By : Hanifa Putri, Mahasiswi Biologi, FMIPA, UNAND
Mengapa terumbu karang merupakan suatu hal yang penting dan dikategorikan sebagai harta laut? mengapa terumbu karang terancam hilang? apa penyebabnya serta bagaimana dampaknya jika terumbu karang benar-benar hilang? dan apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan terumbu karang sebagai harta laut yang sedang terancam hilang?
Terumbu karang adalah “kota di bawah laut”, merupakan sesuatu yang harus kita jaga bersama karena termasuk harta laut yang berharga. Terumbu karang ibarat rumah bagi para ikan dan biota laut lainnya. Selain itu, terumbu karang juga menjadi salah satu best spotlight untuk dinikmati keindahannya jika sedang pariwisata ke dunia bawah laut. Terumbu karang juga sering disebut "hutan hujan bawah laut" karena mereka adalah salah satu ekosistem paling beragam di dunia. Di dalamnya, hidup berbagai macam ikan, kepiting, udang, dan hewan laut lainnya. Terumbu karang adalah tempat tinggal bagi lebih dari 25% spesies laut. Ikan-ikan kecil, kura-kura laut, udang, dan makhluk lainnya bergantung pada karang untuk perlindungan dan makanan. Tanpa terumbu karang, banyak makhluk laut akan kehilangan habitatnya dan bisa punah. Terumbu karang juga bertindak seperti “penghalang alami” yang melindungi garis pantai dari ombak besar, badai, dan erosi. Mereka membantu mencegah kerusakan pada pemukiman pesisir. Selain itu, terumbu karang juga berperan dalam perekonomian terutama dari sektor pariwisata.
Di era globalisasi seperti saat ini, global warming juga dapat berperan dalam memengaruhi keberadaan dan kesehatan terumbu karang di bawah laut. Dengan adanya pemanasan global, tentunya akan meningkatkan suhu dan berkaitan dengan perubahan iklim global serta dapat berakibat kepada siklus pengasaman laut. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab terumbu karang terancam hilang. Perubahan iklim diakui sebagai ancaman kepunahan yang besar, terutama bila dikombinasikan dengan ancaman lain seperti hilangnya habitat akibat eksploitasi berlebihan. Tren pemanasan akan menggeser iklim yang lebih dingin ke arah kutub utara dan selatan. Permukaan laut meningkat sebagai respons terhadap perubahan iklim akibat pencairan air dari gletser dan semakin besarnya volume air yang ditempati oleh air hangat. Garis pantai akan tergenang air, sehingga mengurangi ukuran pulau, yang akan berdampak pada beberapa spesies, dan sejumlah pulau akan hilang seluruhnya yang berakibat pada kerusakan dan kehilangan terumbu karang, serta berpotensi terjadinya badai dan erosi.
Kondisi terumbu karang di Indonesia dan dunia saat ini memprihatinkan, berdasarkan data yang ada, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia, namun kondisi terumbu karangnya masih memprihatinkan. Sekitar 30,4% terumbu karang di Indonesia rusak atau tidak baik. Ancaman utama terumbu karang di Indonesia adalah penangkapan ikan yang merusak, serta pemanasan global. Selain itu, hampir 95% terumbu karang di Asia Tenggara juga terancam. Jika terjadi peningkatan secara terus-menerus maka “permata laut” ini akan benar-benar terancam hilang dan punah.
Ketika terumbu karang stres karena panas, mereka kehilangan warna indahnya dan menjadi putih. Pemutihan terumbu karang atau yang biasa juga disebut dengan coral bleaching ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun salah satunya yaitu disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon akibat dari pemanasan global (global warming), selain itu juga diperparah dengan peningkatan suhu ait laut, ketika suhu laut meningkat, maka terumbu karang juga akan mengalami stres dan dampaknya akan memengaruhi perubahan warna asli dari terumbu karang menjadi memutih. Hal ini berkaitan dengan pengasaman laut (ocean acidification), yaitu kondisi peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat. Lalu ditambah dengan suhu yang lebih hangat, pengasaman laut bertanggung jawab atas pemutihan karang, yaitu proses dimana karang mengeluarkan alga yang biasanya melakukan fotosintesis di dalam karang. Pengasaman laut juga dapat melarutkan kerangka kalsium karbonat yang dibentuk oleh karang. Secara keseluruhan, perubahan iklim berperan besar dalam hilangnya hampir sepertiga terumbu karang.
Adapun salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap keterancaman dan keberadaan dari terumbu karang ini adalah faktor antropogenik, yaitu faktor yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti global warming akibat tingginya emisi karbon yang berasal dari polusi akibat aktivitas manusia, eksplorasi berlebihan terhadap biota di bawah laut, overfishing, pembuangan zat kimia maupun limbah yang menyebabkan pencemaran di laut, serta pariwisata yang tidak terkendali (misal menyentuh dan merusak terumbu karang ketika diving atau snorkeling). Jika hal ini masih saja berlanjut, maka masa depan kehidupan laut akan punah, terlebih jika terumbu karang benar-benar hilang, maka hilang sudah “kota di bawah laut” serta hilangnya “rumah bagi para ikan dan biota laut” yang akan berdampak pada keseimbangan eksositem , dan yang mirisnya adalah, hilangnya harta laut yang sudah tidak dapat dinikmati keindahan dan ke-estetikannya ketika berwisata ke dunia bawah laut.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan? misi kita adalah untuk menyelamatkan harta laut yang sedang terancam hilang saat ini. Kita dapat mulai melakukan tindakan-tindakan sederhana, melalui hal kecil namun berdampak besar, seperti mengurangi emisi karbon agar tidak memperparah global warming, tidak membuang sampah atau limbah sembarangan yang akan mencemari lingkungan, terutama laut. Selain itu, kita juga tetap menjaga keindahan dan nilai estetika dunia bawah laut tanpa dengan merusaknya dan tanpa ‘merampasnya’, dan tidak egois untuk membiarkan keindahan tersebut hilang dan berakhir begitu saja tanpa memikirkan generasi yang akan datang untuk turut menikmati “pemandangan indah bawah laut” yang sama. Dengan tetap terjaganya terumbu karang, maka kita sudah berperan dalam aksi biokonservasi lingkungan, terutama dalam biokonservasi laut.
Terumbu karang bukan hanya keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga elemen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan kehidupan manusia. Melindungi dan melestarikan terumbu karang adalah investasi besar bagi masa depan, baik untuk lingkungan maupun untuk kesejahteraan manusia. Terumbu karang bukan cuma penting untuk hewan laut, tapi juga untuk manusia. Mereka membantu menyediakan ikan untuk makanan, melindungi pantai dari kerusakan, dan jadi bagian dari ekonomi, terutama lewat pariwisata. Kalau kita mau laut dan bumi tetap sehat, kita harus mulai peduli dan bertindak dari sekarang. Dengan langkah-langkah kecil yang kita lakukan bersama, kita bisa membantu menyelamatkan terumbu karang dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
0 Comments