Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Padang
(FMIPA UNP) yang sekaligus peneliti dari Universitas Negeri Padang (UNP), Pakhrur Razi
Ph.D ikut serta menghadiri joint meeting and annual report kompetitif internasional
collaborative research dengan badan antariksa Japan, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Pertemuan tahunan ini dilaksanakan secara daring mulai dari 17 Desember 2020 hingga 28 Februari 2021.
“Adapun tujuan utama dari pertemuan tahunan ini untuk meninjau hasil laporan tahunan
dari Principal Investigators (PIs) dari JAXA Global Environmental Observation Missions,
GCOM-W, AMSR3, GCOM-C, PMM, EarthCARE, ALOS-2, ALOS-3, ALOS-4, MOLI”, Ungkap
Kepala Center of Disaster Monitoring and Earth Observation, Universitas Negeri Padang
(DMEO UNP), Pakhrur Razi, Ph.D.
Acara bergengsi ini turut dihadiri perwakilan badan antariksa dunia dan top 100
university, yang juga merupakan bagian dari group collaborative research seperti
National Aeronautics and Space Administration (NASA) US, German Aerospace Center
(DLR), Indian Space Research Organisation, Stanford University, California Institute of
Technology, Peking University.
“Acara ini juga dihadiri dari The University of Tokyo, University of California, Seoul
National University, Kyoto University, The Chinese University of Hong Kong, Monash
University, Osaka University, University of Sheffield, serta puluhan universitas dari
berbagai negara yang berasal dari seluruh dunia,” Ungkapnya, Sabtu, (6/2).
Kepada Humas UNP, Pakhrur Razi menjelaskan bahwa kajian ini tidak hanya diikuti dari
universitas saja, tetapi beberapa perusahaan besar dan badan research negara. Seperti,
Mitshubishi, PASCO CORPORATION, Gamma remote Sensing, SARMAP, Environment and
Climate Change Canada, National Center for Global Health and Medicine, China Aero
Geophysical Survey and Remote Sensing Center for Natural Resources.
Selain itu, Remote Sensing Technology Center of Japan, National Institute for
Environmental Studies, CNRS, Observatoire de Paris, NOAA, RESTEC, NSIDC, dan National
Research Institute for Earth Science and Disaster Resilience (NIED). “Dari Indonesia
diwakili oleh UNP dan Bogor Agricultural University (IPB),” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Pakhrur Razi menjelaskan bahwa adapun topik yang dibahas dalam
collaborative research tersebut adalah observasi potensi gempa bumi dan tsunami di
Selatan Jawa. Pada tahun sebelumnya 2019, mengusung topik yang hampir sama. Tetapi
untuk zona megathrust di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Semoga collaborative research ini dapat terus berlanjut, sehingga UNP memiliki pusat
monitoring bencana dan observasi bumi yang handal di masa mendatang. “Hal ini sangat
penting mengingat Indonesia dan Sumatera Barat khususnya merupakan daerah rawan
terjadi bencana. Hampir semua jenis bencana ada di Sumbar,” Ujarnya.
Dalam melakukan penelitian, Pakhrur Razi memakai data utama yaitu data Radar ALOS
PALSAR (Advanced Land Observing Satellite Phased Array Type L-band Synthetic
Aperture Radar) dari Japan Aerospace Exploration Agency . Satellite tersebut beroperasi
pada frequensi 1.27 Ghz dan Panjang Gelombang 23.6 cm serta memiliki akurasi hingga satuan millimeter.
“Jika dirupiahkan data satellite tersebut sangat mahal hingga 32 juta per scene nya, tapi
berkat kerjasama, saya memiliki account untuk mengakses data tersebut secara gratis,”
tutupnya. (Humas UNP)
0 Comments