Konferensi Internasional ICEDIS 2024 UNP Padang , Pemakalah dan Peserta dari Berbagai Negara Ikuti Secara Daring

 

Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menyelenggarakan Konferensi Internasional 1st ICEDIS yang dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UNP, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt., mewakili Rektor UNP. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada tanggal 15-16 November 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Refnaldi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemakalah utama yang berpartisipasi dalam konferensi tersebut, yakni Asst. Prof. Sri Rizki Putri Primandari, Ph.D. (UNP), Prof. Devasis Pradhan (Institut Teknologi Acharya, India), Prof. Zainal Asril, M.Pd (Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Indonesia), Asst. Prof. Dr. Norasiha binti Hamid (UCYP University, Malaysia), dan Prof. Dr. Hla Myo Tun (Yangon Technological University, Myanmar). “Kami sangat mengapresiasi kontribusi luar biasa para pembicara utama yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka di konferensi ini,” ujar Dr. Refnaldi.

Lebih lanjut, Wakil Rektor I UNP juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemakalah paralel dan peserta yang turut berpartisipasi dalam Konferensi Internasional ICEDIS ini. “Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya penguasaan bahasa dan kolaborasi akademik dalam memperkuat posisi Universitas Negeri Padang sebagai universitas terkemuka di dunia,” tambahnya.

Konferensi Internasional ICEDIS ini juga dihadiri oleh Steering Committee, Pembina PPIPM, para pembicara paralel, peserta konferensi, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai Program Studi di Universitas Negeri Padang.

Dalam laporan kegiatan, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional ICEDIS, Agus Baharuddin, S.Pd., M.Sc., menyampaikan bahwa konferensi ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 15-16 November 2024, dan diikuti oleh 105 pemakalah paralel serta 26 dokumen presentasi yang dipresentasikan selama acara. “Konferensi ini menjadi wadah penting bagi para akademisi untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kualitas penelitian di tingkat internasional,” tutup Agus.

(pt)