JURNALIST SUMBAR| PADANG- Kasus gizi buruk di
kota Padang, terus menjadi perhatian pemko padang melalui dinas kesehatan
Padang untuk mampu menekan kasus gizi
buruk di daerah ini.
Ketua Komisi IV DPRD
Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa di Padang, Rabu, menyayangkan masih terdapatnya
kasus gizi buruk di daerah tersebut.
Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan setempat terdapat 61 kasus gizi buruk yang terjadi di daerah
itu selama 2017.
Padahal gizi buruk,
katanya merupakan hal sensitif bagi suatu daerah, jika penderita gizi buruk
masih banyak maka hal itu menggambarkan bagaimana perhatian pemerintah setempat
pada kesehatan anak masih kurang.
Untuk melihat bagaimana
persoalan tersebut di lapangan, dalam waktu dekat Komisi IV berencana memanggil
dan meminta penjelasan dari dinas terkait.
Sementara anggota DPRD
Padang lainnya Zulhardi Z Latif menyatakan penanganan kasus gizi buruk tidak
terlepas dari perhatian pemerintah.
"Padahal telah
banyak bantuan dari pemerintah seperti beras sejahtera dan lainnya, hal itu
patut dipertanyakan kenapa masih adanya kasus gizi buruk," ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri
Mulyani menyampaikan bahwa 61 kasus gizi buruk, 22 orang di antaranya sudah berubah dari
status gizi buruk menjadi gizi normal. Kemudian 28 orang menjadi gizi kurang,
sedangkan 11 orang masih dalam status gizi buruk.
"11 orang tersebut
masih tetap dipantau oleh Dinas Kesehatan dan puskesmas, hingga statusnya
berubah ke gizi kurang dan menjadi gizi normal," katanya.
Ia juga mengatakan
Dinas Kesehatan kota Padang terus melakukan program pemberian makanan tambahan,
dan program pemantauan tumbuh kembang anak Balita, deteksi dini tumbuh kembang,
serta penyuluhan bagi orang tua. Hal ini dilakukan guna menekan kasus gizi
buruk khususnya di Kota Padang.
#Fal
0 Comments