Ticker

6/recent/ticker-posts

Menjelang Penutupan, TMMD Kodim 1802/Sorong Kebut Rampungan Rumah Warga

 




Yeflio, Papua Barat Daya — Waktu terus berjalan, namun semangat tak surut. Menjelang hari-hari terakhir Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124, personel Satgas TMMD Kodim 1802/Sorong bersama masyarakat Kampung Yeflio, Distrik Mayamuk, terus berjibaku menyelesaikan sasaran fisik program, terutama perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Ibu Lusiana Lamauren, yang kini sudah mencapai progres 95 persen.


Dengan lokasi di daerah pelosok Papua Barat Daya, medan yang tidak mudah, serta keterbatasan sarana, semangat gotong royong dan kerja keras menjadi kunci utama. TMMD hadir bukan hanya sebagai program pembangunan fisik, tetapi sebagai simbol nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Perehaban rumah Ibu Lusiana menjadi bukti konkret dari semangat kebersamaan itu.


Kapten Inf Harpin, selaku Perwira Pengawas TMMD Ke-124, saat ditemui di lokasi menyampaikan bahwa seluruh sasaran fisik program, termasuk rumah milik Ibu Lusiana, dipastikan akan selesai sesuai waktu yang telah direncanakan. Ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari sinergi luar biasa antara personel TNI dan warga kampung.


“Progres pembangunan rumah ini sudah mencapai 95 persen dan dipastikan rampung sebelum penutupan TMMD. Ini semua bisa tercapai berkat kekompakan dan kerja sama yang luar biasa antara Satgas TMMD dan masyarakat,” ujar Kapten Harpin dengan optimis.


Di sisi lain, Kepala Kampung Yeflio, Bapak Yongki Malakabu, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya atas dedikasi penuh yang ditunjukkan oleh TNI dalam membangun kampungnya. Ia menilai program TMMD telah membawa perubahan positif yang nyata bagi warga, terutama dalam penyediaan rumah yang layak bagi mereka yang membutuhkan.


“Tak terasa, program TMMD Ke-124 sebentar lagi selesai. Kami melihat sendiri bagaimana pembangunan berjalan sesuai target. Apa yang telah dibangun oleh TNI sangat bermanfaat dan kami berkomitmen untuk merawatnya dengan baik. Ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi harapan baru bagi warga,” ucapnya penuh haru.


Rehabilitasi rumah Ibu Lusiana Lamauren menjadi lebih dari sekadar pekerjaan pembangunan. Ia menjadi simbol dari kepedulian negara terhadap masyarakat kecil, dan bukti bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat adalah wujud nyata pelayanan dan pengabdian tanpa pamrih.


Program TMMD Kodim 1802/Sorong akan segera ditutup, namun semangat yang ditinggalkan tetap hidup. Rumah-rumah yang dulunya rusak kini berdiri kokoh. Harapan yang sempat pudar kini kembali menyala. TNI tidak hanya membangun tembok rumah, tetapi juga membangun semangat, kebersamaan, dan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di pelosok negeri.


(Tim/Red)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS