Makan Gratis Buat Anak Didik Tingkat Dasar dan Menengah Di Sekolah, Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan Pangan
Penulis: Obral Chaniago
Padang.
Visi misi Presiden RI Probowo Subianto memberi makan gratis peserta didik tingkat dasar dan Sekolah Menengah Pertama menjadi topik utama pada peringatan Lustrum Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andalas (Unand) Padang ke XIV dan Lounching buku serta bedah buku karya dosen pertanian Unand berlangsung di Convention Hall Unand Padang, Kamis 28 Nopember 2024.
Lounching dan bedah buku, -Pengelolaan Sumber Daya Hayati dan Lingkungan dalam rangka Pertanian Regeneratif untuk Pembangunan Berkelanjutan, - dan judul buku, -Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dalam Perspektif Ekonomi, Sosial dan Politik.
Pada Lustrum Faperta tampil pembedah Buku Karya Dosen Unand Padang antara lain yakni, Ketua Umum Pimpinan Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian (PP Perhepi) Indonesia periode 2021-2024, Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M. Sc, yang juga guru besar Agronomi Universitas Lampung (Unila) dan Ketua Umum Aliansi Peneliti Pertanian Indonesia (Appertani) Prof. Dr. Ir. Irsal Las, M. Sc serta moderator Prof. Ir. Rudi Febriamansyah, Ph.D, dan Ketua Panitia Dr. P. K Dewi Hayati di depan segenap dosen Faperta Unand, mahasiswa dan undangan dinas instansi pemerintah terkait Padang, Sumatera Barat.
Para pakar akedemik pertanian di Lustrum Faperta Unand Padang ini mengapungkan banyak hal yang berkaitan dengan prosesi hulu-hilir bisa terselenggaranya program pemerintah memenuhi Visi misi Presiden tentang wacana makan gratis di sekolah bagi peserta didik tingkat dasar dan tingkat menengah pertama.
Kata kuncinya yang di bahas ini terkait dengan food estate atau lumbung pangan, petani generasi milenial.
Termasuk dengan keterkaitan tentang distribusi pupuk buat petani pangan holtikultura yang masih dinilainya memakan waktu yang cukup lama baru nyampai ke tangan petani.
Menurut pandangan para pakar dan pengamat pertanian serta guru besar Agronomi ini mengemukakan persoalan yang lebih mendasar untuk bisa terselenggaranya hulu-hilir food estate.
Dengan terciptanya lumbung pangan secara signifikan akan kebutuhan bahan baku pangan buat konsumsi makan gratis peserta didik di sekolah, katanya yang teramat perlu disiapkan adalah sebagai perbandingan saja dalam satu contoh akan kebutuhan telur dibutuhkan setiap hari sebanyak 86 juta butir telur.
Apa lagi bila di bubuhi dengan menu makan gratis tersebut dengan ayam, ikan, daging, dan lengkap sayur-mayur yang di petik setiap hari membutuhkan lahan areal pertanian yang luasnya yang mumpuni.
Sesuai hasil pemaparan para pakar pertanian tersebut terdapat sebuah gambaran tentang fenomena yang bakal muncul di kemudian hari.
Program pemerintah memberi memberi makan gratis sehat dan bergizi untuk peserta didik tingkat dasar dan menengah pertama perlu pembahasan dari hulu sampai hilir lebih mendalam, lagi.
Hal ini katanya, bertujuan pula supaya jangan terjadi kelangkaan bahan pangan ditengah-tengah masyarakat.**
0 Comments