Ticker

6/recent/ticker-posts

WASPADALAH TERHADAP PERKARA YANG AKAN MENGGEROGOTI IBADAH KITA .... APAKAH ITU ?



Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI 

Ibadah yang selama ini kita lakukan bisa menjadi  sia-sia, bila kita tidak mampu memghindarkan diri dari hal-hal sbb :


*_1. AL ISTIGHLAL BI’UYUBIL KHOLQI (Sibuk Dengan Aib Orang Lain) :_* 


Sehingga lupa pada aib diri sendiri. Semut diseberang lautan kelihatan sedang gajah di pelupuk mata tidak kelihatan. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW Sbb :


أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ


*Tahukah kalian siapa muflis (orang yang bangkrut) itu?*


*Para sahabat menjawab, Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai uang maupun harta benda*


*Kemudian Nabi ﷺ menjelaskan : Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, _NAMUN  (KETIKA DI DUNIA) DIA TELAH MENCACI (MENGGUNJING) dan SALAH MENUDUH ORANG LAIN  (MEMFITNAH)_, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka* (HR. Muslim No. 6744 dan  Ahmad No.  8029).


*_2. QASWATUL QULUB (Hati Yang Keras) :_*


Karena kekerasan hatinya terkadang lebih keras dari batu karang. Sehingga ia sangat sulit menerima nasehat dari orang lain tentang kebenaran ajaran Islam. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT Sbb :


وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia (keras hati).  *Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang-binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai (keras hati)* (QS. Al A'raf Ayat : 179)


*_3. HUBBUD DUNYA (Cinta Mati Terhadap Dunia) :_*


Mereka merasa hidupnya hanya di dunia saja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia semata, sehingga lupa akan hari esok dan kehidupannya di akhirat kelak. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT  Sbb :


{مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16) }


*Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak mem­peroleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan* (QS. Hud Ayat : 15 dan 16)


*_4. QILLATUL HAYA’ (Sedikit Rasa Malunya) :_*


Jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa. Maka akan sia-sialah amal yang telah ia lakukan, karena  apa yg ia  kerjakan dan hasilkan haruslah yg halal dan baik. Hal sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW Sbb :


اسْتَحْيُوا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الْإِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرْ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ


*Bersikap malulah kalian kepada Allah. Para Sahabat menyatakan: Wahai Rasulullah, kami telah bersikap malu kepada Allah, Alhamdulillah. Nabi bersabda : Bukan demikian. Tapi sesungguhnya sikap malu dengan sebenar-benarnya kepada Allah adalah menjaga kepala dan apa yang ada padanya, menjaga perut dan yang dikandungnya, dan mengingat kematian dan akan datangnya kebinasaan, dan barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat dan meninggalkan perhiasan dunia. Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka ia telah bersikap malu dengan sebenar-benarnya kepada Allah*  (H.R atTirmidizi, anNasaai, dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby).


*_5. THULUL AMAL (Panjang Angan-angan) :_*


Mereka merasa hidupnya masih lama di dunia ini,  sehingga  enggan untuk beribadah dan taubat. Padahal hidup di dunia ini singkat jika dibanding dg kehidupan di akhirat kelak. Hal ini sesuai demgan  Firman Allah SWT Sbb :


 ﻗُﻞْ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻗَﻠِﻴﻞٌ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟِﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ 


*Katakanlah: Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa* (QS. An NIsa’ Ayat :77)


Selanjutnya Allah SWT Juga  Berfirman sbb :


مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا* وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا


*Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam ; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh- sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik*  (QS Al-Isra’ Ayat : 18-19).


*_6. DHULMUN LA YANTAHI (Kezhaliman Yang Tidak Pernah Berhenti) :_*


Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah Sbb :


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »


*Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan _ar raan_  yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya) : Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka*  (HR. At Tirmidzi No. 3334, Ibnu Majah No. 4244, Ibnu Hibban No. 7/27 dan Ahmad No. 2/297


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS