Ticker

6/recent/ticker-posts

Rakyat dan Bangsa Cinta Indonesia

 



Oleh : Obral Chaniago/Journalist



Kita Indonesia dibalut oleh 'baju' 4 pilar Pembangunan Kebangsaan yakni dengan Undang undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Panca Sila,  dan Bhineke Tunggal Ika. 

Untung negara kita Indonesia dibalut dengan 'baju' 4 pilar Pembangunan Kebangsaan. 

Jika tidak demikian, jika ada satu Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan yang lebih menonjol yang belum diakui pemerintah,  maka akan muncul pula kecemburuan sosial dari Ormas keagamaan lain untuk menunjukkan Ormas radikal dari keagamaan yang lainnya, akibat dari itu pemerintah semakin kerepotan. Seharusnya pemerintah hanya lebih bertumpu untuk mengurus tentang aspek ekonomi, kesehatan dimasa pandemi covid 19 saat ini, pendidikan dan kebudayaan,  dan segala jenis peningkatan kemajuan negara di segala bidang. 

Ini pemerintah terkuras energi dan biayanya untuk mengurus konfliks dan persiteruan antar sesama rakyat dan bangsa. 

Jika diamati fenomena yang berkembang karena adanya Partai Politik (Parpol) penyeimbang,  tetapi Parpol yang oposisi ini seperti semakin hari muncul kecemburuan sosialnya yakni Parpol PKS, PAN dan Demokrat, ulah tak diterima merapat ke kubu Pemerintah dan Parpol yang sedang berkuasa. 


Dengan tidak menuduh siapa siapa, tetapi secara tersirat sudah kelihatan ada warna tertentu dibelakangnya. 


Sedangkan Ormas Front Pembela Islam (FPI) sampai sekarang belum dapat tempat secara sistim di pemerintahan, karena pemerintah masih menilai Ormas FPI masih melenceng dari cita cita 4 pilar Pembangunan Kebangsaan. 

Sedangkan Ormas FPI semakin berkembang pesat dan di duga bisa membahayakan keutuhan dari tujuan 4 pilar Pembangunan Kebangsaan. 

Jika diamati lagi, Ormas FPI semakin subur dan berlanjut akan dapat terciptanya perang saudara dengan sesama satu keyakinan yang dianut. Akibatnya akan muncul pula nanti kelompok keyakinan yang pro pada pemerintah dan kelompok keyakinan yang pro Ormas FPI.

Seyogianya pemerintah tidak tegas untuk mengikis maka akan muncul persiteruan dengan sesama satu keyakinan justru akan lebih banyak korban berjatuhan. Disaat korban banyak berjatuhan ulah satu agama yang di duga bercita cita membentuk negara dengan satu keyakinan syari'at, maka besar pula peluang bagi beberapa keyakinan lain untuk merapatkan barisannya. Seperti satu agama yang lebih mayoritas berpenduduk di satu propinsi di Indonesia dia daerah itu di duga akan minta Mardeka. Bukan satu daerah saja yang berkemungkinan minta Mardeka, bisa saja 1, 2, dan bahkan bisa saja 4 daerah propinsi dalam penduduk yang mayoritas berbeda etnis, kebudayaan dan agama/dia minta pula Mardeka. Akhirnya, NKRI terkoyak dan terbelah. 

Rakyat dan Bangsa Cinta Indonesia, hidup dalam aturan negara konvensional yang diatur dan dibalut dengan 4 pilar Pembangunan Kebangsaan. Sehingga kecemburuan sosial dari keyakinan yang minoritas tak tercipta kecemburuan sosial yang berarti. 

Malah sekarang diamati, kecemburuan sosial munculnya dari satu keyakinan dari satu agama yang lebih mayoritas lewat Ormas yang belum dapat 'tempat dihati' atau ditubuh pemerintah, karena Ormas-nya pemerintah menduga atau pun di duga dari cita cita Ormas tertentu itu melenceng dari cita cita 4 pilar Pembangunan Kebangsaan. 

Lalu, siapa dibalik suburnya benih kekecewaan terhadap pemerintah atau pun terhadap Parpol kolaborasi dengan pemerintah yang sedang berkuasa, tak lain adalah Parpol PKS, PAN, dan Demokrat. 

Nah, dari Parpol yang oposisi seyogianya dengan teori memberikan respon penuh pada Ormas tertentu sebagai balasan dari barisan 'sakit hati'.

Sekaitan dugaan diatas, lalu siapa yang korban adalah raktyat yang nyali dan pengetahuan politiknya yang masih perlu pendalaman mereka jadi korban eforia dari orang orang yang mereka anggap sebagai tokoh umat menurut pandangannya. 

Penyebabnya, adalah karena yang dianggap sebagai tokoh umat baginya. Tokoh ini pintar bersembunyi dibalik emosional umat yang sedang bagaikan 'jerami jerami kering' yang mudah terbakar. 

Karena narasi narasi yang mereka bangun telah bagaikan 'Sabda Nabi', sehingga sikap 'fanatik' umat sebagai pengikut bergelora bagaikan mau 'jihad'.(*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS