Ticker

6/recent/ticker-posts

Penguatan Moderasi Beragama, Helmi Akan Lakukan Revitalisasi Surau di Sumbar



Padang, Humas--Sejak dilantik sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama ( Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatra Barat, H. Helmi lebih fokus pada program penguatan moderasi beragama danl revitalisasi surau di Sumatra Barat. Penguatan Moderasi Beragama salahsatu pilar utama dalam membangun bangsa. 


Seperti yang disampaikan Helmi pada kegiatan webinar yang digelar Kantor Kementerian Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (21/10) secara zoom meeting, moderasi beragama merupakan pilar penting dan modal sosial dalam membangun bangsa. 


"Ada empat indikator penting moderasi beragama, toleransi yaitu saling menghormati antar umat beragama. Anti kekerasan, komitmen lembaga dan akomodatif yaitu menghargai kearifan lokal di masing-masing daerah," ungkap Helmi yang baru mengemban jabatan Kakanwil selama satu minggu. 


Menurutnya, ada 3 (tiga) alasan penguatan moderasi beragama itu menjadi penting, pertama, era globalisasi dan arus informasi. Globalisasi dan arus informasi yang semakin kuat ini bisa menggerus budaya luhur dan adat ketimuran Indonesia  khususnya Minangkabau. 


Kedua, rendahnya indeks kerukunan umat bergama di Sumatra Barat yang dibawah rata-rata nasional. Pada tahun 2019, indeks kerukunan Sumatra Barat (Sumbar) dua terbawah atau diurutan ke 33 dari 34 provinsi.

Ketiga, surau (mesjid dan mushalla) imarah atau semaraknya masih kurang. 


Untuk itu lanjut Kakanwil, penguatan moderasi bergama itu bisa dilakukan dalam tiga bentuk, diantaranya internalisasi nilai moderasi beragama melalui kurikulum pendidikan. "Kita akan berikan sosialisasi dan pemahaman kepada siswa, guru dan tenaga kependidikan," tutur Kakanwil. 


Kemudian sosialisasi dan pembinaan pada PNS (Pegawai Negeri Sipil), Organisasi Masyarakat dan Organisasi Keagamaan, pengurus mesjid, tokoh agama dan tokoh adat.  Yang tak kalah penting dari penguatan moderasi beragama itu adalah revitalisasi surau (mesjid dan mushalla). Untuk revitalisasi surau akan direkrut tenaga profesional/guru surau. 


"Tahun 2022 kita akan lakukan revitalisasi surau, untuk 20 mesjid raya dan mesjid agung yang ada di Sumatra Barat. Mulai dari rekrutmen imam dan khatibnya," terangnya. 


"Kita akan berdayakan juara-juara MTQ dan STQ Nasional yang hafal alquran sekian juz. Nanti mereka juga kita fungsikan sebagai pengajar Alquran kepada generasi muda sekaligus sebagai konselor yang bisa menjawab persoalan masyarakat termasuk persoalan ekonomi," sambung Kakanwil. 


Untuk revitaliasi surau ini lanjut Doktor Helmi tentu butuh dukungan kita bersama termasuk juga Pemerintah Daerah (Pemda). "Kemudian tahun 2023 kita akan revitalisasi 179 surau atau mesjid besar tingkat kecamatan. Kemudian tahun 2024 nanti baru semua mesjid dan mushalla di nagari dan desa di Sumatra Barat," pungkas Kakanwil 


Tak lupa Kakanwil memberikan apresiasi kepada Kepala Kankemenag Kabupaten Pesisir Selatan beserta seluruh jajarannya yang telah mengangkat kegiatan penting webinar moderasi beragama. Kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi ASN Kementerian Agama. 


"Target kita ke depan semua ASN Kemenag diberikan pemahaman tentang moderasi beragama termasuk ASN diluar Kemenag. Karena jangan nanti orang beranggapan Moderasi beragama itu hanya milik kementerian Agama atau milik Ormas tertentu," tukas Kakanwil mengakhiri. RinaRisna

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS