Ticker

6/recent/ticker-posts

Semen Padang 'Korban' Pasar Bebas ?



Penulis:Obral Chaniago


Semen Padang bukan 'korban' pasar bebas dalam arti yang negatif. Sebaliknya, Semen Padang telah aktif dalam upaya mengembangkan pasar internasional, termasuk pengekspor produk ke berbagai negara.


Persaingan di pasar semen nasional semakin ketat, namun Semen Padang terus berupaya meningkatkan kinerja dan menjangkau pasar baru.


Semen Padang bisa dianggap 'korban' pasar bebas dalam artian bukan yang negatif, tetapi industri semen nasional mengalami persaingan ketat dengan muncul pemain baru.


Semen Padang telah meningkatkan jangkauannya dan membidik pasar internasional.


Semen Padang juga aktif dalam membantu korban bencana, seperti kebakaran, dalam memberikan bantuan semen.


Semen Padang tidak dapat dianggap sebagai 'korban' pasar bebas, tetapi justru berusaha memacu kinerja di segala lini.


Singkatnya, Semen Padang tidak menjadi 'korban' pasar bebas, tetapi justru berusaha memanfaatkan pasar yang ada dan beradaptasi dengan kondisi pasar baik dalam negeri dan luar negeri.


Dalam teori manajemen sebuah perusahaan besar memang demikian apa bila mendapatkan perlawanan dan persaingan pasar.

Tetapi, sebaliknya persaingan pasar bagi perusahaan besar apa bila berhadapan dengan harga jual yang mencolok baik dalam negeri mau pun luar negeri, bahkan beberapa merek semen yang ada dengan slogan Semen Indonesia Grup/SIG, Semen Padang akan bakalan menelan pil pahit.


Produk semen nasional nyaris dilapangan takkan bisa dapat memaksakan supaya rekanan kontraktor menggunakan merek semen nasional bila berhadapan dengan bahan baku infrastruktur bagi pengendali proyek di lapangan dalam perusahaan rekanan pelaksana proyek/kontraktor proyek infrastruktur darat, laut, dan udara, dan proyek bina marga, cipta karya, dan irigasi, dan bangunan milik pribadi masyarakat.


Dugaannya, 'pemain' pekerja dilapangan menggunakan kesempatan di luar dugaan dengan menggunakan merek semen lain yang harga produknya jauh lebih murah dari beberapa merek produk SIG.


Indikasinya, dilapangan apa bila ada pembangunan proyek infrastruktur di segala bidang, justru pemain dilapangan lebih cenderung menggunakan produk semen yang harganya yang lebih murah.


Untuk mengantisipasi demikian, pemerintah harus tegas untuk menetapkan harga pasar dari seluruh semua merek semen baik dalam negeri mau pun luar negeri, negara harus hadir dalam penetapan tarif produk semen hasil produksi semen asal Indonesia, baik produk produksi semen swasta asing yang bertarung membangun pabrik semen di Indonesia.


Pasar bebas, bukan berarti semuanya memainkan tarif produk semen menjadi bebas seperti lepas kendali.

Jika tak demikian, pemerintah mau ber-tegas-tegas dalam menyamaratakan tarif semua produk semen yang pabriknya ada di Indonesia, bakal ada kemungkinan, Semen Padang 'korban' pasar bebas.


Diamati, perusahaan Semen Padang 'korban' pasar bebas, sejak berkembangnya beberapa perusahaan asing di Indonesia dengan masuknya era pasar bebas.


Lihat, penurunan produksi produk Semen Padang sampai sekarang, dan atau prosentasenya sejak tumbuhnya pabrik semen asing yang ada di Indonesia.

Kita juga tau, bahwa Semen Padang merupakan bagian dari Semen Indonesia Grup/SIG atau pun dengan sebutan semen nasional Indonesia.


Buktinya bisa dilihat, dari prosentase penurunan produksi Semen Padang dari keseluruhan hasil produksinya.


Disebabkan apa penurunan produksi dan penjualan Semen Padang, yang bukan rahasia umum lagi.


Bagaimana pengaruh pasar bebas terhadap hasil produksi dan penjualan produk Semen Padang baik di pasar lokal, nasional dan bahkan di pasar internasional.


Justru, dari data yang ada sekarang, Semen Padang merupakan bagian dari dugaan 'korban' pasar bebas.


Seyogianya, Semen Padang diperintahkan kembali mengurus 'diri sendiri' dari jumlah hasil produksi sekarang, apakah mampu untuk membiayai-biaya operasional secara totalitas, ataukah/mampukah perusahaan PT. Semen Padang mencapai keuntungan menjadi investasi sekiranya Semen Padang dikembalikan seperti dulu lagi/berdiri sendiri tanpa bantuan Badan Usaha Milik Negara/atau tak bergabung dengan Semen Indonesia Grup.

Lalu, apakah yang akan terjadi.**

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS