Ticker

6/recent/ticker-posts

ADAB YANG SENANTIASA PERLU DIIKUTI OLEH SETIAP MUSLIM DALAM MEMANJATKAN DO'A


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



Setiap manusia pasti memiliki keinginan dan impian yang ingin dicapai, entah dalam karir, keluarga hingga pasangan. Usaha tentunya menjadi hal penting yang harus dilakukan, meskipun terkadang tidaklah cukup.


Sebuah usaha akan sempurna jika dibarengi dengan doa. Ibarat mobil, doa adalah bahan bakar yang mampu membuat kendaraan melaju dengan cepat. Namun satu hal yang harus dipahami adalah berdoa memiliki adabnya sendiri,  sehingga hak tersebut dapat mempercepat terkabulnya sebuah harapan. Adab yang dimaksud adalah :


*_1. Mulai Doa Dengan Memuji Allah dan Shalawat Kepada Nabi_*


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada seseorang yang sedang berdoa dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Beliau Bersabda : 


عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ: بَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدًا إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فَقَالَ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ، فَقَالَ رَسُوْلَُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلْتَ أَيُّهَا الْمُصَلِّيْ إِذَا صَلَّيْتَ فَقَعَدْتَ فَاحْمَدِاللهَ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ وَصَلِّ عَلَيَّ ثُمَّ ادْعُهُ قَالَ ثُمَّ صَلَّى رَجُلٌ آخَرُ بَعْدَ ذَلِكَ فَحَمِدَ اللهَ وَصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا الْمُصَلِّي ادْعُ تُجَبْ.


*Dari Fadhalah bin ‘Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian melaksanakan shalat dan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah (dosaku) dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.’ Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang tengah berdo’a. Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat lalu engkau duduk berdo’a, maka (terlebih dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo’alah.’ Kemudian datang orang lain, setelah melakukan shalat dia berdo’a dengan terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, ‘Wahai orang yang tengah berdo’a, berdo’alah kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan do’amu* (HR. Tirmidzi No. 3476 dan Abu Dawud No. 1481.  Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah dalam Shahiihul Jaami’ No. 3988).


*_2. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan :_*


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Menghadap Kiblat Saat Berdoa. 


عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ: لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفٌ، وَأَصْحَابُهُ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَتِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا، فَاسْتَقْبَلَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقِبْلَةَ، ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ، فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ: «اللهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي، اللهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي، اللهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ لَا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ»، فَمَا زَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ، مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ، حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ، فَأَتَاهُ أَبُو بَكْرٍ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ، فَأَلْقَاهُ عَلَى مَنْكِبَيْهِ، ثُمَّ الْتَزَمَهُ مِنْ وَرَائِهِ، وَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللهِ، كَفَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ، فَإِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا وَعَدَكَ، فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: {إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ} [الأنفال: 9] فَأَمَدَّهُ اللهُ بِالْمَلَائِكَةِ“.


*Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Saat perang Badar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memandang kaum musyrikin. Jumlah mereka seribu orang. Sedangkan para sahabat berjumlah 319 orang. Maka Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menghadap kiblat, lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa, “Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar berkenan menunaikan janji-Mu untukku. Ya Allah, karuniakanlah untukku apa yang telah Kau janjikan. Ya Allah, seandainya Engkau membinasakan pasukan kaum muslimin, niscaya Engkau tidak lagi disembah di muka bumi”. Beliau terus memohon kepada Allah, seraya _mengangkat kedua tangannya menghadap kiblat_. Hingga sorban beliau terjatuh dari pundaknya. Abu Bakar pun datang untuk mengembalikan sorban beliau ke pundaknya. Lalu duduk di belakang beliau. Abu Bakar berkata, “Wahai Nabiyullah, (aku merasa) permohonanmu kepada Allah sudah cukup. Sungguh Dia akan memenuhi janji-Nya untukmu. Maka Allah ‘azza wa jalla pun menurunkan firman-Nya, “Ingatlah ketika engkau memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu Dia mengabulkannya. “Sungguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut*  (QS. Al-Anfal Ayat : 9).  *Maka Allah pun membantu beliau dengan para malaikat*  (HR. Muslim)


Dari Salman Radliallahu ‘Anhu, Bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda :


« إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا »


*Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah maha pemalu lagi maha mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa* (HR. Abu Dawud No. 1488,  at-Tirmidzi No. 3556,  Ibnu Majah No. 3865 dan Ibnu Hibban No. 876)


Doa adalah cara meminta kita kepada Allah dan merupakan bagian dari ibadah, sehingga tentunya diharuskan menggunakan adab terbaik. Adab adalah tentang tata cara dan etika agar doa tersebut juga menambah keimanan.


Salah satu di antara adabnya adalah menghadap kiblat dan menengadahkan kedua tangan.


*_3. Tidak Tergesa-Gesa :_*


Rasulullah SAW Bersabda Sbb :


لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ, مَالَمْ يَسْتَعْجِلْ, قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ


*Senantiasa (doa) seorang hamba dikabulkan selama dia tidak memohon suatu dosa, memutus silaturahmi dan tidak tergesa-gesa.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Apa arti tergesa-gesa (dalam berdoa)?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Orang yang berdoa tersebut mengatakan, ‘Saya telah berdoa. Dan saya benar-benar telah berdoa, tetapi Allâh Azza wa Jalla tidak mengabulkan doaku.’ Kemudian dia berhenti berdoa dan meninggalkannya* (HR. Muslim No. 2735)


Setiap doa yang baik pasti akan dikabulkan seperti yang disebutkan hadits di atas, dan Allah maha tahu apa yang terbaik untuk kita. Sehingga ketika doa belum terkabul, tugas kita adalah tetap yakin dan tidak tergesa-gesa dalam berdoa, makna sederhananya adalah tidak berputus asa dalam berdoa.


*_4. Berprasangka Baik Dan Yakin Akan Dikabulkan Allah :_*


Allah SWT Berfirman Sbb : 


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


*Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran* (QS. Al Baqarah Ayat : 186)


Allah adalah Tuhan yang maha kuasa atas sesuatu dan tak ada yang mustahil bagi-Nya. Selemah dan sekurang apapun keadaan kita, tetaplah meminta dan berdoa kepada Dia dengan hati yang yakin Allah akan mengabulkannya. Keyakinanlah yang akan membuat doamu semakin kuat.


*_5. Berdoa Dengan Suara Lirih dan Merendahkan Diri:_*


Sebagainana Firnan Allah SWT Sbb :


ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚإِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ


*Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas* (QS. Al-A’raf Ayat :  55)


Pastikan doa kita sesuai dengan perintah Allah. Seperti perintah-Nya di ayat suci Al-Qur'an di atas, berdoalah dengan rendah diri dan suara yang lirih dan lembut, bahkan merengek sambil menangis.


*_6. Memperhatikan Waktu Mustajab Doa :_*


Radulullah SAW Bersabda Sbb :


ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ


*Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun* (HR.  Al Hakim)


Rasulullah Juga Bersabda Sbb : 

 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ»

 

*Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa* (HR. Muslim)


Selanjutnya, Rasukullah Juga Berdavda Sbb :


ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير فيقول عز وجل: من يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من يستغفرنى فأغفر له


*Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni* (HR.Muslim)


Kita bisa berdoa kapan saja dan dimana saja. Namun terdapat juga waktu-waktu khusus dimana mustajabnya doa seperti yang disebutkan hadits di atas. Masih banyak lagi waktu mustajab doa seperti hari Jum'at, saat berpuasa, setelah shalat wajib dan malam Lailatul Qadar.


Doa adalah senjata paling ampuh kita menghadapi segala permasalahan dalam hidup ini. Selama kita tetap yakin dan tak berputus asa, Allah pasti akan mengabulkan setiap doa kita, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS