Ticker

6/recent/ticker-posts

DIKECAM BANYAK ELEMEN MASYARAKAT,INI KRONOLOGI PERUSAKAN RUMAH IBADAH DI KOTA PADANG

Oleh : Yola Ananda  prodi ilmu politik universitas Andalas Padang 


Sejumlah warga membubarkan ibadah jemaat gereja Kristen setia indonesia (GKSI) anugerah padang dan merusak rumah doa di kelurahan padang sarai,kecamatan koto tangah,padang minggu (27/7/2025) sore. 


Polisi sudah mengamankan sembilan orang dalam kejadian dalam yang video viral di media sosial.

Kronologi kejadian berawal dari kesalah pahaman.awalnya,siswa kristen belajar agama dari pendeta yang datang kerumah masing-masing.namun,“warga mengira itu rumah ibadah tanpa izin,padahal hanya tempat belajar”.surat pemberitahuan yang seharusnya disampaikan juga tidak sampai ke ketua RW/RT.situasi makin ramai karena banyak siswa diantar orang tuanya,keramaian itu bikin warga curiga dan muncul reaksi yang tidak di inginkan.

ketua pemuda RW setempat yen danir mengatakan,warga terpancing karna provokasi dari pihak jemaat dengan narasi mengajak perang. “saat berada disana,para pemuda kami mendengar sesuatu dari warga nias (jemaat).katanya perang saja kita,disanalah pemicu nya. kami tidak ada niatnya untuk ribut,cuma karna terpancing itu.

kata danir, menurutnya kedatangan warga kerumah yang sedang banyak orang itu bertujuan untuk klarifikasi kepada pemilik rumah yang juga seorang pendeta,selama ini oleh warga sekitar,rumah berbentuk kontrakan yg berada dijalan teratai indah RT 02 RW 09 kelurahan padang sarai itu hanyalah rumah singgah.

“kami tahunya itu rumah singgah tapi ternyata sudah berubah fungsi jadi tempat ibadah”. “ini yang menyebabkan kami kaget. petugas PLN datang menanyakan soal gereja yang akan di pasangi listrik”. saat kami sedang klarifikasi bersama dachi bercerita tentang gereja itu,pemuda kami mendengar sesuatu dari jemaat warga nias.perang saja kita,disanalah pemicu nya. “Yang tidak kita sukai,katanya untuk rumah singgah lalu berubah menjadi rumah doa, Anggota melakukan ibadah sampai jam 10 malam.itu bukan anak-anak tapi melainkan orang yang sudah tumbuh ubannya”.

dia menegaskan warga tidak intoleran.hal ini dibuktikan dengan lingkungan sekitar bermukim di huni berbagai suku mulai dari nias,jawa,hingga batak yang hidup berdampingan

dan terjadilah amukan massa yang mendatangi lokasi rumah doa dan memaksa jemaat keluar,dilokasi tersebut terjadi kerusuhan dan beberapa orang sekitar membawa kayu,ada yang berteriak, dan mengancam jemaat.kaca jendela pun sudah dipecahkan,pagar di bongkar,serta kursi dan fasilitas lainnya rusak dan punah.anak-anak sekitaran disana terlihat panik dan menangis ketakutan,ada dua orang anak yang terluka akibat dipukul massa yang mengusir mereka.menurut pendeta GKSI anugerah padang.

setelah jemaat keluar,massa makin brutal dan terus merusak rumah ibadah doa sebelum akhirnya meninggalkan lokasi,aksi ini menuai kecaman dari berbagai pihak.

sementara itu,lembaga bantu hukum (LBH) padang meminta kepolisian setempat menindak tegas semua pelaku. “Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi.sembilan orang ini sesuai dengan video yang ada berdasarkan bukti-bukti kami amankan semua”.kata wakil kepala polda sumbar brigadir jenderal (pol) solihin,minggu malam.

solihin menyebut,sembilan orang yang teridentifikasi sebagai terduga pelaku pembubaran kegiatan dan perusakan rumah doa itu masih berstatus terperiksa. ia pun memastikan polisi akan menindak lanjuti kasus ini.

Dari pantauan dilokasi kejadian,senin (28/7/2025) dini hari, rumah doa itu telah bersih dari puing -puing,benda yg rusak garis kuning polisi juga telah dibuka.sebelumnya, sejumlah tukang langsung membongkar dan memberei kaca-kaca yang pecah di jendela rumah doa tersebut,pada minggu malam.saat itu lokasi masih dipasangi garis kuning polisi.polisi juga turut membantu membersihkan puing-puing bekas perusakan, seperti pecahan kaca jendela, pecahan cermin,dan kursi-kursi plastik yang rusak memasuki senin, puing-puing tersebut kemudian diangkut polisi dan garis kuning polisi juga dilepas.

Wali Kota Padang Fadly Amran mengatakan, dirinya sudah mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak. Ia pun menyesali terjadi insiden ini, apalagi terjadi karena miskomunikasi. ”Pastinya insiden ini kami sesali,” katanya.

Ia memahami duka dan perasaan jemaat yang mengalami insiden ini. Menurut dia, masyarakat Nias sejak dulu kala hidup damai dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Adanya insiden ini menjadi catatan penting bagi semua pihak ke depan.

Menurut Fadly Amran, Pemko Padang memberikan ruang seluas-luasnya untuk kegiatan pendidikan anak. Sejatinya, di dalam masyarakat juga ada persoalan. Namun, saat ini justru terjadi insiden tersebut.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras akan pentingnya menjaga toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. 


Banyak pihak yang mendesak pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif membina komunikasi antarumat dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS