Ticker

6/recent/ticker-posts

Pelaminan Baralek di Minangkabau


Maurina Khairunissa Yusri dari Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Daerah Minangkabau Universitas Andalas 

Di Minangkabau tradisi baralek merupakan tradisi yang hingga saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Baralek itu sendiri merupakan suatu tradisi adat untuk melakukan perkawinan, yang mana hal ini sangat penting bagi siklus kehidupan masyarakat. Tujuan baralek itu sendiri adalah untuk menyatukan dua keluarga, yang bertujuan untuk menjalin tali silahturahmi antara dua keluarga tersebut. Perkawinan merupakan sebuah bentuk peresmian ikatan atau hubungan timbal balik antara dua kaum yang dipersatukan dalam sebuah ikatan perkawinan. Tradisi baralek di Minangkabau sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang dahulu, dalam baralek pun memiliki proses yang panjang dan kaya akan simbol-simbol yang mengandung makna di dalamnya.

Seperti proses sebelum menikah contohnya maminang, lalu maetong hari yaitu untuk menentukan hari pernikahannya. Pada satu hari sebelum menikah dilakukan juga prosesi lainnya seperti malam bainai bagi pihak perempuan, dan batagak gala bagi pihak laki-laki. Unsur-unsur yang terdapat di dalam tradisi baralek inilah yang memiliki makna sendiri, seperti tradisi, prosesi adat, baju tradisional, hingga pelaminan baralek semua ini memiliki makna tersendiri. Sebagaimana diketahui bahwa pelaminan merupakan salah satu presentasi dari kemegahan dan kemampuan dari masing-masing kaum. Pelaminan yang berakar kata lamin dan berasal dari kata Minangkabau yang artinya tempat duduk pengantin, lamin itu tersendiri sama dengan hias dan melamin berate menghias.

Dahulu ketentuan adat yang berlaku adalah pelaminan hanya dipergunakan bagi keluarga yang memiliki status jelas, seperti penghulu atau keluarga raja, jika tidak ia akan diharuskan untuk meminta izin terlebih dahulu dan membayar uang adat sebagai persyaratannya, tetapi hal ini tergantung juga kepada ketentuan adat masing-masing daerah. Dengan seiring berjalannya waktu maka aturan itu pun sudah berubah dan tidak lagi nampak digunakan, yang mana pada saat sekarang ini pelaminan sudah menjadi barang sewaan yang selalu dipakai ketika ada acara perhelatan tanpa ada nya memandang status sosial. Pelaminan ini pada jaman sekarang pun sudah sangat mudah ditemukan untuk di sewa, harga penyewaan pelaminan ini pun beragam macamnya tergantung modelnya. Pelaminan itu sendiri berfungsi sebagai tempat duduk kedua mempelai yang disebut anak daro dan marapulai yang duduk bersandingan setelah dilangsungkannya prosesi ijab kabul untuk menyambut tamu undangan yang datang ke pesta pernikahan tersebut. Bentuk pelaminan yang ini pun merupakan susunan dari elemen seni rupa yang khas akan kemewahan yang terkandung di dalamnya.

Tidak hanya keindahan semata yang disajikan pada pelaminan baralek Minangkabau, tetapi pada pelaminan ini juga merupakan simbol-simbol yang mencerminkan bagaimana kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Memahami arti, makna dan simbol sebuah pelaminan bukan tidak mungkin memberikan peluang guna memahami masyarakat dan kultur Minangkabau. Pelaminan juga merupakan salah satu bentuk hasil karya seni dekoratif interior, dan setiap unsur pelaminan ini penuh dengan hiasan yang berupakan sulaman. Warna merupakan unsure terpenting yang terdapat di dalam sebuah pelaminan, pemilihan warna dalam pelaminan akan mempengaruhi tampilan pelaminan itu sendiri. Sedangkan di Minangkabau pelaminan biasanya memiliki warna khas sendiri yaitu kuning, merah dan hitam, yang mana warna ini dapat ditemukan pada marawa. Selain warna pada pelaminan motif juga merupakan hal penting yang ada pada pelaminan, motif merupakan suatu dasar untuk menciptakan suatu keindahan pada suatu benda. Motif yang biasa nya dapat ditemukan dalam pelaminan di Minangkabau berupa motif bunga dan adapun motif lainnya seperti burung.  Salah satu unsur yang terdapat dalam pelaminan yaitu banta gadang, yang mana banta gadang ini berjumlah dua yang berada pada sisi kanan dan sisi kiri kedua pengantin yang sedang menduduki pelaminan. Banta gadang ini juga disebut dengan lamari yang berfungsi menyimpan pakaian kedua pengantin. Di bagian kanan terdapat fungsi untuk menyimpan pakaian laki-laki yang mana melambangkan pembelaan, dan di bagian kiri untuk menyimpan pakaian perempuan yang melambangkan dia yang dibela. Adapun unsur lain yang terdapat dalam palaminan yakni kelambu yang mana mempunyai ciri seperti lapisannya berjumlah 7 lapis, namun bisa juga 3, atau 5, ini tergantung kepada derajat penghuninya. Setiap kelambu diikat secara longgar dan sebisa mungkin bisa dipandang dan posisi kelambu tersebut yang menyerong keluar. Masih banyak lagi komponen-komponen yang terdapat di dalam palaminan baralek di Minangkabau yang kaya akan symbol-simbol, seperti contoh yang lainnya yaitu carano yang berfungsi untuk melambangkan penghormatan, dan carano ini tidak hanya dapat digunakan pada acara baralek saja melainkan acara adat lainnya yang ada di Minangkabau. Pada zaman sekarang ini sudah banyak nya bentuk modifikasi yang terjadi pada komponen-komponen yang ada pada pelaminan di Minangkabau menjadi lebih modern mengikuti trend mode yang sedang

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS