Delapan Titik Rawan Sitinjau Lawik Saat Nataru Satlantas Berlakukan Penebalan Pengamanan dan Pembatasan Sumbu 3
Sumatera Barat.
Sebentar lagi Perayaan Natal dan pergantian tahun baru (Nataru) di penghujung Tahun 2024 ini.
Sampai ini hari dari pihak kepolisian Jajaran Dirlantas Polda Sumbar telah menyusun strategi pengamanan Nataru, sudah 2 kali Dirlantas Polda Sumbar mengadakan koordinasi awal dengan lintas sektoral bersama instansi terkait Dinas Perhubungan, Balai Perhubungan, BPJN, dan TNI.
Dirlantas Polda Sumbar Kombes. Pol Dwi Nur Setiawan, S. Ik, MH melalui Kabag Bin Ops Dirlantas Polda Sumbar AKBP Agung Pranajaya, S. Ik kemukakan ini ketika dikonfirmasi media dikantornya pada Selasa 17 Desember 2024.
Menurut Kabag Bin Ops Agung Pranajaya, khusus bagi jajaran Polri, karena Nataru merupakan domainnya Polda Sumbar. Tetapi kalau Operasi Zebra dan Operasi Patuh itu memang leading sektornya Dirlantas Polda Sumbar.
Terkait dengan Operasi Lilin Nataru dengan jumlah Pengamanan sesuai data administrasi Polda Sumbar melibatkan anggota pengamanan sebanyak 4.476 personil dengan rincian 2.325 personil dari Polri, 300 TNI, 1.851 dari lintas dinas dan instansi pemerintah Sumbar.
Dengan jumlah Pos Pengamanan Operasi Lilin Nataru dari 19 Daerah Polres, terdapat sebanyak 64 lokasi Pos Pengamanan, dengan rincian 37 Pos Pengamanan, 24 Pos Pelayanan, dan 3 Pos Terpadu, katanya.
"Sedangkan permasalahan yang paling krusial sekali dalam pembahasan kita adalah 3 titik lokasi daerah, pertama di lokasi Sitinjau Lawik yang menjadi pokok pembahasan kita. Karena terdapat 8 titik rawan kecelakaan Laka Tunggal dan Kecelakaan lalulintas. Pertama di Lubuk Paraku rawan Laka dan rawan longsor.
Trus di Panorama 1 rawan Laka dan rawan macet, Perumahan PU rawan Laka, kelok S rawan Laka, Panorama 2 rawan Laka, Pendakian Tunggu rawan Laka, Kelok Bajanjang dan Kelok Banto rawan Laka serta rawan longsor", ujarnya.
"Sampai saat ini Bagian Operasional Dirlantas Polda Sumbar sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Kabupaten Solok, diharapkan pada 8 titik kerawanan di semua kawasan Sitinjau Lawik ini perlu ditingkatkan penebalan personil pengamanan", ungkapnya.
Terkait ini, Dirlantas Polda Sumbar sudah menyurati Dinas Perhubungan Sumbar dengan harapan Perhubungan Sumbar bisa menghimbau dan dapat melakukan pembatasan jam operasional kendaraan sumbu 3, agar melakukan pembatasan jam operasional kendaraan sumbu 3 bisa melewati ruas jalan Sitinjau Lawik dari jam 8 malam hingga jam 8 pagi, sebutnya demikian.
"Penyebab macet di 8 titik lokasi rawan itu ulah kendaraan sumbu 3. Sebab, kendaraan lain tak bisa lewat. Inilah penyebab macet", imbuhnya.
Kabag Ops Dirlantas Polda Sumbar menduga Nataru tahun ini bakal membludak dan moda transportasi diyakini meningkat tajam. Karena, sejak ruas jalan Lembah Anai terkendala beberapa bulan yang lalu karena adanya perbaikan jalan. Sehingga wisatawan enggan datang waktu itu.
Sekaranglah saatnya wisatawan bakal berjubel datang ke Sumbar.
Sekarang ruas jalan Lembah Anai sudah normal kembali untuk di lewati, ulasnya.
"Selain ini juga pada ruas jalan nasional Kiliran Jao Kabupaten Sijunjung, karena ada proyek pengerjaan jalan, sebelumnya buka-tutup sampai 10 jam total timbal-baliknya seperti yang pernah viral waktu itu. Sampai kemaren, setelah kami cek lokasi, ternyata sudah bersih. Sehingga pada 21 Desember ini nanti sudah bebas hambatan lah", pungkasnya.(Obral Chaniago).**
0 Comments