Ticker

6/recent/ticker-posts

AMALAN YANG MAMPU MENGHAPUS DOSA DAN MENGANGKAT DERAJAT SEORANG MUSLIM DI SINI ALLAH SWT


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar

*_A. Dalil Rujukan :_*


Rasululllah SAW bersabda dalam sebuah haditsnya berikut ini :


عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((ألا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟)) قَالُوا: بَلَى، يَا رسولَ اللهِ، قَالَ: ((إِسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إِلَى المَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ)). رواه مسلم. 


*Dari Abu Hurairah RA mengatakan, bahwa  Rasulullah SAW bersabda sbb : Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa derajat ?  Para sahabat pun menjawab :  Baik, ya Rasulullah. Beliau SAW bersabda,  yaitu  : (1) menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi banyak  kesukaran-kesukaran, (2) melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid, serta (3)  menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan ribat (perjuangan)*  (HR.  Muslim)


*_B. Tiga Amalan Yang Mampu Menghapus Kesalahan (Dosa)  Dan Meningkatkan Beberapa Detajat :_*


*1. Pentingnya Senantiasa Menyempurnakan Wudhu' :*


Sebagainana firman Allah SWT  dalam sebuah ayat berikut ini :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


*Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur* (QS. Al Maidah Ayat : 6)


Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya  bersabda sbb :  


لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ


*Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu* (HR. Bukhari No.  6954 dan Muslim No. 225).


Selanjutnya Rasulullah SAW juga bersabda sbb :


ما من مسلم يتوضأ فيسبغ الوضوء، ثم يقوم في صلاته فيعلم ما يقول إلا انفتل وهو كيوم ولدته أمه من الخطايا ليس عليه ذنب‏.


*Saat seseorang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya dan mengerjakan shalat dua rakaat, di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu dan shalatnya tentang hal duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” Demikian sabda Rasulullah SAW dari Utsman bin Affan* (HR Bukhari dan Muslim).


*2. Berjalan Kaki Menuju Masjid :* 


Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘Anhu mengatajan, bahwa  Rasulullah SAW  bersabda sbb :


أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلاَةِ أَبْعَدُهُمْ، فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي يُصَلِّي، ثُمَّ يَنَامُ


*Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh jarak perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam itu lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur*  (HR. Bukhari No. 651 dan Muslim No. 662)


Hadits-hadits tersebut di atas menunjukkan keutamaan rumah yang jauh dari masjid, karena banyaknya langkah menuju masjid yang membuahkan pahala besar baginya.


Dari ‘Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata sbb :


كَانَ رَجُلٌ لَا أَعْلَمُ رَجُلًا أَبْعَدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ، وَكَانَ لَا تُخْطِئُهُ صَلَاةٌ، قَالَ: فَقِيلَ لَهُ: أَوْ قُلْتُ لَهُ: لَوْ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِي الظَّلْمَاءِ، وَفِي الرَّمْضَاءِ، قَالَ: مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَنْزِلِي إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ، إِنِّي أُرِيدُ أَنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ، وَرُجُوعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ جَمَعَ اللهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ


*Seseorang yang setahuku tidak ada lagi yang lebih jauh (rumahnya) dari masjid, dan dia tidak pernah ketinggalan dari shalat. ‘Ubay berkata :  maka ia diberi saran atau kusarankan : Bagaimana sekiranya jika kamu membeli keledai untuk kamu kendarai saat gelap atau saat panas terik ? Laki-laki itu menjawab : Aku tidak ingin rumahku di samping masjid, sebab aku ingin jalanku ke masjid dan kepulanganku ke rumah semua dicatat sebagai (pahala). Maka Rasulullah SAW  bersabda : Allah Ta’ala telah kumpulkan untukmu semuanya tadi* (HR. Muslim No. 663)


Adanya pahala yang besar dari Allah SWT bagi orang-orang yang pergi menuju masjid dan juga ketika berjalan pulang dari masjid. Oleh karena itu, sahabat tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki meskipun rumahnya jauh dari masjid.


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan, bahwa  Rasulullah SAW bersabda sbb :


مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مَنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً


*Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat* (HR. Muslim No. 666)


*3. Menunggu Shalat Setelah Melaksanakan Shalat :*


Jika seseorang mendengar adzan kemudian bergegas menuju masjid, lalu menunaikan shalat sunnah dua rakaat sambil duduk menunggu waktu iqamah, maka lama waktu menunggu itu dihitung seperti melaksanakan shalat. Hal ini mengacu kepada sabda Rasulullah SAW berikut ini : 


لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا دَامَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ، لاَ يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْقَلِبَ إِلَى أَهْلِهِ إِلاَّ الصَّلاَةُ


*Salah seorang di antara kalian dianggap terus menerus di dalam shalat selama ia menunggu shalat di mana shalat tersebut menahan nya untuk pulang, tidak ada yang menahannya untuk pulang ke keluarganya kecuali shalat*  (HR. Bukhari dan Muslim)


Selanjutnya Rasulullah SAW juga bersabda sbb :


أَحَدُكُمْ مَا قَعَدَ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ فِيْ صَلاَةٍ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَدْعُوْ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ :اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ


*Tidaklah seseorang diantara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci melainkan para Malaikat akan mendoakannya. “Ya Allah ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia* (HR. Muslim)


Bahkan waktu antara adzan dan iqamah dikatakan sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut ini :  


إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا


*Sesungguhnya doa yang dipanjatkan diantara adzan dan iqomah tidak akan pernah ditolak, karena itu berdoalah*  (HR. Ahmad)


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA.

[10/9 08:23] Getri Hardanis: Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS