Ticker

6/recent/ticker-posts

MACAM-MACAM ALAT MUSIK TRADISIONAL MINANGKABAU

 



Oleh: Hasbi Ash-shidiqqi

Jurusan Sastra Daerah Minangkabau



Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera yang dijadikan rumah bagi suku Minangkabau, Mandailing, dan suku lainnya. Sumatera Barat mempunyai hampir setiap objek wisata alat yang sangat beragam, mulai dari laut, pantai, danau, hingga gunung. Tak hanya kaya akan keindahan alamnya, Sumatera Barat juga mempunyai ragam kebudayaan dan kesenian yang lumayan banyak juga.

Salah satu diantaranya adalah kesenian tari tradisional yang menjadi ikon masyarakat Minangkabau yang terkenal di nasional, yaitu Tari Piring. Tarian tersebut tentu saja diiringi dengan permainan alat musik tradisional, seperti Talempong dan Saluang.

Musik minang

Musik yang berasal dari masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat umumnya memiliki sebuah ciri khas. Nuansa minang sering kali terasa kental di dalam musik-musik yang dimainkan masyarakatnya. Hal ini tentu didukung pula oleh alat musik tradisional yang ada.

1. Rabab

Rabab atau rebab awalnya berasal dari Arab. Tidak hanya di Sumatera Barat, alat musik ini juga banyak terdapat di berbagai daerah lainnya termasuk di Jawa. Namun, rabab minang yang terbuat dari batok kelapa memiliki ciri khasnya sendiri. Rabab minang dimainkan dengan cara digesek, selain itu rabab juga bisa menghasilkan jenis suara lain yang terdengar seperti suara serak. Ada tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam permainan rabab minang ini.

2. Rabab darek

Dikenal juga sebagai biola khas minang. Sebenarnya ini adalah biola pada umumnya, yang diberikan modifikasi sesuai kebutuhan dan tradisi minang.

3. Talempong

Talempong sebenarnya adalah gong berukuran kecil dan banyak terdapat juga di Jawa. Alat musik ini terbuat dari bahan kuningan dan dimainkan dengan cara dipukul. Talempong biasanya berfungsi mengiringi sebuah tarian adat.

4. Talempong batu

Nama lebih lengkapnya adalah talempong batu talang anau, berasal dari Payakumbuh. Bentuknya agak jauh berbeda daripada talempong biasa, sebab talempong ini terbuat dari batu dan ukurannya besar. Cara memainkannya kurang lebih sama dan bunyi yang dihasilkan pun kurang lebih sama dengan talempong biasa.

5. Tambua/tambur

Terbuat dari kayu yang tengahnya berlubang dan sisi-sisinya diberi kulit kambing yang telah dikeringkan, kemudian diikat. Ukuran diameter alat musik ini mencapai 50 sentimeter, lo! Biasanya tambua dimainkan oleh sekelompok orang dalam acara adat di Sumatera Barat.

Tidak hanya itu, alat musik tradisional juga beragam jenis dan hasil nadanya. Untuk mengetahui lebih lanjut, kita akan membahas jenis alat musik tradisional Sumatera Barat dan cara memainkannya. Berikut adalah ulasannya:

1. Bansi (Suling Minang)

Alat musik tradisional ini cukup dikenal disetiap daerah di Indonesia. Namun Bansi juga merupakan alat musik tradisional khas Sumatera Barat yang dimainkan dengan cara di tiup.

Bansi dimainkan dalam berbagai acara kedaedahan seperti acara budaya dan acara adat. Bansi mempunyai panjang 33,5 hinggs 36 cm dengan bentuk yang pendek dan mempunyai tujuh lubah di tubuhnya. Dan untuk garis tengahnya bisa mencapai 2,5 hingga 3 cm. Dengan ukuran segitu, dapat mempermudah anda untuk mempelajarinya. Terutama yang mempunyai jari pendek atau terkesan kurang lentur. Bansi dibuat dengan talang atau bambu tipis atau dari sariak.

2. Saluang

Alat musik tradisional khas Minangkabau ini terbuat dari bahan bambu tipis atau talang. Dipercaya, bahan pembuatan Saluang adalah jenis yang paling bagus untuk dibuat Saluang yang berasal dari talang untuk jemuran kain atau yang ditemukan hanyut di sungai.

Saluang dimainkan dengan cara ditiup. Pemain Saluang bisa meniup dan menarik napas secara bersamaan, yang menjadi keutamaan yaitu bisa memainkan alat musik tersebut dari awal hingga akhir lagu tanpa adanya jeda.

Cara pernapasan tersebut, dinamakan teknik manyisiahan angok atau menyisihkan napas yang dikembangkan dengan latihan secara terus-menerus.

3. Pupuik Tanduak

Alat musik tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau dan mempunyai suara merdu. Pupuik Tanduik biasanya dipakai sebagai penanda waktu sholat atau bisa juga sebagai penanda isyarat untuk warga yang ingin memberikan informasi dari pemimpin warga.

Tak hanya itu, Pupuik Tanduak ini juga dimainkan sebagai pengiring acara adat yang dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya. Pupuik Tanduak dimainkan dengan cara ditiup.

4. Pupuik Batang Padi

Tidak jauh berbeda dengan alat musik sebelumnya, Pupuik Batang Padi ini juga masih satu jenis dengan Pupuik Tanduak. Namun bedanya Pupuik Batang Padi terbuat dari batang padi yang sudah tua. Dan biasanya dimainkan untuk memeriahkan acara panen raya.

Pupuik Batang Padi dimainkan dengan cara ditiup. Kesamaannya dengan Pupuik Tanduak, jika dimainkan Pupuik Batang Padi akan menghasilkan suara melengking.

6. Sarunai (Klarinet Minang)

Alat musik yang dimainkan dengan cara sitiup ini mempunyai bentuk yang unik, yaitu pada bagian ujung Sarunai yang mengembang berfungsi sebagai memperbesar volume suara.

Sarunai dimainkan dengan cara ditiup. Dan kemudian dimainkan dalam acara adat yang ramai, misalnya seperti perkawinan, penghulu, dan sebagainya. Dan untuk memainkan alat musik ini juga bebas, bisa perorangan saat memanen padi atau bekerja diladang. Atau bisa juga sebagai pengiring pertunjukan pencak silat Minang.

7. Talempong (Bonang Minang)

Talempong atau dikenal dengan sebutan Cak Lempong merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Bentuk Talempong hampir sama dengan Bonang dan Gamelan akan tetapi dalam bentuk ukuran Gong Kecil. Bahan pembutannya juga terbuat dari kuningan, dan ada juga yang terbuat dari kayu dan batu.

Umumnya Talempong dimainkan sebagai pengiring tarian pertunjukan atau penyambutan, misalnya pada Tari Piring, Tari Pasambahan, Tari Alang Suntiang Pangulu dan Tari Gelombang.

8. Aguang (Gong Minang)

Aguang merupakan istilah Gong Minang yang bentuknya menyerupai Gong lain pada daerah lainnya, seperti Melayu, Sunda, Jawa, dan lain-lain.

Aguang dimainkan dengan cara di pukul dengan teknik pukulan ke satu, ke tiga, atau penutup.

9. Gandang (Gendang Minang)

Istilah Gandang berasal dari bahasa Minang yang berarti Gendang. Bentuk Gandang sama menyerupai Gendang yang berasal dari daerah lain, seperti Melayu, Batak, Jawa, dan lain-lain.

Cara memainkan Gandang sama juga dengan Gendang pada umumnya, yaitu dengan memukul antara masing-masing daerah yang berbeda.

10. Saluang Pauh

Alat musik tradisional ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang juga merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Saluang Pauh dimainkan sebagai pengiring peristiwa-peristiwa yang bersifat menggembirakan, misalnya seperti Baralek, Alek Pemuda, Batagak Penghulu, hingga Tahun Baru dan lainnya. Proses pertunjukkan Saluang ini selalu diawali denggan Pembukaan yang dikenal dengan istilah Singgalang. Yang kemudian dilanjugkan dengan bagian isi yang disebut dengan istilah Gurindam, lalu dilanjutkan dengan bagian penutup. Saluang Puah dimainkan dengan cara ditiup.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS