Ticker

6/recent/ticker-posts

WASIAT RASULULLAH SAW *_(Taatilah Pemimpinmu, Berpegang Teguh Lah Pada Sunnahku, Dan Jauhilah Hal Yang Mengada-ada Dalam Beragama)


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar




بسم الله الرحمان الرحيم 


*_I. Dalil Rujukan :_*


Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata : Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang membuat hati kaki menjadi bergetar dan  menangis, kemudian kami bertanya :  wahai Rasulullah,  sepertinya ini adalah wasiat dari orang yang akan berpisah, untuk itu  berikanlah wasiat kepada kami. Kemudian beliau berdabda sbb :


أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ


*Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kalian dipimpin seorang budak. Sungguh, orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kalian berpegang teguh pada sunnahku dan Sunnah khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin (yang mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal). Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, serta jauhilah setiap perkara yang diada-adakan (bid'ah), karena setiap bid'ah adalah sesat* (HR. Abu Daud No. 4607)


*_II. Kandungan Hadits Tersebut Di Atas :_*


*A. Mentaati Seorang  Pemimpin :*


*1  Mentaati Pemimpin Hanya  Dalam Hal Kebaikan :*


*a. Allah SWT  berfirman sbb :*


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ


*Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan _ulil amri_ di antara kamu* (QS. An Nisa’ Ayat  : 59)


*b. Rasulullah SAW bersabda sbb :*  


b.1.  Muslim No. 1847 :


يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَj بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ


*Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. Aku berkata, wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu ?  Beliau bersabda : _dengarlah dan ta’at lah kepada pemimpin mu'_, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Nakun tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka* (HR. Muslim No. 1847)


b.2.   Abu Dawud dan Tarmidzi


 أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ , وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكَ عَبْدٌ


*Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, _tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak)_*. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)


*2.  Tidak Ada Kewajiban Untuk Mentaati Pemimpin Dalam Hal Kemaksiatan :*


a. Bukhari No. 7257 :


لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُفِى الْمَعْرُوفِ


*Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat)*  (HR. Bukhari No. 7257)


b.  Bukhari No. 7144 :


عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ ، فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ


*Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat* (HR. Bukhari No. 7144)


*B. Berpegang Teguh Kepada Sunnahku :*


Rasulullah SAW  bersabda sbb :


تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي أَبَدًاكِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِيْ 


*Aku tinggalkan untuk kalian sesuatu. Jika kalian berpegang teguh kepadanya, kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Al-Qur'an dan Sunnahku* (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ 2/899)


*C. Menjauhi Perkara Bid'ah Dalam Hak Beragama :*


Rasulullah SAW bersabda sbb :


مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، 


إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، 


وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ


*Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya*


*Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam*


*Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka*  (HR. An Nasa’i No. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i) 


Yg dimaksud adalah bid'ah dhalalah bukan bid'ah hasanah.

 رب زدني علما 

 بارك الله فيك

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS