Ticker

6/recent/ticker-posts

KEDUDUKAN PEREMPUAN ( PADUSI ) MINANGKABAU

 


Oleh :  Vaneska yufita sari

Universitas andalas jurusan sastra minangkabau

Indonesia dikenal dengan banyaknya bergam budaya yang beraneka ragam, terdiri dari tiga puluh empat provinsi. Adanya budaya yang beraneka ragam membuat indonesia menjadi kaya akan budaya dan keunikan masing-masing budaya setiap daerah. Dengan adanya beraneka ragam budaya tadi penduduk indonesia pun juga banyak. Salah satu budaya yang ada di indonesia yaitu minangkabau dikenal juga dengan adat atau budaya minangkabau dari sumatera barat.

Minangkabau, salah satu budaya atau adat yang ada di sumatera barat, dimana adat atau budaya minangkabau ini memiliki keunikan atau perbedan yang sangat banyak jika dibandingkan dari budaya atau adat-adat yang lainya. Di indonesia budaya atau adat minangkabau sangat di kenal di khalayak ramai sampai ke manca negara sekalipun. Nah sebelumnya minangkabau dikenal dengan masakannya yang paling terkenal sampai ke luar negara selain itu minangkabau terkenal akan banyak nya adat-adat atau tradisi-tradisi pernikahan dimana tradisinya berbeda dengan budaya lain. Tapi disini saya akan membahas tentang kedudukan atau posisi perempuan atau yang dikenal dengan padusi di minangkabau.

Minagkabau berpegang teguh pada agama itu dilihat dari petatah-petitih yang ada pada minangkabau, seperti adat basandi syrak, syarak basandi kitabullah. Nah disini sudah jelas terlihat bahwa adat minangkabau sangat berpegang teguh pada agama islam. Adanya adat atau budaya di minangkabau yang meningikan atau menghargai perempuan mungkin beriringan dengan agam islam, dimana di dalam agama islam kedudukan perempuan lebih dimuliakan dari pada lagi-laki dengan adanya firman alah mengenai perempuan sebanyak tiga kali kemudian baru laki-laki. Nah dari keterangan agama mungkin adat minangkabau tentang meningikan posisi perempuan minangkabau berpegang pada al-quran.

Minangkabau memegang hubungan anak dengan orangtua melalui hukum matrilineal yaitu menempatkan perempuan berada di posisi yang lebih kuat di bandingkan laki-laki. 

Istilah padusi di minangkabau memiliki arti perempuan. Padusi berasalah dari kata padu dan isi artinya kepribadian yang kuat dengan unsur kepemimpinan dan bijaksana. Perempuan minangkabau seharusnya atau baiknya memiliki karakteristik seperti bundo kanduang. Bundo kanduang adalah sosok seorang padusi atau perempuan minangkabau yang cerdas, sigap, pintar, rapi, religius, intelektual. Menerapakn nilai-nilai disetiap tindakan dan perbuatan yang akan di lakukanj, berpikir dahulu sebelum bertindak. 

Ibu dalam adat minangkabau menjadi tokoh sentral dalam keluarga. Selain karena anak-anak mengikuti garis keturunan ibu ( anak mengikuti suku ibu bukan suku ayahnya ), perempuanlah yang mendapatkan harta pusako atau pusaka tingi dari garis keturunan atau keluarga ibu. Harta yang dimaksud dapat berupa sawah, ladang atau prhiasan. Nah sampai sekarang adat ini masih berlangsung dan belum berubah. Harta pusao atau pusaka tingi maksudnya adalah warisan nenek moyang yang bukan termasuk ke dalam harta hasil pencarian orang tua yang di dalam islam merupakan harta warisan untuk anak-anaknya. 

Terlebih lagi jika dilihat dalam hal menikahkan anak-anaknya, peran ibu sangat besar ketika menikahkan anak-anaknya, ibu pasti lebih melibatkan mamak dalam proses perkawinan anak-anaknya. Terkadang suami atau peran ayah hanya diberitahu saja tanpa diperbolehkan memberikan saran atau suara tidak setuju. 

Di dalam rumah gadang posisi duduk bundo kanduang lebih tingi daripada pengulu. Bukan hanya bundo kanduang saja posisi penghulu di rumah gadang lebih rendah duduknya dibandingkan saudara-saudara perempuan lainya. Nah peran bundo kanduang ialah ketika adanya suatu hal yang harus dimusyawarahkan di suatu desa maka penghulu harus bertanya kepada bundo kanduang mengenai pendapat bundo kanduang tentang masalah itu. Dan setelah musyawarah selesai maka penghulu harus melaporkannya kepada bundo kanduang di dalam rumah gadang. 

Perempuan memiliki hak dalam mewaris yang besarnya atau jmlah besarnya setengah lebih besar dari warisan laki-laki, tetapi dalam peranya yang penting dalam masyarakat atau di luar rumah perempuan atau padusi minangkabau juga tidak boleh mengorbankan kepentingan keluarganya dibandingkan urusan atau kepentingan yang ada di masyarakat atau kaum.

Nah berikut pandangan saya dalam kedudukan perempuan atau padusi minangkabau ialah perempuan atau padusi minangkabau dalam hal waris mendapatkan separuh dari bagian anak laki-laki, dalam pengambilan keputusan dalam keluarga pesanya besar, jika dilihat besarnya peran sebagai ibu untuk anak-anaknya berperan sangat besar ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya maka dari itu perempuan atau padusi minanagkabau harus cerdas dan berwawasan luas sebab akan menjadi guru atau contoh untuk anak-anaknya, kemudian jika dilihat dari peran dalam menyelesaikan persoalan di dalam masyarakat perempuan atau padusi minangkabau dapat berperan dalam sosial poliyik tanpa melupakan peranya di dalam keluarga, bukan hanya politik saja dalam hal ekonomi atau keuangan padusi atau perempuan minangkabau juga ahli dalam perekonomian keluarga dan kaumnya, perempuan atau padusi minangkabau cerdas dalam menghitung, menjaga, merawat sistem perekonomian baik itu keluarga ataupun masyarakat sekitarnya.

Harga diri seorang perempuan atau padusi minangkabau sebagai induvidu, seperti kata ingek dan jago pado adat, berilmu, berwawasan yang luas, yakin takawakal kepada allah, kaya hati akan kebenaran yang ada. 

Istilah bundo kanduong dikenal juga dengan limpapeh rumah nan gadang. Maksudnya ibu atau perempuan minangkabau memiliki tugas untuk memberikan bimbingan dan pendidikan serta memberikan contoh yang baik terhadap anaknya yang dilahirkannya serta semua anggota keluarga di dalam rumah tangga serta kaumnya.

Makna limpapeh sendiri adalah lambang kebesaran bagi para istri minangkabau, limpapeh pakaian tersebut merubakan simbol yang menggambarkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam keluarga. Limpapeh juga memiliki arti tiang tengah dari bangunan rumah adat minangkabau. 

Nah dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa kedudukan perempuan atau padusi di minangkabau sangat lah penting dalam kehidupan berkeluarga maupun lingkungan masyarakat, perempuan juga sebagai kunci atau gembok dalam rumah gadang, tempat untuk meminta saran dan pendapat tentang suatu masalah yang ada, dan posisinya pun lebih tinggi dari pada para penghulu dan laki-laki.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS