Ticker

6/recent/ticker-posts

RAIHLAH AKHIRATMU, NISCAYA DUNIAMU PASTI KAU DAPAT


Prof: Asasriwarni. MH 


*_A. Mengutamakan  Kehidupan Akhirat Daripada Kehidupan Dunia :_*


Ketika seorang Muslim mengejar pahala demi kebahagiaan di akhirat, maka akan ditambah nikmat dunianya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Nya dalam ayat berikut ini : 


مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ ۖ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ


*Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat* (QS. As Syura Ayat : 20)


Firman Allah SWT tersebut menegaskan bahwa kehidupan akhirat jauh lebih penting dan lebih  bermanfaat bagi seorang Muslim.  Semua orang sudah mengetahui bahwa hidup di dunia hanya sebentar, sedangkan hidup yang abadi itu adanya  di akhirat kelak. Sebagaimana  Rasulullah  SAW  pernah bersabda sbb : 


عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ رواه الترمذي 


*Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.* (HR At-Tirmidzi).


Walaupun kesadaran dan keyakinan kita mengenai hidup di dunia yang berlaku sementara sedangkan hidup di akhirat adalah kehidupan yang abadi, namun tak lantas membuat kita menjadi  sadar sepenuhnya. Lihat dan perhatikanlah betapa banyak orang yang mengabaikan akhirat, mereka sibuk dan asyik dengan dunianya, seolah-olah merasa bahwa akan tinggal selamanya di dunia ini. Mereka lupa bahwa mereka sedang berjalan menuju akhirat. Lihatlah segala peristiwa seperti kematian dan bencana, apakah tanda-tanda dari Allah SWT tersebut masih kurang membuat kita sadar ? Bahwa, hidup mereka di akhirat kelak, sangat ditentukan oleh kualitas hidup kita di dunia ini. Baik  atau buruknya kualitas kita dalam menjalani hidup di dunia, sangat menentukan sukses atau gagalnya kehidupan kita kelak  di akhirat. Ibarat menabung di usia muda, maka akan menentukan kehidupan kita di masa tua. Kembali lagi bahwa semuanya tergantung pilihan kita masing-masing dalam  menjalani hidup. Karena sejatinya hidup itu  pilihan. Pilihan antara hidup sukses atau gagal di akhirat, tergantung pada kepandaian dan ketepatan kita dalam memilih jalan hidup di dunia ini.  Ingatlah, Rasulullah SAW  pernah bersabda   bahwa akhirat jauh lebih penting daripada dunia. Beliau pernah bersabda, bahwa :


وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟


*Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut ?* (HR Muslim No 2868).


Dalam hadits tersebut,   Rasulullah SAW ingin menegaskan betapa luar biasanya perbandingan akhirat dengan dunia. Dunia hanya sekedar sisa air yang tertinggal di jari tangan sewaktu dicelupkan dan diangkatnya, sedangkan laut yang luas itu ibarat akhirat yang kekal dan abadi.


Sebagai tambahan,  Rasulullah SAW juga   pernah bersabda sbb :


مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.


*Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina*  (HR. Imam Ahmad Dalam Musnadnya V/ 183; Ibnu Mâjah No. 4105; Imam Ibnu Hibban No. 72–Mawariduzh Zham’an; Al-Baihaqi VII/288 dari Sahabat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'Anhu)


Hadits tersebut mengacu kepada firman  Allah SWT dengan sangat jelas menerangkan,  bahwa : yang harus dicari oleh umat Muslim adalah kebahagiaan akhirat, walaupun begitu kita juga tidak boleh mengabaikan begitu saja kebahagiaan di dunia. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : 


وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ


*Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan* (QS. Al-Qasas Ayat : 77)


Dari hadis Radulullah SAW dan firman Allah SWT di atas, kita menjadi tahu bahwa pilihan kita dalam hidup ini adalah harus mengutamakan akhirat dibandingkan  dunia. Lalau bagaimana cara mengutamakan kehidupan akhirat dari pada  kehidupan  dunia ?


*_B. Luruskan Niat Hanya Untuk Mencari Ridho Allah SWT Semata :_*


Kunci utama agar hidup kita lebih mementingkan akhirat daripada dunia terletak pada niat kita. Apakah niat kita hanya niat-niatan ataukah niat hanya untuk mencari ridho dari Allah SWT. Niat yang hanya niat-niatan pada hakikatnya melakukan segala sesuatu yang disukai diri sendiri dan orang lain. Hal ini berbeda halnya dengan niat yang diniatkan untuk mencari ridho dari Allah SWT, yakni  *_niat yang senantiasa dilakukan dengan pada segala sesuatu  yang menjadi kesukaan Allah SWT_*. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini  :


 قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ


*Katakanlah (Muhammad) :  Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)* (QS. Al-An‘am Ayat 162–163)


Di sini lah, Allah SWT akan senantiasa menuntun kita agar dalam melakukan apa saja hanya diniatkan  ikhlas untuk  mencari ridho Nya. Sehingga hidup dan mati kita pun  hanya dipersembahkan untuk Allah semata.  Oleh karena itu,  kita hanya diperkenankan untuk bersujud dan bermohon kepada Allah SWT.  Sehingga kita  sangat tidak diperbolehkan untuk menyekutukanNya dengan apapun.


