www.jurnalissumbar.id
Untuk diketahui bahwa Di Sumatera Barat, usaha besar terdata sebanyak 419 unit atau 0,07 %. Sisanya merupakan UMKM. Usaha menengah sebanyak 7.900 unit atau 1,33 % dengan omzet rata-rata per tahun sebesar Rp2,5 hingga Rp50 miliar. Usaha kecil sebanyak 53.431 unit atau 9,01 % dengan pendapatan per tahun sebesar Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar dan usaha mikro tercatat sebanyak 531.350 unit atau 89.59 % .
DPRD Sumbar disingkapi tentang kondisi perekonomian daerah yang memprihatinkan. hal ini yang dibahas dalam sebuah diskusi panel recovery ekonomi Sumatera Barat Dampak Covid-19 hari ini,
Kamis (25/06), yang dilaksanakan diruang sidang utama, gedung DPRD
Sumbar, topic dalam diskusi tersebut focus bagaimana langkah dan upaya
pemerintah daerah untuk pemulihan ekonomi, terdampak pandemi Covid-19 dan yang
dipandu oleh moderator Afrizal.
Dengan tiga pakar ekonomi dan praktisi lainnya dari Bank Nagari,
Bank Indonesia, dari mantan Rektor Unand
Prof. Werry Darta Taifur, SE.
Dalam diskusi singkat tersebut pada pakar ekonom lebih
berpendapat agar pelaku UMKM lebih inovatif dan memanfaatkan corbisnis yang
mengurangi biaya dan mengeruk keuntungan yang cukup aar dapat berhatahan
ditengah lemahnya daya beli dan tingginya daya saing pasar nasional
Sehingga masyarakat dapat menyingkapi dengan menyeimbangkan
antara pemasukan dan pengeluaran yang berbentuk aktifitas sehari-hari dalam
artian menghemat biaya rumah tangga khususnya
Harus ada langkah dan trik pemulihan ekonomi Sumatera Barat,
salah satunya menentukan tingkat dampak, mengetahui yang terdampak pandemi dan
hingga saat ini Sumatera Barat masih menduduki tingkat rendah terdampak pandemi
Covid-19. Masyarakat Sumbar kebanyakan bergerak di bidang pertanian dan
peternakan, sehingga tidak berdampak signifikan dengan keadaan saat ini. Tapi
apabila segmen tidak diketahui dengan jelas maka tidak akan tercapai yang
diharapkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Untuk diketahui bahwa Di Sumatera Barat, usaha besar terdata sebanyak 419 unit atau 0,07 %. Sisanya merupakan UMKM. Usaha menengah sebanyak 7.900 unit atau 1,33 % dengan omzet rata-rata per tahun sebesar Rp2,5 hingga Rp50 miliar. Usaha kecil sebanyak 53.431 unit atau 9,01 % dengan pendapatan per tahun sebesar Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar dan usaha mikro tercatat sebanyak 531.350 unit atau 89.59 % .
Arkadius Datuk Intan Bano, Ketua Komisi II DPRD SUMBAR
menerangkan, "Pertumbuhan masyarakat sumbar ditopang oleh pertanian,
pedagangan dan peternakan, sehingga sumbar mampu mempertahankan pertumbuhan
ekonomi diatas rata-rata semua daerah yang ada di Indonesia."
Dicanangkan para pedagang untuk merubah tata cara dan kebiasaan
keseharian selama berdagang. Apabila pedagang tidak melakukan perubahan maka
lambat akan mendapat perbaikan perubahan ekonomi. Re-orientasi harus dilakukan
oleh pedagang agar konsumen tertarik untuk membeli.
"Keadaan New normal sekarang, tingkat ekonomi
masyarakat masih rendah dalam memasuki tahapan new normal ini. Masih banyak
masyarakat yang tidak mematuhi protokol new normal, banyak yang tidak pakai
masker, tidak jaga jarak, dan apabila angka positif naik, maka akan berdampak
pada perekonomian masyarakat," papar Ismet Aziz.
Dalam diskusi ini dinyatakan, dampak Covid-19 ini harus
dibicarakan apa adanya, pemerintah mesti mempersiapkan diri dengan berbagai
skenario dan persiapan matang. 15 Bank peserta untuk penyiapan dana dan
menopang perkreditan, Bank tersebut telah ditunjuk untuk menjadi perwakilan
bantuan pinjaman kepada pelaku usaha dengan memenuhi syarat ketentuan yang
berlaku.
Koperasi juga memberikan bantuan kepada masyarakat, sehingga
keadaan tidak terlalu berdampak pd masyarakat, seperti UMKM, dan tetap
menyediakan pinjaman mikro maupun non mikro. upaya semua membeli produk dari
UMKM, sehingga peningkatan ekonomi rakyat akan semakin cepat.
"Rekomendasi strategis dari diskusi panel ini, diharap
dapat membantu, diperlukan tim percepatan pemulihan," kata Hidayat, Ketua
Baper Perda Prov Sumbar.
0 Comments