Padang, 22 Mei 2025 Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti ballroom tempat berlangsungnya Acara Perpisahan Kelas XII dan Ajang Kreativitas Seni SMA Pertiwi 1 Padang pada Kamis, 22 Mei 2025. Acara ini menjadi momen sakral sekaligus meriah dalam menandai berakhirnya masa belajar siswa-siswi kelas XII Tahun Pelajaran 2024/2025.
Dengan tema yang menggetarkan hati, “People Come and Go, but Memories Stay Forever”, kegiatan ini tidak hanya menjadi perpisahan formal, tetapi juga sebagai panggung apresiasi untuk mengekspresikan kreativitas, seni, dan kenangan yang telah terukir selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA Pertiwi 1 Padang.
Suasana Meriah dan Penuh Elegansi
Acara digelar dengan megah di sebuah ballroom yang dihiasi dengan tata lampu dan dekorasi panggung yang elegan. Siswa-siswi kelas XII tampil menawan dengan balutan busana formal dan tradisional modern, memancarkan aura kebanggaan dan haru atas perjalanan yang telah mereka tempuh. Kehadiran orang tua, para guru, staf sekolah, dan undangan lainnya turut menambah kesakralan momen tersebut.
Di atas panggung, puluhan siswa berdiri berjejer, mempersembahkan paduan suara, pertunjukan seni, serta orasi kebudayaan sebagai simbol kontribusi mereka terhadap kehidupan sekolah. Penampilan penuh percaya diri itu menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang mereka terima tak hanya berorientasi pada akademik, tapi juga pada pembentukan karakter dan bakat.
Pesan Haru dari Kepala Sekolah dan Perwakilan Siswa
Kepala SMA Pertiwi 1 Padang dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi mendalam terhadap seluruh siswa kelas XII. Beliau menekankan bahwa meskipun masa sekolah telah usai, nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan semangat belajar harus terus dibawa ke jenjang kehidupan yang lebih tinggi.
“Saya percaya bahwa kalian adalah generasi yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Bawalah nama baik sekolah ini ke mana pun kalian melangkah,” tutur beliau dalam pidato yang disambut tepuk tangan hangat.
Tak kalah menyentuh, perwakilan siswa kelas XII juga menyampaikan kesan dan pesan atas perjalanan mereka selama menimba ilmu. Tangis haru pecah ketika mereka mengenang jasa guru dan kebersamaan dengan teman-teman yang telah menjadi bagian penting dari masa remaja mereka.
Ajang Kreativitas Seni: Wadah Ekspresi dan Identitas
Mengangkat sisi seni sebagai bagian dari proses pendidikan, acara ini juga menampilkan Ajang Kreativitas Seni. Para siswa unjuk kebolehan dalam berbagai pertunjukan seperti drama musikal, puisi kolaboratif, tarian tradisional, dan fashion show budaya.
Penampilan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap keberagaman budaya serta kreativitas yang tumbuh selama mereka berada di sekolah. Kreativitas menjadi medium penguat identitas dan jembatan untuk mengungkapkan perasaan yang sulit terucap dalam kata-kata.
Kenangan Abadi dan Harapan Masa Depan
Acara ditutup dengan momen foto bersama seluruh siswa kelas XII di atas panggung, mengabadikan kebersamaan yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan hidup mereka. Lantunan lagu perpisahan semakin mempertegas bahwa meskipun pertemuan ini berakhir, kenangan indah akan tetap hidup dalam ingatan.
Guru-guru dan orang tua pun ikut larut dalam suasana haru ketika satu per satu siswa turun panggung membawa medali kelulusan, simbol transisi mereka menuju fase kehidupan baru: dunia perkuliahan, dunia kerja, dan dunia sosial yang lebih luas.
Pembina yayasan Pertiwi kota Padang yang Diwakili oleh Ir. Syafrial Kamat mengapresiasi penampilan anak- anak Tak kalah dari Penampilan tari kolosal Nusantara.
Dia berpesan kepada 283 lulusan agar menjaga akhlak dan agama, agar sukses memajukan agama dan Bangsa.
Apalagi ditengah masa jaman digital dan bijak dalam menggunakannya.
Dia berpesan untuk dijadikan renungan, modali hidup ini dengan skill bahasa, skill ilmu agar mampu membuahkan mendapatkan pekerjaan yang layak, bila adik adik menguasai salah satu bahasa asing berpeluang bekerja di Luar negeri.
Diwakili Suryanto sekretaris Dinas Pendidikan Sumbar mengajak lulusan untuk Mampu menangkap peluang, karena hasil pekerjaan tidak meleset dari usaha kerja kita.
" Maka tambahlah ilmu dan skill setelah menamatkan pendidikan di SMA Pertiwi"
Dan mengingatkan semua staff sekolah, kepala sekolah dan majelis guru untuk menjaga lingkungan dan pergaulan sehari-hari agar tidak terjadi pelecehan amoral kepada siswa atau sesama staff sekolah. Karena membangun sekolah dari berdirinya sekolah SMA Pertiwi dari nol dihancurkan oleh hal hal yang tak berguna.
0 Comments