Kenapa niat menjadi sangat penting dalam hidup kita ?  Karena niat itu sangat menentukan sah atau tidak dan diterima atau tidak amal seseorang. Sebagaimana  Rasulullah SAW bersabda di bawah ini : 


إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ


*Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju* (HR. Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907]


Jadi, amal kita bahkan pahala yang akan di dapatkan dari amal tersebut sangat  tergantung pada  niat kita sewaktu melakukannya. Sewaktu niatnya hanya mencari ridho Allah, maka akan dibalasNya dengan pahala. Sebaliknya, jika niatnya hanya karena selain Allah, maka tidak akan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.


Oleh karena itu, kita harus selalu hati-hati dalam berniat. Kalau niat kita hanya untuk mendapat dunia, maka yang kita peroleh pun hanya dunia saja. Tidak akan mendapatkan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT   berikut ini :


.... فَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا وَمَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍ


*….Maka di antara manusia ada orang yang berdoa; “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) di akhirat*  (QS. Al-Baqarah Ayat : 200)


Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa kalau kita hanya mencari dunia, maka yang didapat hanya sebagian kebahagiaan dunia saja, sedangkan kebahagiaan akhiratnya tidak akan pernah didapat. Bahkan neraka lah yang ia dapat sebagaimana firman Allah SWT di bawah ini : 


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


*Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami  berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh  balasan di akhirat kecuali neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan* (QS. Hud Ayat : 15-16)


*_C. Selalu Pertimbangkan Akhiratnya Atas Segala  Suatu yang Akan Dilakukan :_*


Kiat berikutnya agar kita selalu mengutamakan akhirat daripada dunia adalah dengan selalu mempertimbangkan akhiratnya dari semua kegiatan yang akan dilakukan. Pada waktu kita ingin berbicara ataupun sewaktu ingin melakukan sesuatu, maka lihat dampak akhiratnya. Kalau mendatangkan manfaat atau menguntungkan akhirat maka lanjutkan, tapi kalau mendatangkan kerugian (mudharat) akhirat maka segera hentikan, tinggalkan kegiatan tersebut dan jangan lakukan lagi.

Mempertimbangkan akhirat artinya kita mempertimbangkan firman-firman Allah dan hadis-hadis Nabi dalam membuat keputusan dalam melakukan kegiatan apapun. Sebab segala ajaran yang datang dari firman Allah dan hadits Nabi pasti mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi kita di dunia, terlebih lagi di akhirat. Sebaliknya kalau ada yang mencintai dunia, yang akan terjadi adalah dosa atau maksiat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini : *Hubbud dunya ra’su kulli khati’ah.” (Cinta dunia7 pokok pangkal kesalahan/dosa)*.  Selanjutnya beliau juga bersabda sbb : *orang-orang yang mencintai dunia akan dilemparkan masuk neraka bersama-sama dengan dunia yang dicintainya*.  Dalam hadits lain beluau juga bersabda :  *di Hari Pengadilan’ kelak, dunia akan tampak dalam bentuk seorang nenek sihir yang seram, dengan mata yang hijau dan gigi bertonjolan. Orang-orang yang melihatnya akan berkata, “Ampun! Siapa ini?” Malaikatpun akan menjawab, “Inilah dunia yang deminya engkau bertengkar dan berkelahi serta saling merusak kehidupan satu sama lain.” Kemudian wanita itu akan dicampakkan ke dalam neraka, sementara dia menjerit keras-keras, “Oh Tuhan, di mana pencinta-pencintaku dahulu?” Tuhan pun kemudian akan memerintahkan agar mereka (pecinta dunia) juga dilemparkan mengikutinya* (Imam Al-Ghazali). 


Bahkan Allah sendiri pun telah mengancam kepada orang-orang yang lebih cenderung kepada dunia jatajya adalah  neraka Jahim. Sebagaimana firman Nya  berikut ini : 


فَأَمَّا مَن طَغَىٰ(37)  وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا(38)

فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ(39)


*Adapun orang yang melampaui batas. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Maka, sesungguhnya neraka lah tempat tinggal(nya)*  (QS. An’Naziat Ayat  37-39). 


Oleh sebab itu, mari utamakanlah akhirat daripada dunia. Pentingkanlah hidup untuk akhirat daripada dunia. Insyaallah, jika kita niatkan hidup di dunia hanya untuk mencari ridha Allah guna kebahagiaan di akhirat kelak, maka senantiasa Allah SWT dengan janjinya akan menurunkan keberkahan dan kenikmatan kita di dunia sebagai pangkal hidup menuju pada alam yang kekal yakni akhirat. Semoga dengan niat mencari ridha Allah SWT semata,  insyaallah  kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan hidup di akhirat, aamiin YRA.


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, in syaa Allah.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS