Ticker

6/recent/ticker-posts

Nyawa Dibalas Nyawa: Konflik Iran-Israel Memuncak



Oleh : Zega Vibiano Delta

Latar Belakang Konflik Permasalahan

Nyawa dibalas nyawa. Itulah gambaran paling tepat dari konflik berdarah yang kembali memanas antara Iran dan Israel. Sejak pertengahan Juni 2025, langit di Timur Tengah penuh dengan suara ledakan rudal dan dentuman drone bersenjata. Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke pusat-pusat strategis Iran, sementara Iran membalas dengan hujan rudal ke kota-kota padat penduduk di Israel


Di kedua sisi, banyak orang yang menjadi korban, mulai dari tentara, ilmuwan, sampai warga sipil yang tak bersalah. Dunia menyaksikan dengan cemas saat kekerasan yang saling balas ini terus meningkat tanpa tanda-tanda akan berhenti.

Masalah yang Menjadi Memuncak ( Juni 2025 )

Ketegangan antara Iran dan Israel memang bukan hal baru. Mereka sudah lama berseteru, terutama karena Israel khawatir Iran memiliki program nuklir yang dianggap sebagai ancaman besar. 


Di sisi lain, Iran secara terbuka menentang keberadaan Israel dan memberi dukungan kepada kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza. 


Selama bertahun-tahun, pertempuran ini berlangsung dalam bentuk operasi rahasia, sanksi, dan serangan tidak langsung. Tapi di tahun 2025 ini, semuanya berubah menjadi perang terbuka yang belum pernah terjadi sejak Revolusi Iran.

Dampak Korban dan Kerusakan

Pada 13 Juni 2025, Israel mulai serangan udara besar-besaran yang disebut "Operation Rising Lion", menargetkan situs nuklir Natanz dan Arak, serta markas militer Iran dan fasilitas IRGC. Serangan ini membuat Teheran sangat marah. 


Dalam beberapa hari, Iran balas menghantam kota-kota besar di Israel dengan puluhan rudal balistik dan drone, termasuk Tel Aviv dan Be'er Sheva. Bahkan satu rudal menghancurkan bagian dari rumah sakit Soroka, melukai ratusan orang. Serangan balasan terus berlangsung setiap hari, menciptakan siklus kekerasan yang mengancam kawasan dan membuat banyak negara cemas.

Bagaimana Reaksi Dunia Mengenai Iran dan Israel?

Karena serangan balas-membalas ini terjadi hampir setiap hari, jumlah korban pun terus bertambah. Di Iran sendiri, lebih dari 650 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah tentara dan ilmuwan, tapi tak sedikit warga sipil yang menjadi korban juga. Di Israel, lebih dari 30 orang tewas karena rudal dari Iran, dan ratusan lainnya luka-luka. Beberapa kota di bagian selatan, seperti Be'er Sheva dan Ashkelon, mengalami kerusakan cukup parah di infrastruktur mereka. 


Warga di kedua negara hidup dalam ketakutan, banyak yang mengungsi, dan layanan publik benar-benar lumpuh.

Upaya Diplomasi Dan Jalan Buntu

Dunia pun segera merespons secara serius. Amerika Serikat, yang memang dekat dengan Israel, menyatakan dukungan terhadap "hak Israel untuk membela diri", tapi juga menekankan bahwa konflik ini tidak boleh sampai melebar menjadi perang regional. Presiden Donald Trump bahkan memberi waktu dua minggu kepada Israel dan Iran untuk berhenti berperang, sebelum Amerika mempertimbangkan ikut campur langsung. Sementara itu, negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Inggris langsung mengadakan perundingan darurat di Jenewa dengan delegasi Iran untuk mendorong gencatan senjata. 


Rusia dan Cina juga memperingatkan bahwa membunuh tokoh utama Iran, termasuk kemungkinan serangan terhadap Ayatollah Khameneid, bisa memicu "kotak Pandora" yang sulit ditutup kembali.

Meski berbagai negara berusaha menjadi penengah, jalan menuju perdamaian masih jauh dari terang. 


Dalam pertemuan darurat di Jenewa, Iran menyatakan siap berdialog, tapi dengan syarat Israel harus menghentikan semua serangannya dulu. Sementara itu, Israel tetap bersikeras nggak mau mundur selama Iran masih meluncurkan rudal dan mengancam keberadaan mereka. Negara-negara Eropa kayaknya mulai frustrasi karena nggak ada kemajuan yang berarti, sementara Amerika Serikat juga belum benar-benar ambil langkah tegas. Iran sendiri juga nggak mau terlibat langsung, mengingat sejarah panjang permusuhan mereka. Di tengah negosiasi yang jalan di tempat, rakyat kedua negara jadi korban utama, hidup di bawah ancaman serangan udara dan ketidakpastian.

Penutup : Sebagian Kecil Solusi yang Bisa Digunakan

Konflik Iran-Israel sekarang masuk ke babak yang lebih berbahaya. Kalau sebelumnya ketegangan cuma terjadi di balik layar dan perang proksi, sekarang mereka saling serang secara langsung. Judul 'Nyawa Dibalas Nyawa' itu bukan cuma sekadar metafora, tapi benar-benar menggambarkan siklus kekerasan yang terus berulang tanpa solusi yang jelas. Dunia pun kayak lagi di ujung tanduk, berusaha jadi jembatan buat menengahi kedua kekuatan ini tanpa memicu perang yang lebih besar. 

Di tengah situasi kayak gini, harapan buat perdamaian cuma bisa muncul kalau kedua belah pihak mau menahan diri dulu, sebelum lebih banyak nyawa yang melayang sia-sia.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS