Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar
Antar sesama muslim adalah bersaudara. Bila terdapat seorang muslim yang sedang menderita, sakit, atau dihimpit kesusahan karena musibah, maka muslim yang lainnya pun berkewajiban mengulurkan tangan untuk membantunya.
Sebagai mana perintah Allah SWT yang terdapat di dalam Al Qur'an berikut ini :
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
*Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta _saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran_* (QS. Al Asr Ayat : 3)
Ayat tersebut mengandung pesan kepada setiap muslim, bahwa setiap manusia itu mempunyai cenderung mekakukan kesalahan dan dosa. Allah SWT Maha Pengampun bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bila seorang Muslim melihat ada saudara atau sahabatnya yang terjatuh dalam kemaksiatan, maka nasehati lah dengan cara yang baik bukan malah mencelanya serta membuka aibnya.
Merujuk kepada Ayat tersebut, maka Rasulullah SAW juga bersabda sbb :
*الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ*
*_Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya_. Tidak boleh mendhaliminya dan tidak boleh pula menyerahkan kepada orang yang hendak menyakitinya. Barangsiapa yang memperhatikan kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan kesulitan seorang muslim, niscaya Allah akan melapangkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan _barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi kesalahannya kelak di hari kiamat._* (HR. Bukhari No. 2442 dan Muslim No. 2580).
Mengingat betapa pentingnya tolong menolong dan saling melindungi di antara sesama Muslim, serta betapa bahayanya kebiasaan saling jelek menjelekan dan saling mencela, maka Rasulullah SAW bersabda sbb :
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
*Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut* (HR. Tirmidzi No. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits ini maudhu’)
Selanjutnya Rasulullah SAW juga bersabda sbb :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
*Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. _Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat_. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya* (HR. Muslim No. 2699)
Semoga Allah SWT selalu hadir menjaga keberkahan hidup dan kehidupan kita di dunia maupun di akhirat, aamiin YRA
0 Comments