Ticker

6/recent/ticker-posts

Minangkabau dan melayu

foto dok.

Oleh: Aditya janta anugrah 

Mahasiswa jurusan sastra minangkabau Unand



Indonesia adalah negara yang paling kaya akan suku bangsa di dunia,yang memiliki lebih dari 360 suku bangsa, keberagaman ini membuat nusantara memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda tapi tetap satu. Di pulau sumatera ada dua saku yang dekat namun tidak sama yaitu suku minangkabau dan suku melayu, minangkabau adalah suku yang bermayoritas di sumatra barat namun juga sampai ke negara tetangga yaitu malaysia. Suku ini memiliki beragam tradisi,kesenian dan makanan tradisional, seperti dari sisi seni nya yaitu tari piring,randai maupun silek.

Dan dari kulinernya tidak usah di ragukan lagi minangkabau memiliki makanan terlezat di dunia yaitu rendang di nyatakan oleh CNN travel pada tahun 2017 menempati posisi maknan terenak di dunia.

Jika membahas minangkabau pasti tak luput dari ke islaman karna falsafah orang minang adalah “ Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah” yang memili arti adat bersandarkan islam. Islam bersandarkan kitab allah atau alquran dan “syarak mangato adaik mamakai” yang maksudnya apapun yang di katakan islam itu yang di lakukan adat.

Oleh karna itu minangkabau tak akan lepas dari islam.

Hampir sama dengan suku Minangkabau suku Melayu juga demikian, memiliki kedekatan yang begitu erat dengan agama islam. Akibat adanya pengaruh agama Islam yang kuat di kalangan masyarakat Melayu, hal tersebut membuat banyak kata serapan yang diambil dari bahasa Arab. Tentunya, karakteristik ini semakin menunjukkan jika masyarakat Melayu memang mempunyai keunikan yang berbeda dari suku lainnya.

Suku melayu juga kaya akan kebudayaannya, Dalam hal kebudayaan, masyarakat suku Melayu mempunyai berbagai kebudayaan khas yang terwujud dalam bentuk bahasa, rumah adat, pakaian adat, dan aspek kebudayaan lainnya. 

Dari bahasa melayu Seperti nama suku ini, bahasa yang digunakan pun dijuluki dengan bahasa Melayu. Bahasa tersebut mempunyai ciri khas dari segi dialek atau cengkoknya dan saat ini bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa nasional di Malaysia dan Singapura. Di beberapa negara lain seperti Filipina, Myanmar Selatan, Thailand Selatan, Timor Leste, Papua Nugini, Kamboja, serta Srilanka juga ditemukan penggunaan bahasa Melayu. Ini membuktikan jika pengaruh suku Melayu di negara-negara Asia Tenggara cukup besar.

Dan dari rumah adatnya yaitu yang terbagi dalam beberapa jenis. 

Jenis rumah adat Melayu ini mempunyai bentuk yang berbeda serta fungsinya yang berbeda pula. Nah, jenis-jenis rumah adat Melayu tersebut diantaranya:


-Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar

Rumah adat pertama ini banyak ditemukan di wilayah Provinsi Riau yang sering difungsikan untuk kegiatan perkumpulan. Secara bentuk, rumah ini berukuran cukup besar dan terdapat tingkatan di dalam rumah tersebut

-Limas Potong

Nama rumah adat ini disesuaikan dengan bentuk atapnya yang berupa limas terpotong. Rumah ini juga seperti kebanyakan rumah Melayu lainnya yang berbentuk panggung dan berbahan dasar kayu.


-Lipat Kajang

Berbeda dengan rumah adat limas potong, rumah adat lipat kajang merupakan rumah adat dengan atap melengkung. Tujuan pembuatan atap melengkung yang menyerupai bubungan curam adalah untuk memudahkan air hujan turun dari atap.



-Rumah Singgah Sultan Siak

Rumah adat berikutnya dijuluki dengan rumah singgah Sultan Siak yang mana berfungsi sesuai namanya. Rumah ini digunakan oleh Sultas Siak yang bernama Sultan Syarif Kasim II sebagai tempat singgah. Bentuk rumah ini juga berupa rumah panggung dengan bahan kayu. Namun, mengingat rumah ini fungsinya sebagai tempat singgah sultan, maka kesan mewah terlihat dari dominasi warna emas, krem, dan biru pada sekeliling rumah.


Itulah kebudayaan dari dua suku tersebut tapi siapa yang menyangka dua suku ini memiliki kesaamaan dan perbedaan yang unik untuk di ketahui.

Minang itu bisa dikatakan melayu. Karena identik juga dengan kebudayaan minangkabau. Namun jangan cepat-cepat mengatakan melayu itu sama dengan minang. Kenapa? Karena tidak semua hal yan ada di kebudayaan minangkabau itu bisa dtemukan di kebudayaan melayu yang ada saat ini.

Minang itu adalah melayu tua. Dari kebudayaan minang maka muncullah melayu muda. Dikarenakan orang minang yang suka merantau pada dahulu kala. Basisnya di pulau sumatera bagian tengah. Lalu menyebar ke daerah di sekitarnya bahkan sampai ke semenanjung malaka atau yang kita kenal dengan Malaysia sekarang.

Akibatnya budaya minang membaur juga dalam kehidupan masyarakat di beberapa provinsi lain. Ini akibat dari adanya pembagian daerah seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Riau dan sebagainya. Dengan adanya pembagian wilayah tersebut mengakibatkan budaya minang itu kurang terangkat di daerah yang telah masuk ke provinsi yang identitasnya melayu. Seperti di Kerinci kalau di Jambi, kuantan singingi kalau di riau dan daerah lainnya

Di daerah itu masyarakatnya memakai system kekerabatan dan system adat yang ada pada budaya minang. Budaya minanglah yang dipakai oleh masyarakatnya dalam kehidupan keseharian. Namun karena sudah masuk ke wilayah provinsi dengan identitas melayu maka budaya minang yang ada tersebut dianggap saja sebagai budaya melayu. Itulah sebabnya banyak budaya melayu yang mirip dengan budaya minang.

Lalu bagaimana caranya membedakan mana budaya minang dan mana budaya melayu? Cukup susah. Mereka mirip tapi berbeda. Yang jelas apa yang ada dalam kebudayaan melayu pasti ada di budaya minang. Tapi apa yang ada dalam kebudayaan minang belum tentu bisa dijumpai pada budaya melayu

Lihatlah bahasanya. Kosakata dalam bahasa melayu ada dalam bahasa minang. Bedanya hanya dari bentuk pengucapan. Bahasa melayu identik dengan bunyinya yang pada umunya “A” sedangkan bahasa minang lebih suka memakai akhiran “O”. Dengan kata lain kosakata bahasa minang itu “di-indonesia-kan”.

Lalu busana dan cara berpakaian. Keduanya sama-sama mengenal baju kurung untuk perempuan. Sama-sama memakai aksesoris seperti mahkota di kepala perempuan. Tapi bentuknya berbeda. Sangat berbeda. Kalau di budaya melayu cenderung lebih kecil atau sederhana. Tapi pada budaya minang suntiangnya besar dan lebih megah. Lalu bagaimana dengan yang dipakai perempuan di kepala yang berbentuk tanduk kerbau itu? Itu minang, bukan melayu. Desain dan gayanya juga berbeda. Perhatian pada beberapa bagian seperti pada lengan baju, kerah, aksesoris kepala, motif dan dasar kain yang digunakan.

Selanjutnya pada alat musik dan instrument musiknya. Kalau didengar dengan baik, gaya dan instrumen music minang berbeda dengan music melayu. Perbedaan paling signifikan terletak pada alat musiknya. Jika pada instrumen music tersebut ada unsur bunyi dari talempong dan saluang maka itulah music minang. Pada music melayu alat music tersebut tidak ada.

Kata kunci untuk membedakan antara minang dan melayu adalah: rumah gadang bagonjong, talempong, saluang, randai, motif desain, bahasa, tarian, lagu, masakan, sejarah.

Cukup banyak kekeliruan di masyarakat tentang hal ini. Misalkan saja pada acara-acara di televisi, ketika mengangkat budaya minang, yang terasa adalah melayunya bukan minangnya. Misalkan dalam memutar lagu atau insrtumen musiknya. Hal ini sangat bisa dirasakan oleh orang minang. Jika mendapati hal tersebut pasti mereka akan mengatakan itu bukan minang.


Namun dari semua itu kita dapat menyimpulkan bahwa suku melayu dan minang itu dekat namun tidak sama, semua ini dapat menjadikan kekerabatan antara melayu dan minang karna menjadikan mereka satu rumpun.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS