Nama : Pinta Nirwana
Jurusan Sastra Farrah Mahasiswa Universitas Andalas
Ahir ahir ini Sumbar di hebohkan dengan Pasca gempa yang terjadi pada tanggal 25 Februari 2022 kemarin , begitu banyak yang di timbulkan oleh gempa tersebut banyaknya kerusakan yang menyebabkan beberapa rumah warga roboh dan tanah longsor yang mengakibatkan jalan penghubung Kajai dengan Talu terputus ada juga sebagian warga yg tertimpa dan menimbulkan korban jiwa sebanyak 12 orang dan luka luka lainnya.
Gempa tersebut di duga disebabkan oleh gunung Talamau dan menimbulkan beberapa kerugian namun ada salah satu dampaknya , bagi ikan larangan yang ada di Lubuk Landur setelah pasca gempa tersebut kerugian juga terjadi pada ikan larangan lubuk landur yang hampur mati sekitar 3 ton siapa yang tidak mengenal Lubuk landur ialah sebuah witasa ikan laranganan yang terletak di Pasaman Barat , lebih tepatnya Padng Tujuh , Namun ahir dari gempa tersebut ikan yang sebanyak 3 ton tersebut mati di akibatkan banjir bandang akibat runtuhan dari gunung Talamau betapa tidak menguras kesedihan ikan yang selama ini cukup di jaga populasinya oleh warga dan sekarang harus hilang semua.
Lubuak Landur merupakan salah satu jorong (desa) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berjarak 10 Km dari Kota Simpang Empat atau 4 jam perjalanan dari Kota Padang. Jorong Lubuak landau terletak di kaki Gunung Pasaman, sebuah desa yang asri dan berhawa sejuk karena memiliki ketinggian 300 m dpl.
Masyarakat Lubuak Landua sangat agamais, konon kabarnya penyebaran agama Islam pertama di Pasaman Barat berada di Lubuak Landua. Sejarah ini dibuktikan dengan Surau (Mesjid) tua yang masih berdiri, diperkirakan usia surau ini sekitar 155 tahun.
Di balik ikan larangan lubuk landur yang mati semua warga berunding tidak untuk memakannya dan sepakat untuk menguburkannya dan penguburannya diakui dan dilaksanakan sesuai dengan adat dan syekh pun menjelaskan tentang keberadaan ikan tersebut bahwa ikan tersebut harus di kuburkan sesuai adat yang ada dan berlaku jadi.
Jadi setelah ikan tersebut di kuburkan dan penguburannya pun sesuai dengan adat dan ikan tersebut di susun dalam penguburannya dan warga lubuk landur tersebut melakuakan doa bersama disana , sebagai penutup dan pelepasan ikan larangan tersebut.
Namun setelah satu hari setelah penguburan ikan tersebut ada sebuah peristiwa dan kejadian aneh yang tidak mungkin di sangka rasanya bahwa salah satu warga melihat bahwa ikan itu ada atau hidup kembali seperti sedia kalanya , kejadian aneh tersebutpun langsung beredar di media sosial , betapa mengejutkan semua warga ikan yang awalnya sudah mati hampir 3 ton ahirnya hidup atau datang kembali dan ada seperti semulanya , menurut imfo dari warga memang tidak seperti semula banyaknya namun yang mengejutkan dari warga tersebut ikan ikan itu ada kembali setelah matinya ikan yang di perkirakan sebanyak 3 ton.
Awalnya saya juga ragu dan mengira ini hanya mitos namun ternyata ini benar terjadi setelah video yang beredar dan sesuai dengan gambar apa yang selama ini terlihat di lubuk landur , mungkin bagi warga lain yang belum melihat ini akan merasa tidak yakin namun ini nyata dan juga sudah banyak video yang terdapat di media, seperti youtub anak media imfo Pasbar.
Dengan kembalinya ikan larangan lubuk landur tersebut warga menganggap bahwa tempat lubuk landur tersebut bukan tempat sembarangan namun tempat yang di akui sebagai desa aneh , karena selama ini Lubuk landur memiliki pengunjung yang banyak , yang mana setiap pengunjung yang datang , maka akan melakukan ziarah ke makam syekh.
Menurut garis keturunan nasab, Syekh Bashir mempunyai hubungan yang erat dengan tokoh Paderi, dimana buyut beliau, Peto Sulaiman, berkerabat dengan Peto Syarif (Tuanku Imam Bonjol). Peto Sulaiman mempunyai istri dari Sikilang Sasak Pasaman, dari istrinya ini beliau dikaruniai seorang anak yang kemudian dikenal dengan Salim Peto Bandaharo, yang merupakan ayah dari Syekh Muhammad Bashir sendiri. Dalam catatan biografi Syekh Ibrahim Kumpulan disebutkan bahwa Syekh Muhammad Bashir ialah salah satu khalifah Syekh Ibrahim yang terkemuka, disamping ulama-ulama lain seperti Syekh Syahbuddin Sayurmatinggi, Syekh Mudo Kinali, Syekh Yunus Tuanku Sasak dan lainnya.
Tempat yang cukup sakti terbilangnya dan setelah datangnya kembali ikan larangan lubuk landur maka warga menganggap gempa yang terjadi di daerah mereka pun sedikit aman namun saat ini warga juga masih berada di tempat pengungsian, karena sebagian dari rumah mereka roboh, namun dari kabar warga dalam dua hari ini gempa kembali menguncang dengan kekuatan 2,5 namun cukup membuat warga resah juga.
Banyaknya yang terjadi seputar gempa yang mengayak di daerah Pasaman dalam dua Minggu silam , dalam kejadian yang timbul kembali ikan larangan yang di kabarkan telah mati akibat galodo dari gempa tersebut namun kejadian ini di anggap sebuah keajaipan yang terjadi yang menurut saya sebuah bisa dikatakannya misteri atau apa yang hingga saat ini saya juga heran apa penyebab ikan itu datang kembali , kabarnya saat ini gempa yang terdapat di Pasaman sudah mulai aman walau warga masih dalam pengungsian semoga , semuanya kembali membaik seperti sedia kalanya , dari pasca gempa dan kembalinya ikan larangan tersebut semoga kita semua warga sadar akan perlunya menjaga dan melestarikan daerah kita ,dan dari kejadian kembalinya ikan larangan lubuk landur tersebut kita juga perlu sadar akan akan kokohnya sebuah Agama karena munculnya ikan tersebut sebuat keanehan rasanya namun itu benar terjadi.
0 Comments