Ticker

6/recent/ticker-posts

KEKECEWAAN




Kita harus berhati-hati untuk memilih teman. Karena teman terdekat bisa menjadi musuh terbesarmu suatu hari nanti. Percaya atau tidak aku sudah merasakannya. Mungkin diluaran sana juga sudah banyak merasakan hal yang sama denganku. Setelah kekecewaan yang aku rasakan , yang mengakibatkan persahabatan dan persaudaraan yang bermula indah itu berubah menjadi kelam hingga tak berwarna.

Setelah sekian banyak cobaan yang aku lalui, tibalah aku di titik yang mana pada titik ini aku berada di antara orang-orang yang menyayangiku. Orang-orang yang membuatku bahagia disaat aku merasakan duka,yang selalu membantukan dikala aku merasakan kesusahan , yang selalu membuat aku nyaman di saat apapun itu. Dan merekalah yang membuat aku merasa menjadi wanita kuat yang selalu mengulurkan tangannya ketika aku terjatuh sedalam-dalamnya hingga merasakan keterpurukan yang mendalam hingga membuatku menjadi semangat dan selalu tersenyum setiap harinya.

“Hei, ngelamunin ape loh?” sontak buku-buku yang aku pegang dari tadi berjatuhan. 

“Kamu itu ya, ngagetin aku terus deh”saking keselnya aku menjitak kepala Selina hingga ia menjerit kesakitan.

 ”Kamu ihh… sakit tau kepala aku kamu jitak ” ujar Selina sambil mengusap-usap kepalanya yang tadi aku jitak. 

“ Habis kamunya ngeselin “ jawabku sambil memanyunkan bibir seperti bebek. 

“ Hahahaha… kamu lucu deh kayak gitu Ai “ ujar Selina dengan tawanya yang tak kunjung berhenti.

 “ Lagian kamu mikirin apa sih Ai? , sampai melamun gitu, ngk biasanya kmu gitu” tambah Selina sambil meredakan tawanya dan berubah menjadi serius sambil menatapku.

“Hm… eng…enggak… enggak ada kok” alasanku sambil memperlihatkan gigi putih yang tertata rapi.

 “ Kamu itu sahabat aku , kamu nggak bisa bohong Aida” selina menatapku dengan raut wajah menjadi lebih serius.

 “Huff… aku kangen sama Luna, aku kangen kebersamaan yang sama seperti dulu” Selina terbelalak kaget.

 “ Kamu  ngak salah kan Ai? Dia udah membuat kamu kaya gitu, dia juga udah ngak peduli lagi padamu, kenapa kamu masih sayang sama orang yang gak tau diri seperti dia?” dia mulai marah.

 Aku tau Selina akan sangat marah karna dia sangat melindungi dan menyayangiku karna dia juga telah menggapku lebih dari sekedar teman alias persaudaraan. Dia tak mau melihat air mataku jatuh hanya karena teman yang tidak tau diri itu.

Fallsback :

“ Aduh bunda, besokkan ulang tahunnya Luna, aku harus memberinya kado apa?” wajahku yang panik membuat bunda kebingungan.

“Sayang, kenpa kamu harus panik sih? , bukannya waktu itu kamu cerita sama bunda kalau dia pengen jam tangan warna abu-abu?,  udah sana kamu, belikan itu saja, biar bunda anter deh” ujar bunda dengan lembut sambil mengelus puncak kepalaku yang sedang panas saat ini.

“Tapi bun, itu mahal banget. Uang aku nggak bakal habis buat beli itu” jawabku

 “Udah nggak papa, dia kan sahabat kamu sendiri, kenapa harus hitung-hitungan beli kado buat dia?” sejenak aku berfikir tentang perkataan bunda. 

“Iya juga ya, kenapa aku harus hitung-hitungan untuk sahabat aku sendiri?” ujarku dalam hati. 

Pada akhirinya , hari itu juga aku bergegas membelikan jam tangan itu. Aku juga tidak lupa membelikan sebuah kue sebagai kejutan untuknya.

Ke esokkan harinya, sepulang dari sekolah aku bersiap menuju ke rumah Luna. Mendung menghiasi angkasa hingga tak tampak sang surya yang ingin memancarkan sinarnya. Dengan  tekat yang sudah bulat aku menuju ke rumahnya Luna. Di tengah perjalanan hujan mulai mengguyur tubuhku, walaupun demikian perjalanan tetap aku lanjutkan tanpa menghiraukan basah dan dinginnya tubuhku.

Hujan semakin deras, angin kencang mulai meronta-ronta hingga mengakibatkan pepohonan merukuk. Petir mulai saling menyahut,tetapi perjalananku  tetap aku lanjutkan , aku sudah tidak peduli dengan semua itu.

Sesampainya aku dirumah Luna, kue dan kadonya sudah aku lindungi agar tidak basah di guyur hujan. Biar badanku saja yang basah, asal kue dan kadonya itu tidak basah. 

“ Tok…tok…tok…” tidak ada jawaban.

 Aku sudah mulai menggigil kedinginan .

 “Tok..tok..tok…. assalamualaikum..” hening, tidak ada orang. 

Ku coba sekali lagi namun tetap sama. Aku menggosok-gosokkan kedua telapak tanganku akibat tubuhku yang basah ditambah hujan lebat yang membuat cuaca menjadi lebih dingin. Beberapa saat kemudian aku mencoba menetuk kembali pintu rumah Luna hingga akhirnya seseorang dari dalam rumah menjawab, “ iyaa,sebentar” , aku tersenyum bahagia karna ternyata ada orang di dalam rumah tersebut.

Kreeekkk…” Eh, Aida. Kok hujan-hujanan kesini, ada apa?” Tanya Luna dengan nada datar tanpa ekspresi. Ku ulurkan kue beserta kado yang aku lindungi dari basahan air hujan agar tidak mengecewakan Luna, sahabatku

. “ HAPPY BIRTHDAY LUNA” ujarku sambil tersenyum. 

“ Ohh, iya” ucapnya tanpa ada kata rasa terima kasih sedikit pun dari wajah maupun perkataannya. 

Dia juga tidak menampakkan wajah yang bersahabat. Aku juga tidak tahu apa alasannya, tapi yang pasti aku kecewa atas sikapnya.

“Hari sudah mulai sore nih, sekarang kamu pulang gih, apalagi hujannya tambah deres. Nanti jalannya becek” (apa??? Dia mengusirku?? Tanpa menyuruhku masuk terlebih dahulu kedalam rumahnya? Setega itukah dia??) aku berusaha untuk tersenyum walau aku kecewa padanya.

“Aku pamit pulang dulu ya Luna…” pamitku dengan menunjukkan rasa kekecewaan yang luar biasa, ( lantas untuk apa aku merelakan uang jajanku habis hanya untuk membelikannya sebuah jam tangan abu-abu itu? Untuk apa aku relain hujan-hujanan hingga bayah kuyup begini?  udah uang jajan habis, basah kuyup, kedinginan, nggak disuruh masuk , di usir pula. Lantas untuk apa aku relain semua ini?) kataku dalam hati. Tak terasa air mata membasahi wajahku.

Aku menyesal dengan apa yang aku lakukan. Yaa, sudahlah lagian juga sudah terjadi. Tuhan tahu mana yang terbaik dari segala yang terbaik untuk hambanya. Semenjak kejadian hari itu , aku tidak dekat lagi dengan Luna. Malah kami semakin menjauh. Entah dari kapan dia mulai menjauhiku dan ntah karena sebab apa aku pun tak tahu tentang itu. Aku sudah mengikhlaskan semua yang telah aku berikan kepadanya. Aku tulus memberikan itu semua kepadanya tanpa ada rasa terima kasih darinya , aku tetap ikhlas.

Dia mulai menjauhiku layaknya seorang musuh. Yaa tidak apa-apa sih… lagian apapun yang telah pernah terjadi aku sudah tidak peduli. Aku sudah tak lagi percaya yang namanya sahabat. Aku sudah tak lagi percaya dengan ikatan terjalin itu.

Sudah beberapa bulan setelah kejadian itu ,tuhan berkehendak lain dia memberikanku teman-teman yang melebihi kata sahabat alias saudara-saudara baru, tak terasa memori itu kembali membuatku menintihkan air mata. Tangan Selina yang lembut mengusap air mataku secara perlahan. 

“lihatlah, ini akibatnya jika kamu mengingat lagi hal itu. Sudahlah ikhlaskan saja. Karena sudah ada banyak orang yang akan menyayangimu melebihi Luna. Disini sudah ada aku, Sabrina, Yasmine, Vina, Bram, Juan, Hafiz dan masih banyak lagi yang menyayangimu , kami semua akan selalu ada disampingmu”.

Kata-kata yang diucapkan oleh Salina membuatku tersenyum kembali dan tak lupa dengan air mata haru sekaligus bahagia. Ya.. aku sangat bahagia mempunyai mereka disampingku. Karna aku yakin di balik setiap kesedihan dan kekecewaan yang mana dikhianati oleh sahabat sendiri terdapat kebahagiaan dan juga orang-orang yang akan selalu ada dan menyayangiku baik suka maupun dikala dukaku. Tuhan tidak akan membuat hambanya merasakan kekecewaan terlalu lama.

“ Heii..!! kalian ini ngapain disini? Nggak tau apa dari tadi dicariin?” suara vina membuat kami berdua kaget. 

“ Vinaaa!!!” kedua tanganku tepat mendarat pada kedua pipi chubynya, saking gemesnya aku mencubit kedua  pipinya yang chuby itu.

 “ Iiihhh, kamu ngapain sih?, Suka banget nyubitin pipi aku, Yasmine, Sabrina, Bram, Juan, Hafiz tolongin akuuu!!” ujar Vina yang meronta-ronta akibat ulah dari Aida.

Sontak gelak kami semua, mengundang perhatian orang-orang di sekeliling kami. Terima kasih tuhan telah memberikan orang-orang yang sangat menyayangiku. Percaya atau tidak tuhan telah mengirimkan orang- orang yang selalu membuatku bahagia dan percayalah bahwa sahabat sejati itu ada. Jangan dicari, karena  dia akan datang dan mendekat dengan sendirinya padamu. Selalu ada jalan disetiap permasahan.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS