Pergelaran "Ivend Pacu Kuda Piala Bupati Padang Pariaman".di Nagari Duku Balah Aie Sungai Sarieak Kecamatan Tujuh Koto resmi dibuka pada Sabtu (5/4/2025). Acara yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (6/4/2025), ini menjadi magnet bagi masyarakat setempat dan para pecinta olahraga berkuda di daerah ini
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan ajang ini sebagai inkubator atlet unggulan. “Ini bukan sekedar lomba, tapi langkah nyata melahirkan bibit-bibit atlet yang akan mengharumkan nama Sumatera Barat Khususnya Padang Pariaman di kancah olahraga Pacu Kuda dunia,” tegasnya.
Dengan partisipasi 80 ekor kuda pacu yang bersaing ketat dalam berbagai kategori perlombaan, gelaran tahunan ini juga menyasar dampak ekonomi dan pariwisata.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedi Aziz, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya dapat menggelar acara prestisius ini. Beliau menegaskan bahwa pacuan kuda bukan sekadar ajang hiburan semata, melainkan bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.
"Pacuan kuda adalah marwah Padang Pariaman. Tradisi ini harus terus kita lestarikan sebagai bagian dari warisan budaya daerah," ujar John Kenedi Aziz dengan penuh semangat.
Tradisi pacuan kuda di Sumatera Barat sendiri memiliki akar sejarah yang panjang. Jejaknya dapat ditelusuri hingga era kolonial Belanda, di mana pacuan kuda pertama kali dipelopori di daerah Agam pada tahun 1889. Bahkan, lapangan pacuan kuda permanen pertama di Sumatera Barat diresmikan di Galanggang Bukit Ambacang, Agam.
Hingga kini, perhelatan pacuan kuda tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat adat Minangkabau. Uniknya, lokasi penyelenggaraan acara ini selalu berpindah-pindah di berbagai wilayah adat, dan kali ini giliran Padang Pariaman yang menjadi tuan rumah.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dari padatnya penonton yang memadati area pacuan. Mereka datang untuk menyaksikan kuda-kuda terbaik beradu kecepatan dan ketangkasan, sekaligus merasakan atmosfer kebersamaan dan kegembiraan yang selalu menyelimuti acara ini.
Pacu Kuda Piala Bupati Padang Pariaman bukan hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan budaya dan tradisi yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau. Acara ini diharapkan dapat terus menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan mempromosikan potensi daerah Padang Pariaman
0 Comments