Ticker

6/recent/ticker-posts

Simpang Siur Potensi Deposit SDA Bahan Baku Semen Nagari Siaur Kabupaten Sijunjung Berada di Hutan Lindung


Sudah 2 kali penulis melawat ke Jorong Ranah Pinago, Nagari Siaur, Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.


Simpang siur potensi SDA bahan baku semen Nagari Siaur Kabupaten Sijunjung berada di hutan lindung ?


Terakhir dari senja hingga pagi (12/13 Desember 2024) penulis menyempatkan bersama seorang tokoh masyarakat Jorong Ranah Pinago, mengutip informasi secara lesehan dengan tokoh masyarakat ini yang enggan untuk dituliskan namanya.


Kelayakan informasi masyarakat Jorong Ranah Pinago, sangat layak untuk di percaya. Nagari Siaur punya 3 Jorong Lembah Gunung, Koto Ranah, dan Jorong Ranah Pinago, yang berjarak 53 kilometer dari ibukota Kabupaten Sijunjung, 161 kilometer dari ibukota Propinsi Sumbar.


Menurut tokoh masyarakat ini, bahwa, telah ada tim tertentu yang melakukan uji Labor ke Bandung atas jenis dan potensi deposit Sumber Daya Alam (SDA) di gunung menjulang yang membentang pada ruas Jalan Nasional Lintas Sumatera (Jalinsum) di Jorong Ranah Pinago. Keras dugaan gunung mengandung bahan baku batu gamping, semen, gips, marmar, serta bahan galian golongan A dan B.


Terkait ini, diyakini pihak swasta berinisiatif lebih duluan dari pemerintah menyelidiki atau melakukan survey jenis kandungan dan deposit SDA yang ada pada Nagari Siaur.


Diingat sekira 30 tahun nan lalu juga telah terbetik kabar bahwa di ruas Jalinsum dari Kecamatan Tanjung Gadang, Tanjung Lolo, dan Kecamatan Kamang Baru Kebupaten Sijunjung, mengandung sumber bahan baku semen. Tetapi, daerah lain lebih duluan berinisiatif dan merespon untuk dapat berdirinya puluhan merek pabrik semen swasta dan nasional di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Sedangkan kabar tentang harta Karun yang melimpah dengan bahan baku semen di negeri ini di Sumatera Barat tinggal cerita.


Pihak manakah yang lamban atau lalai dalam meraih dan peluang investasi jangka panjang yang pernah melongok ke negeri ini bahwa pernah melirik potensi bahan baku semen di Nagari Sungai Lansek dan Siaur.


Coba intip jumlah merek produksi semen milik swasta dan nasional yang ada di Indonesia sampai sekarang, baik milik swasta nasional dan investasi asing.


 PT. Semen Indonesia (Persero) TBK (SIG) memiliki lima merek semen, yaitu Semen Gersik, Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Batu Raja, Dynamix.


Selain itu, (SIG) juga memiliki 14 perusahaan anggota grup Semen Indonesia.


Pabrik semen terbesar Indonesia lainnya adalah, PT.Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT. Bosowa Maros, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT. Cemindo Gemilang (CMNT), dan PT. Jui Shin Indonesia.


Terkait ini, 10 pemain baru asing ramaikan semen Indonesia, Juni tahun 2015 hingga 2017, dikutip CNN Indonesia.


Diamati, posisi tertinggi berdasarkan catatan Asosiasi Industri Semen Indonesia (ASI) perusahaan swasta dan asing saat ini menguasai 56 persen industri semen nasional, sedangkan sisanya 44 persen dipegang oleh 2 BUMN semen, yakni semen Indonesia dan semen Baturaja.


Sesuai data tahun 2017, selain semen nasional, ada 10 pemain baru industri semen, yakni Siam Cement (Thailand) di Jawa Barat, Semen Merah Putih (Wilmar Grup) di Banten, Jawa Barat, Anhui Conch Cement (Tiongkok) di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Papua Barat.

Trus, Ultratech di Wonogiri di Jawa Tengah, semen Puger di Jawa Timur, semen Barru di Sulawesi Selatan, semen Panasia di Sulawesi Selatan, Jui Shin Indonesia di Jawa Barat, semen Gombong di Jawa Tengah, dan semen Grobogan di Jawa Tengah.


Apa Kabar Bahan Baku Semen Nagari Siaur


Baru-baru ini, bahwa ada info dari masyarakat Nagari Siaur Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, dilirik investor lokal, nasional, swasta atau asing.


Bahwa ada info dari masyarakat setempat yang mengaku area lahan potensi SDA jenis galian golongan C di salah satu Jorong Ranah Pinago.


Lokasi di lahannya masih tercatat hutan lindung mengandung potensi SDA dolomit, bahan baku marmar, bahan baku semen, dan jenis bahan galian lainnya, pihak tertentu telah melakukan uji Labor ke Bandung untuk mengetahui isi kandungan potensi SDA tersebut.


Kabarnya, tim yang baru baru ini melakukan survey ke lapangan di Jorong Pinago Nagari Siaur dan uji coba ke Bandung itu merupakan tim gabungan dari PT. Semen Padang, pengusaha swasta/PT. Miyor/domisili Talawi serta calon penyandang investasi warga China asal Malaysia yang juga mereka ini telah bergabung pada perusahaan pabrik dolomit di Nagari Siaur.


Terkait ini, masih sesuai info dari masyarakat ini bahwa, hasil uji Labor lebih condong ke bagian baku semen dan marmar serta bahan baku gips dan dolomit.


Namun, adanya dugaan dari selintas cerita masyarakat tersebut yang layak dipercaya, tim gabungan ini merupakan sebagian dari petinggi perusahaan PT. Semen Padang, tetapi tujuannya/setelah perusahaan ini nanti berdiri bukan mengatasnamakan PT. Semen Padang. Tetapi adalah orang orang dari Semen Padang yang merupakan tim untuk menggolkan akan berdirinya perusahaan yang mengolah semen tersebut.


Dugaannya, ada kemungkinan dari pihak petinggi dari Semen Padang mencari peluang menggabungkan diri dengan swastanisasi yang akan menambang usaha ini.


Sehubungan ini, ketika dikonfirmasikan pada Komisaris PT. Semen Padang, Khairul Jasmi mengatakan, "tidak ada satu pun orang Semen Padang. Atau mungkin semen singa merah", katanya.


"Ada atau tidaknya, tapi apakah memang survei atau tidak (ia) Khairul Jasmi menyebutkan belum tau sama sekali", ulasnya.


"Tapi, bikin pabrik semen di wilayah pantai barat pulau sumatera, pasar akan susah", ungkapnya sapaan Kj.


"Kalau pabrik semen Ndak mungkin", imbuhnya.


Terkait ini, opini publik menyebutkan, tim bagian dari orang orang Semen Padang.

Tetapi arah info ini dari tim survey yang disampaikan oleh masyarakat lebih cenderung kepada bahan baku marmar, bahan baku semen, pupuk pertanian dolomit, dan tanah merah buat pupuk tanaman pangan, kata masyarakat.


Menurut Khairul Jasmi, "kalau bikin pabrik semen Ndak mungkin. Sebab, semen moratorium lah banyak pabrik semen ada 15 pabrik", sebutnya.


Sehubungan ini pula, selintas opini publik mengatakan, ada indikasi para Pejabat Utama (PJU) Semen Padang 'bermain' mata dengan pengusaha/investor untuk menggolkan berdirinya rencana pabrik tersebut. Setidaknya, tentu bakalan dapat pemegang saham fiktif seyogianya usaha perusahaan ini berjalan.


Terkait ini, lanjut Khairul Jasmi, "kalau pabrik semen Ndak mungkin, kalau NPK rancak, sebab NPK mahal. Selain pabrik pupuk tanaman pangan juga perlu dibikin pabrik pestisida di Sumbar, karena pemakaian pestisida oleh petani cukup berkali kali atau sering penggunaan menjelang masa panen. Apa lagi di bikin pabriknya dekat akses jalan lebih bagus lagi", ungkapnya.


Namun Khairul Jasmi tak menanggapi dengan serius. Menurutnya, "kalau pejabat Semen Padang Sato (ikut) tentu ada dana pribadi untuk pemegang saham. Bukan saham fiktif, tapi saham goodwill", jelas Khairul Jasmi, ketika dikonfirmasi padanya Selasa 24 Desember 2024.


Sehubungan ini juga, saat dikonfirmasi pada Kepala Dinas ESDM Propinsi Sumatera Barat, H. Herry Martinus, menegaskan, belum memperoleh informasi bahwa ada yang melakukan uji Labor ke Bandung terkait dengan kandungan dan potensi deposit SDA di Nagari Siaur, katanya.


"Tetapi, seyogianya memang ada yang melakukan survey atau uji Labor atas kandungan SDA di sana merupakan hal yang wajar saja", ujarnya.


"Nanti, seyogianya benar dari hasil temuan oleh pihak tertentu atau swasta itu pasti menghadap pada pemerintah untuk mengurus izin berusaha", pungkas Herry Martinus.(Penulis:Obral Chaniago).



























Kata tokoh masyarakat Jorong Ranah Pinago,

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS