Oleh: Bunga Rahmatina Permata, Mahasiswa Biologi, Universitas Andalas
Harimau Sumatera adalah salah satu ikon alam liar dan keanekaragaman hayati Indonesia. Harimau Sumatera tersebar di pulau Sumatera, Indonesia. Si Raja Hutan ini memiliki keunikannya tersendiri yang membedakannya dengan jenis harimau lain.
Harimau Sumatera memiliki pola belang rapat dan dempet pada tubuhnya yang ditandai dengan garis-garis vertikal hitam kontras dengan warna tubuh yang oranye. Harimau ini memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan jenis harimau lain. Harimau Sumatera mulai berburu pada usia yang relatif muda dengan bantuan kekuatan gigi taringnya yang sangat kuat. Harimau Sumatera melambangkan warisan budaya dan identitas nasional yang harus dijaga demi kelestarian lingkungan serta kebanggaan generasi mendatang.
Harimau Sumatera hidup di berbagai jenis habitat di Pulau Sumatera. Habitat alaminya mencakup hutan hujan tropis dataran rendah, hutan rawa gambut, hutan mangrove, hingga hutan pegunungan. Ekosistem ini menyediakan kebutuhan dasar harimau, seperti tempat berlindung, wilayah berburu, dan sumber air. Sayangnya, habitat alami harimau Sumatera terus terancam akibat aktivitas manusia.
Di alam, harimau Sumatera memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem. Hal ini dikarenakan harimau Sumatera berada di puncak rantai makanan. Sebagai predator utama, harimau Sumatera memiliki pengaruh besar terhadap struktur ekosistem dan populasi spesies lainnya. Pengaruh harimau terhadap ekosistem sangat besar, karena peran mereka dalam menjaga kelangsungan spesies lainnya. Kehilangan harimau Sumatera berarti menghilangkan salah satu elemen penting dalam menjaga kestabilan alam, yang berujung pada ketidakseimbangan ekologis yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Namun, harimau Sumatera kini diambang kepunahan. Menurut data terkini, populasi harimau Sumatera mencapai angka kurang dari 400 individu di alam liar. Berbagai macam aktivitas manusia menjadikan harimau Sumatera merasa terancam keberadaannya. Ancaman utama yang dihadapi oleh harimau Sumatera berasal dari berbagai aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan, perburuan liar dan perdagangan ilegal. Semua faktor ini memperburuk keadaan dan menjadikan harimau Sumatera semakin terancam keberadaannya.
Pembukaan lahan baik perkebunan, pertanian maupun pemukiman mampu merusak rumah atau tempat hidup harimau Sumatera. Hutan yang awalnya menjadi tempat harimau kini menjadi rusak bahkan hilang. Tak jarang, harimau kini memunculkan kehadirannya di kawasan umum akibat ulah manusia yang telah merampas rumah hutan mereka.
Harimau Sumatera juga sering menjadi korban perburuan liar. Orang-orang memburu harimau untuk diambil bagian tubuhnya. Beberapa ada yang dimanfaatkan sebagai simbol atau obat-obatan. Selain itu, para pemburu harimau sering kali menggunakan bagian tubuh untuk mendapatkan keuntungan finansial. Hingga saat ini, harimau Sumatera masih diperdagangkan meskipun hal itu telah dilarang oleh pemerintah. Lantas, bagaimana cara kita sebagai generasi penerus untuk menjaga harimau, warisan alam yang semakin terancam ini?
Saat ini, upaya konservasi harimau Sumatera perlu dilakukan agar spesies ini tidak punah. Ada beberapa cara untuk melakukan konservasi tersebut salah satunya dengan melindungi dan memperluas kawasan hutan sehingga harimau mampu bertahan hidup. Selain itu, adanya penegakan hukum yang tegas terhadap perburuan liar dan perdagangan ilegal bagian tubuh harimau dengan tujuan melindungi harimau dari ancaman langsung dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati.
Upaya strategis lainnya yaitu dengan membangun koridor satwa. Koridor satwa adalah jalur yang memungkinkan harimau Sumatera berpindah dari satu habitat yang terfragmentasi ke habitat lainnya. Tujuannya adalah memfasilitasi pergerakan harimau Sumatera, agar mereka dapat melakukan aktivitasnya seperti mencari mangsa dan pasangan di wilayah baru tanpa harus melewati area yang didominasi oleh aktivitas manusia
Upaya konservasi harimau Sumatera tidak akan berjalan lancar jika pihak pemerintah, perusahaan dan masyarakat tidak bekerja sama dalam menjalankan langkah-langkah pelestarian. Tanpa penegasan kuat dari pemerintah untuk memperketat penegakan hukum terhadap perburuan liar dan konversi lahan, serta tanpa peran aktif perusahaan dalam bertanggung jawab terhadap kerusakan habitat, keberhasilan konservasi akan sulit tercapai. Demikian pula, masyarakat harus ikut andil dalam konservasi tersebut, baik dengan memberikan edukasi maupun pemahaman akan pentingnya melindungi harimau dan habitatnya.
Individu tentunya memainkan peran penting dalam menjaga harimau Sumatera. Ada berbagai macam langkah yang dapat dilakukan untuk terus berkontribusi. Kita dapat meningkatakan kesadaran akan pentingnya konservasi terhadap harimau, mendukung organisasi konservasi, melaporkan aktivitas illegal yang berkaitan dengan harimau Sumatera. Selian itu, dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih, kita dapat memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan isu pentingnya konservasi terhadap harimau Sumatera.
Beberapa upaya tersebut bukan semata untuk menjaga keberadaan harimau Sumatera, tetapi juga menciptakan manfaat yang luas yang berdampak pada ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia. Keberadaan harimau Sumatera hanya terjadi jika hutan dan lingkungan sebagi habitat harimau Sumatera terjaga. Sebaliknya, kegagalan untuk melestarikan harimau Sumatera ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang luas. Misalnya kepunahan harimau Sumatera, rusaknya keseimbangan ekosistem, serta meningkatkan resiko terjadinya bencana alam.
Konservasi harimau Sumatera merupakan bagian penting dari tanggung jawab kita terhadap kelestarian Bumi. Dengan melibatkan barbagai lapisan pihak yaitu pemerintah, masyarakat, organisasi dan individu, maka kita dapat memastikan bahwa harimau Sumatera tetap menjadi bagian dari warisan alam Indonesia ini. Oleh karena itu, perlindungan terhadap habitat mereka, pemberantasan perburuan ilegal, serta dukungan terhadap program pelestarian yang berkelanjutan adalah juru kunci untuk memastikan bahwa harimau Sumatera ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga tetap menjadi bagian dari warisan keanekaragaman hayati Indonesia yang berharga.
0 Comments