Ticker

6/recent/ticker-posts

Anak Penyu Dilepas di Laut Maligi Wabup Risnawanto Harapkan keberlangsungan konservasi dan peningkatan ekonomi masyarakat

Kelompok Konservasi penyu Maligi bersama wakil Bupati Pasbar Risnawantodi Pantai Indah Maligi, Jumat (28/1) sore. Foto An



Pasbar, jurnalissumbar -- Kelompok Konservasi Penyu Maligi, Jorong Pantai Indah, Nagari Persiapan Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisie melepas 100 Tukik atau anak Penyu di Pantai Indah Maligi, Jumat (28/1) sore. 


Dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto turut hadir dan ikut melepas Penyu ke laut bersama Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pasbar, Zulfi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari, Randy Hendrawan, Camat Sasak Ranah Pasisie Ferdinan Ujang, dan stakeholder terkait bersama masyarakat setempat.


"Setelah perjuangan panjang Kelompok Konservasi Penyu Maligi, akhirnya Tukik atau anak penyu siap di lepas ke laut Maligi demi menjaga ekosistem alam dengan baik sehingga menghasilkan ikan yang banyak," ungkap Wabup Risnawanto.


Menurutnya, Penyu mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Sebab, laut yang sehat akan menjadi habitat jutaan ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia dan menjaga keberlangsungan hidup ekosistem laut dan rumput-rumput laut.


"Saya datang ke sini, memang setelah adanya koordinasi dari camat Sasak Ranah Pasisie. Artinya, melakukan kebaikan juga harus berkoordinasi, lakukan secara bersama demi majunya wilayah Nagari Maligi ini,"kata Risnawanto.


Ia menambahkan, kegiatan yang sifatnya menunjang ekonomi masyarakat seperti ini, kegiatannya harus dikoordinasikan sehingga kegiatan tersebut bisa sejalan dengan pemerintah. Termasuk dalam pergerakan konservasi Penyu oleh Kelompok Konservasi Penyu Maligi.


"Ayo, bangkit lah masyarakat Maligi. Kaum perempuan, tokoh pemuda kita bangun Maligi ini demi kemajuan ekonomi masyarakat di sini,"ujarnya.


Pemerintah daerah, lanjut Risnawanto, siap membangun Maligi agar daerah tersebut bisa keluar dari keterbatasan yang ada selama ini. Karena, pembangunan apapun harus di lakukan sejalan, se ayun, dan selangkah dengan masyarakat setempat.


Sementara itu, Ketua Kelompok Konservasi Penyu Maligi Yuhendra (Dragon) mengatakan bahwa pekerjaan melakukan konservasi penyu memang tidak mudah, karena penyu merupakan makhluk yang tidak hanya hidup di laut namun juga di darat. 


"Ini pekerjaan yang berat, karena penyu ini keluar hanya malam hari. Untuk mendapatkannya butuh pengorbanan yang banyak, baik itu tenaga dan juga pikiran. Menyisiri pantai berkilo-kilo meter panjangnya. Karena Ketika malam hari barulah Penyu ke daratan," jelas Yuhendra.


Dengan adanya konservasi Penyu ini, kata Yuhendra, bisa meningkatkan ekonomi atau pendapatan masyarakat Maligi di bidang laut, karena konservasi Penyu bisa mendukung kelestarian ikan di laut.


"Untuk itu kami berharap, konservasi Penyu Maligi ini bisa dijadikan sebagai objek wisata,"ujarnya.


Tokoh Masyarakat setempat, Kusnedi Dt Rajo Batuah mengatakan, sebagai Niniak Mamak dirinya sangat mendukung penuh kelompok pemuda yang peduli dengan ekosistem laut yang menjaga kelestarian ikan berkat penyu. 


"Saya sebagai Ninik mamak Maligi, senang dengan kepedulian pemuda kepada kemajuan kampung halaman. Saya akan dukung itu,"ujarnya. (hn)*l

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS