Ticker

6/recent/ticker-posts

Gapoktan Subangko Kolok Mudiak, Barangin Tagih Janji Wako Sawahlunto




Sawahlunto,.. 

Walikota (Wako) Sawahlunto, Deri Asta akan menyanggupi harapan anggota Kelompok Tani (Gapoktan) Subangko, Kolok Mudiak, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, yang menginginkan permohonan sepuluh batang paralon berukuran 6 inci. 


Harapan Gapoktan Subangko dapat akan realisasikan oleh Wako Deri Asta setelah dijumpai Bendahara Gapoktan Subangko, Efriadi Rabu (17/2/2021) di kantor Wako Sawahlunto. 


Namun, kata Wako Deri Asta, harapan realisasikan keinginan Gapoktan Subangko, karena Wako Deri Asta mengakui telah menjanjikan sebelumnya 10 batang paralon dengan nilai Rp 550 ribu perbatang paralon ukuran 6 inci dengan total biaya sebanyak Rp 7, 5 juta lebih. 


"Saya akan bantu dengan biaya dari pribadi saya khusus untuk 10 batang paralon," ujarnya. 


Tetapi yang berkaitan pada bantuan pada Gapoktan yang lain akan disalurkan pada anggaran APBD, lanjutnya. 



Disela sambil menunggu giliran dapat diterima sebagai tamu khusus Wako Deri Asta yakni Bendara Gapoktan Subangko, Efriadi mengatakan, adanya seluas 50 hektar areal sawah yang tidak dapat dialiri air sawah karena terbannya tebing yang dapat menutupi tali bandar. 

Sehingga tali bandar terputus harus dicarikan solusinya dengan cara memasang paralon agar air bisa masuk ke sawah menjelang 2 minggu menjelang Bulan Ramadhan anggota Gapoktan sudah bisa selesai menanam padi. 


"Kami Gapoktan Subangko yakin pak Wako Deri Asta serius dengan janji beliau," sebutnya. 


Dijelaskan, jika tak diatasi dengan solusi demikian tentu petani tak bisa mengolah lahan diakibatkan tali bandar sedang tertimbun longsoran tebing sekian ratusan kubik material tanah, katanya. 


Sekaitan ini juga masih ada lagi areal sawah penduduk seluas 50 hektar yang terletak di Desa Kolok Mudiak, sawah tadah hujan. 


Sawah tadah hujan ini sampai sekarang belum dapat disentuh irigasi karena terletak di areal ketinggian. 


Sumber air pun sulit untuk di dapat di Desa Kolok Mudiak. 

Sehingga sawah tadah hujan hanya bisa digarap saat musim penghujan, jelas Bendahara Gapoktan, Efriadi yang diamini masyarakat Kolok Mudiak Malin Pandeka.(Obral Caniago).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS