*“Makanan khas orang Minang dipesisir selatan”

 

Oleh : syarifah kurnia putri mahasiswa universitas andalas, sastra Minangkabau

Makanan khas dipesisir selatan yang terletak dikampung batang kapas, yaitu makanan pinukuik. Pinukuik yaitu semacam pancake namun adonanya dicampur dengan parutan kelapa dengan campuran tepung beras, tapai, gula dan vanili, uniknya kue ini tidak menggunakan api secara langsung, tapi menggunakan serabut kelapa yang telah menjadi bara api. Dan rasa adonan yang manis dan parutan kelapa yang gurih membuat pinukuik banyak digemari masyarakat sekitar. 

Etek eta yang merupakan peracik pinukuik batang kapeh, menjelaskan membuat pinukuik tersebut tidak terlalu sulit, karena bahan utamanya ialah parutan kelapa sedang, dan bahan kelapa tua, yang dicampur dengan, dan bukan kelapa tua, yang dicampur dengan tepung, tapai, dan juga panili. Hanya itu saja bahan-bahanya, soal kecocokan rasanya, di sinilah kuncinya dan itu hanya lidah yang menentukan, apakah adona sudah pas atau belum.

Ia menyebutkan juga untuk memasak pinukuik itu, ialah tidak di atas kobakaran api seperti memasak sambal rendang, tapi, diatas hangatnya bara api dari sabuik (sebut/kulit kalapa tua) yang telah dibakar. Tempat memasaknya pun berbeda, yakni sebentuk kuali kecil yang berukuran khusus untuk memasaka pinukuik. Karena dari sabuik, maka saaat memasak pinukuiknya akan banyak asap, tapi bukan berarti kuenya akan rasa asap juga ya.

Memasaknya butuh waktu sekitar 5 menit, adonan pinukuik itu sudah bisa disajikan, dan siap disantap. Harganya pun tidak terlalu mahal hanya Rp1.000 untuk satu buah pinukuik. Tapi, jika dibeli berdasarkan jumlah uang, misalnya Rp5.000, maka penjualnya akan memberi 6 buah pinukuinya, 

Makanan pinukuik ini merupakan salah satu kuliner khas dari Ranah Minang yang keberadaannya mulai langka dan dapat ditemui proses pembuatannya secara langsung di batang kapas ini. Selain menjadi cemilan, kue ini akan nikmat juga dimakan pada pagi hari dan disajiakn segelas teh atau kopi.