TEKS FOTO: Suasana pertemuan Bupati Pasaman Sabar AS dengan sejumlah alumni PGAN /MAN/MAPK/MTsN Koto Baru Padang Panjang di Balairong Anak Nagari Lubuk Sikaping, Sabtu (21/9/2024).
Pasaman - Saat bertemu dengan sejumlah alumni PGAN /MAN/MAPK/MTsN Koto Baru Padang Panjang dalam kegiatan bertajuk Safari Temu Ramah Alumni MAN Koto Baru Padang Panjang di Balairong Anak Nagari Lubuk Sikaping, Sabtu (21/9/2024), Bupati Pasaman Sabar AS mengisahkan sebuah peristiwa.
Menurut Bupati Sabar, saat melakukan kunjungan kerja ke Panti, belum lama ini, seusai melaksanakan kegiatan inti, ia bersama rombongan menunaikan shalat Magrib di masjid setempat.
Seusai shalat Magrib, lanjut Sabar, mereka memilih bersantai di sebuah warung di kawasan tersebut sambil minum kopi dan penanganan ringan.
Tidak lama kemudian, lanjut Sabar, tiba-tiba ia didatangi seorang kakek. "Terus terang, saya sama sekali tidak kenal dengan kakek itu," ungkap Sabar. "Tapi genggaman tangannya erat sekali," kenang Sabar.
Kepada Sabar, sang Kakek menceritakan bahwa beberapa waktu lalu ia sempat sedih mendengar berita bahwa Sabar tidak jadi maju ke ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pasaman karena alasan yang bersifat politis.
"Terus terang, sulit bagi kami, dan khususnya saya pribadi, untuk menerima kenyataan seperti itu," kata sang Kakek kepada Bupati Sabar, yang disaksikan oleh sejumlah anggota rombongan.
Berhenti sejenak, lalu sang Kakek melanjutkan ceritanya. Dikatakan, ia bersama sejumlah anggota masyarakat lainnya baru lega setelah mendapat kabar bahwa Sabar sudah mendaftar ke KPU Pasaman.
Merasa mendapat peluang Sabar akan terpilih lagi, sang Kakek pun menitip pesan. "Tolong Pak, (kalau terpilih lagi) program pendidikan dan pengobatan gratis dilanjutkan," kata Sabar, mengulangi permintaan sang Kakek.
Menurut Sabar, peristiwa seperti itu bukan baru pertama kali ia alami. Sabar mencatat, ada beberapa kali masyarakat mendatanginya, untuk kemudian meminta Sabar melanjutkan program pendidikan dan pengobatan gratis
Apa arti semua itu? "Karena sebagian masyarakat memang masih membutuhkan program seperti itu," ujar Sabar. "Suka atau tidak suka, program seperti itu menyentuh langsung kepentingan masyarakat banyak," tambahnya
Sabar kemudian menghubungkan hal tersebut dengan realitas empiris yang terjadi di jagad politik praktis. Dikatakan, ada dua pertimbangan yang banyak dipakai orang sebelum menjatuhkan pilihan politiknya.
Selain karena faktor ketokohan, bukan pertimbangan partai apa yang mendukung kandidat tertentu, menurut Sabar, pertimbangan lain adalah program yang diusung.
Salah seorang alumni, Ahmad Zen, mengaku tertarik dengan uraian Sabar dan program-programnya dalam memimpin dan membangun Pasaman. "Sesuatu yang realistis dan terukur," sebut Ahmad.
Ahmad Zen kemudian tidak ragu mengatakan bahwa para alumni memberi dukungan penuh terhadap Sabar untuk terpilih lagi menjadi Bupati Pasaman periode 2025-2030. (spa)
TEKS FOTO:
Suasana pertemuan Bupati Pasaman Sabar AS dengan sejumlah alumni PGAN /MAN/MAPK/MTsN Koto Baru Padang Panjang di Balairong Anak Nagari Lubuk Sikaping, Sabtu (21/9/2024).
0 Comments