnya, adalah diadakanya ronda malam untuk meminimalisir kejahatan yang sedang marak, ataupun memaksimalkan kinerja pemuda sebagai pagar nagari di wilayah setempat.

Strategi W-O, dimana untuk mengatasi pengetahuan SDM yang masih sangat rendah maka sebaiknya pihak pokdarwis mengadakan seminar tentang sadar wisata yang bekerja sama dengan pemerintah. Pemerintah desa diharapkan untuk lebih memperhatikan manfaat positif dari pengembangan desa wisata untuk masyarakat diantaranya memperbaiki akses jalan. Pembenahan akses jalan sudah di usulkan melalui usulan rakorbang Kelurahan. Pemerintah pusat yang mulai gencar untuk pembangunan desa wisata maka seharusnya pemerintah Kelurahan juga lebih memperhatikan pengembangan wisata di Kelurahan


Kemudian yang keempat adalah Strategi W-T, dimana akan Melakukan pembenahan akses jalan menuju objek wisata Bendungan Baringin Balai Gadang. Pokdarwis bersama Karang Taruana membuat program kerja yang matang agar nantinya potensi. Diarahkan untuk ikut menjaga keamanan mengingat saat ini sangat rawan tindak kejahatan. Maka oleh itu, dalam hal mengelola tempat wisata, sangatlah perlu kerja sama dengan berbagai stake holders yang ada seperti yang dilakukan oleh pengelola Bendungan Baringin Balai Gadang. Dengan demikian, dapat mempermudah dalam pengelolaan dan dapat saling menguntung antar stake holders yang ada dengan pengelola, sehingga memberikan dampak kepada perekonomian masyarakat sekitar.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS