Ticker

6/recent/ticker-posts

Satu Tahun Belakangan Ekonomi Kota Padang-Sumbar 'Terpuruk

 


Penulis:Obral Chaniago


Sumatera Barat.

Satu tahun belakangan ini dari tahun lalu hingga per Bulan Maret ini 2024/2025, Kota Padang sebagai ibukota Propinsi Sumatera Barat/Sumbar tertinggal dari Kota Bukittinggi soal inflasi atau perputaran uang.


Begitu juga bagi daerah Propinsi Sumbar selama satu tahun terakhir ini-dari tahun ke tahun/Year-On-Year (Y On Y) sampai per Bulan Maret 2024/2025, Badan Pusat Statistik/BPS Sumbar merilis pada 8 April 2025, bahwa terjadi perbedaan signifikan 0, 51 persen dibanding dengan tahun 2024 inflasi di Sumbar mencapai 0, 81 persen. Sedangkan tahun ini Sumbar inflasi 0, 31 persen serta terdapat Inflasi tertinggi terjadi di daerah Kota Bukittinggi 0, 50 persen tahun ini, dan inflasi terendah di terdapat di Daerah Kabupaten Pasaman Barat 0, 21 persen.


Kalau diamati, Propinsi Sumbar selama satu tahun ini terjadi penurunan perputaran uang sekira 0 51 persen atau bisa dikatakan ekonomi Sumbar belakangan ini 'terpuruk' di sektor ritel.


Sesuai rilis BPS Sumbar, pada 8 Maret 2025 terjadi inflasi YOY Propinsi Sumbar sebesar 0, 30 persen dengan Indeks Harga Konsumen/IHK sebesar 107, 86 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebasar 0, 50 persen dengan IHK 106, 99 persen dan inflasi terendah di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0, 21 persen dengan IHK 109, 83 persen.


Secara mont to mont/m to m atau bulan ke bulan Sumatera Barat Bulan Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 1, 03 persen. Hingga Maret 2025, inflasi year to date/y-to-d Propinsi Sumbar sebesar 0, 90 persen.


Kalau diamati lagi, sebagai perbandingan, pada tahun 2024 terjadi inflasi YOY Propinsi Sumbar 3, 81 persen dengan IHK 107, 22. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 5, 52 persen dengan IHK 108, 72 dan terendah terjadi di Kota Padang 3, 20 persen dengan IHK sebesar 106, 60.


Secara m-to-m Propinsi Sumbar bulan April 2024 mengalami deflasi 0, 30 persen. Hingga April 2024 inflasi YOY Propinsi Sumbar sebesar 1, 19 persen.


Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Propinsi Sumbar di 4 kab/kota, pada April 2024 terjadi inflasi YOY sebesar 3, 81 persen atau kenaikan IHK dari 103, 28 pada April 2023 menjadi 107, 22 pada April 2024.


Bila di Sigi lebih dalam, sektor ekonomi industri wisata dapat menjadi andalan ekonomi daerah seperti Kota Bukittinggi 2 tahun berturut megang posisi inflasi tertinggi.


Sedangkan inflasi Kabupaten Pasaman Barat sedang jungkir-balik, barangkali daerah ini mengandalkan sumber ekonomi dari sektor perkebunan, disaat panen sawit justru inflasi terjadi. Tetapi ketika musim mandul pohon berbuah menjelang masa panen maka perputaran uang menjadi menurun.


Sedangkan Kota Padang sebagai ibukota Propinsi Sumbar, seharusnya ekonomi kota semestinya terus inflasi jika dibanding dengan daerah lain atau menjadi daerah primadona dari segala sektor usaha.

Tetapi Kota Padang nyaris tak satu pun bisa diandalkan, maka dari tahu 2024 hingga April 2025 ini Kota Padang bukanlah kota yang inflasi.**

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS