Oleh : Yuda Satria Amanda Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas
Gerakan sosial pada dasarnya merupakan tindakan kolektif yang diorganisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan suatu perubahan dalam masyarakat. Perubahan sosial sangat identik menjadi tujuan dari terlaksananya gerakan sosial. Salah satu contoh gerakan sosial yang ada adalah Just Stop Oil Movement. Melansir pada laman berita Time, Just Stop Oil dideskripsikan sebagai “kelompok perlawanan masyarakat sipil tanpa kekerasan yang menuntut pemerintah Inggris menghentikan pemberian izin pada semua proyek minyak, gas, dan batu baru baru. Kampanye yang dilakukan oleh kelompok ini mengklaim bahwa ekstraksi bahan bakar fosil baru akan membunuh anak-anak kita dan mengutuk manusia sehingga terlupakan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia akan menghancurkan peradaban manusia kecuali jika tindakan darurat diambil untuk segera mengurangi emisi Gas Rumah Kaca kita menjadi nol dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dalam melaksanakan tujuan tersebut kelompok ini menuntut pemerintah Inggris untuk mengalihkan subsidi industri minyak dan gas ke energi bersih, transportasi umum, dan energi keberlanjutan.
Jika melihat deskripsi dan tujuan dari kelompok pergerakan tersebut, kita pastinya akan menilai bahwa pergerakan ini merupakan pergerakan yang bertujuan untuk perubahan yang lebih baik. Namun, terdapat kontroversi yang menyelimuti gerakan sosial di negara Britania Raya tersebut. Kelompok Just Stop Oil dalam melakukan aksinya selalu dilakukan dengan sebuah tindakan yang tidak terduga. Seperti pada Juli tahun 2022, lima aktivis dari kelompok tersebut ditangkap oleh aparat kepolisian setempat karena menempelkan tangan mereka dengan super glue pada replika lukisan Leonardo da Vinci The Last Supper di London’s Royal Academy. Aksi tersebut menjadi sebuah perbincangan hangat warna net di dunia internasional.
Tidak hanya itu pada 4 Oktober 2023, kelompok Just Stop Oil mengganggu pertunjukan dari pentas seni Les Miserables yang berakibat pada batalnya pertunjukan. 6 November, dua aktivis kelompok ini ditangkap kembali karena menghancurkan kaca yang menghancurkan sebuah karya seni klasik di National Gallery London. Tidak hanya mengganggu pertunjukan seni dan berusaha merusak karya seni yang ada di museum, pada tanggal 8 Oktober 2023 demonstran Just Stop Oil berbaring di Jembatan Waterloo di London. Tindakan tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas yang bahkan menghalangi ambulans yang sedang membawa pasien.
Serangkaian kontroversi tersebut menimbulkan banyaknya kecaman dari masyarakat internasional. Banyak yang mempertanyakan apakah segalah aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Just Stop Oil dapat dijustifikasi. Karena banyaknya tindakan mereka yang menimbulkan kekacauan. Penulis juga termasuk ke dalam kelompok yang tidak setuju dengan cara yang dilakukan gerakan sosial tersebut. Apakah benar-benar perlu untuk melakukan tindakan kontroversial untuk menarik perhatian masyarakat dan pemerintah. Meskipun tujuan dari gerakan kelompok ini adalah baik yaitu demi mengawal isu-isu lingkungan dan climate change. Tapi penulis merasa masih banyak bentuk aksi lainnya yang dapat dilakukan tanpa memberikan dampak buruk terhadap orang lain. Tanpa harus berusaha merusak koleksi seni yang ada di museum, tanpa harus mengganggu penyelenggaraan acara, tanpa harus membuat kemacetan di tengah jalan. Penulis menilai bahwa tindakan seperti aksi menanam pohon dan pendidikan tentang isu lingkungan merupakan kegiatan aksi yang memiliki benefit yang sama besarnya dengan mengurangi dampak negatif yang dilakukan oleh kelompok Just Stop Oil. Gerakan sosial seharusnya menjadi sebuah panutan bagi masyarakat banyak dengan meminimalisir kontroversi maupun dampak negatif bagi orang banyak. Hal tersebut seharusnya dilakukan oleh setiap kelompok pergerakan sosial, termasuk kelompok demonstran di Indonesia yang tidak harus merusak fasilitas negara ataupun membakar ban yang tidak memiliki faedahnya sama sekali. Jangan sampai pergerakan sosial yang bertujuan baik demi meraih perubahan sosial yang positif, kehilangan dukungan dari masyarakat bahkan sampai dibenci oleh masyarakat itu sendiri.
0 Comments