Ticker

6/recent/ticker-posts

#Janda, Oh Janda, Nasibmu Kini ?*



Penulis Naskah: Obral Caniago/Journalist



Seorang ibu rumah tangga merangkap sebagai kepala keluarga curhat padaku melalui akun Media Sosia (Medsos)nya.


Kala itu nyaris daerah Sumatera Barat (Sumbar)  selama satu minggu diguyur hujan menjelang akhir tahun juga menjelang memasuki Bulan Desember tahun lalu. 


Berteman dan curhat di Medsos merupakan hal positif setidaknya unek-unek yang menyumbat pemikirannya yang sedang galau, kecewa, dan sedikit sedang menjumpai kesulitan dapat bikin pikiran yang sedang puyeng mengaku menjadi reda. 


Tak perlu disebutkan nama daerahnya berasal serta tempat tinggalnya. 


Yang jelas ibu rumah tangga yang merangkap selaku kepala keluarga bisa dikatakan punya putri-putrinya lebih dari satu orang.


Biasanya, tatkala sedang kehabisan modal untuk berjualan minjam uangnya sama rentenir. 

Namun, rentenir tak mau pinjamkan uang padanya karena rentenir cemas cicilan numpuk karena hampir setiap hari negeri ini diguyur hujan. 


Trus curhat kami berlanjut, sampai ibu setengah baya ini merupakan tulang punggung bagi putra-putrinya yang sedang menginjak usia sekolah SLTA, SLTP, dan Sekolah Dasar (SD).


Namun, trus melanjutkan curhatnya sampai larut malam yang ngakunya setelah kembali dari menjumpai rentenir, namun hampa harapannya. 


Dalam curhatnya padaku,  "besok pagi masih ada harapan seluruh bahan baku buat dagangannya dapat ngutang sama pedagang pasar," katanya singkat saja. 


Hampir ku selama 3 tahun belakangan ini aktif bermedsos dengan 3 akun facebook/Obral Chaniago Chaniago, Instagram/Obral Caniago, dan Youtube Chanel/Obral Caniago. 


Namun, cerita-cerita miris dari wanita yang ber-status Single Friend (Janda) tetap saja memilukan, miris, dan mengharukan, karena fenomena yang kesehariannya tak lepas dari biaya keluarga, dan menggeluti usaha pribadinya tak kenal lelah demi perut berisi dan seyogiayanya dapat menutupi biaya keluarga sejak ia ditinggal suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu. 


Belum lagi cerita tentang ibu rumah tangga juga merangkap sebagai kepala keluarga karena dia di tinggal pisah sama suaminya yang tak terhitung lagi tahunnya. 


Kisah nyata dan cerita miris, memilukan, dan haru dari para janda ditinggal mati suami (Janda Jati) serta janda ditinggal hidup (Janda Jadup) oleh suaminya. 


Dan, banyak kisah janda, akibat tinggal merantau suami dan gagal di rantau sang suami trus tak pulang-pulang, lagi. 


Cekcok dalam rumah tangga juga mengakibatkan perempuan harus memikul beban sendirian sambil membesar sang buah hati dan berusaha sendiri dalam memperoleh rezeki untuk generasi penerusnya. 


Kompliksitas para Janda Jati dan Janda Jadup ini takkan cukup tulisan untuk satu konten satu judul dari tulisan ini. 


Dari sekian banyak janda yang terdesak buat keperluan di rumah tangganya, nyaris tak ada ceritanya tempat minjam pada koperasi. 

Hampir semua wanita pelanjut cita-cita generasi ini setelah di tinggal suami, tak ada ceitanya tempat minjam uang pada koperasi. 

Melainkan Janda Jati dan Janda Jadup ini nyaris semuanya minjam uang sama rentenir. 


Tahukah anda berapa jumlah Janda Jadup dan Janda Jati di negeri Ranahminang Sumatera Barat ini  ?


Sesuai info dari tulisan media cetak, media elektronik yang saya baca pada tahun 2017 lalu sebanyak 17 ribu pasang dari kasus kawin-cerai di Sumatera Barat. 


Artinya, apa  ?

Dan, sebanyak 17 ribu itu jumlah Janda Jadup di Sumatera Barat. 

Belum lagi, berapa pula jumlahnya Janda Jati di Sumatera Barat  ?

Saya sendiri juga belum memperoleh data terbaru terkait setelah tahun 2017 lalu. 


Namun, masih terkait tentang fenomena Janda Jati dan Janda Jadup, saya pernah menulusurinya sebagai bahan konfirmasi pada dinas terkait ini di daerah Kabupaten Agam pada tahun 2018 lalu dikala itu Bupati Agam Indra Catri. 

Saat itu pula seorang kepala dinas terkait dengan penanganan probolema Janda Jati dan Janda Jadup ketika tahun 2018 lalu di Daerah Kabupaten Agam terdapat Janda Jati dan Janda Jadup sebanyak 13 ribu orang. 


Nah, dari 19 daerah kabupaten dan kota se-Sumbar, kira-kira berapa ya jumlah Janda Jati dan Janda Jadup-nya sampai tahun 2021 lalu pula. 


Saya yakin Janda Jati dan Janda Jadup di Sumatera Barat jumlahnya terus meningkat. 


Setindaknya dari pemerintah terkait kabupaten dan kota ada solusinya untuk wadah koperasi buat Janda Jati dan Janda Jadup, ini.(*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS