Oleh: Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si – Guru Besar Ilmu Lingkungan, Universitas Negeri Padang
KOMITMEN INSTITUSI DALAM MITIGASI BENCANA LINGKUNGAN
Perubahan iklim global telah membawa dampak nyata bagi Sumatera Barat. Curah hujan ekstrem yang mencapai 397–420 mm/hari bukanlah hal yang dapat kita tolak. Volume air yang meningkat adalah konsekuensi dari perubahan iklim. Namun, di sisi lain, perilaku manusia justru memperparah keadaan. Alih fungsi lahan, degradasi hutan secara masif, dan lemahnya pengelolaan lingkungan membuat kecepatan aliran air semakin tinggi dan risiko bencana semakin besar.
Fenomena banjir bandang yang menelan lebih dari 85 korban jiwa, merendam rumah dengan lumpur, serta menumpuknya potongan kayu di hilir sungai menjadi indikator nyata. Ini menunjukkan adanya pembabatan hutan di daerah hulu dengan kemiringan 40%, praktik land clearing yang tidak terkendali, serta aktivitas tambang ilegal. Semua ini adalah bukti bahwa pengelolaan lingkungan kita masih jauh dari kata terurus. Akibatnya, bencana yang terjadi seolah menjadi “kiamat kecil” bagi masyarakat terdampak.
Penguatan Ilmu, Akal, dan Moral Institusi
Kejadian ini bukan yang pertama. Catatan bencana pada tahun 2021, 2023, 2024, dan 2025 menjadi alarm keras bahwa potensi bencana serupa di tahun 2026 akan tetap ada—bahkan bisa lebih besar—jika institusi tidak mampu berkolaborasi di bawah kepemimpinan lingkungan (environmental leadership). Tanpa langkah nyata, Sumatera Barat akan menghadapi bencana yang lebih luas dan lebih dahsyat.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen institusi untuk:
• Taat asas tata ruang: Menghentikan alih fungsi lahan yang tidak sesuai aturan.
• Penegakan hukum: Memberantas praktik illegal logging dan illegal mining.
• Pengelolaan lingkungan berbasis kajian ilmiah: Semua kebijakan harus dapat dipertanggungjawabkan.
• Penguatan SDM dan pembiayaan: Menjadikan pengelolaan lingkungan sebagai prioritas utama.
Jika langkah-langkah ini diabaikan, maka potongan kayu akan terus berpindah dari gunung ke laut, desa dan kota akan hilang, dan negeri ini akan terus menjadi korban keserakahan manusia yang mengelola alam tanpa profesionalisme dan tanpa moral.
#unp
#universitasnegeripadang
#recovery
#pemulihanpascabencana
#bencanasumbar
#unpberdampak
#sdgs13
#climateaction
#sdgs15
#lifeonland
#mitigasibencana
#hutan
#kehutanan

































0 Comments