Ticker

6/recent/ticker-posts

Mari kita bandingkan sistem pendidikan dari 2 negara ini...

 



Edit dengan apl Dokumen

Membuat penyesuaian, memberi komentar, dan berbagi dengan yang lain agar dapat mengedit secara bersamaan.

LAIN KALIGUNAKAN APLIKASI


PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN MALAYSIA

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN NEGARA MALAYSIA Menurut :Gusti rahayu , STAI SOLOK NAN INDAH


 


 


                   Pendidikan merupakan aspek penting dalam sebuah negara,tanpa adanya suatu pendidikan maka hancurlah sebuah negara tersebut.kenapa begitu sangat penting?karna pendidikan ialah merobah pola pikir ,mendidik,dan mandapatkan suatu ilmu yang bermartabat dalam mengukur sumber manusia yang ada dalam sebuah negara,majunya negara sangat tergantung pada majunya sumber daya manusia di dalam suatu negara,apakah kalian bisa berfikir bagaimana negara maju bisa menciptakan suatu produk yang bermutu tinggi?nah,itu semua tidak lain dari sumber daya manusia yang dimiliki negara maju itu juga berkualitas di bidangnya sehingga melahirkan seorang ilmuan yang berkompeten,bagaimana manusia bisa disana bisa berhasil,ialah dari suatu pendidikan yang di terapkan di negaranya.


Bagaimana pula perbandingan pendidikan yang ada di 2 negara asia tenggara ini yaitu malaysia dan indonesia,mari kita kupas perbandingannya:


 


A.NEGARA INDONESIA


Di kenal dengan negara bekas jajahan Belanda dan Jepang yang berhasil merdeka pada tanggal 17 agustus  tahun 1945.Negara yang terdiri dari banyak pulau yang kaya dengan hasil buminya,seperti batu bara,minyak bumi,emas,besi,serta rempah-rempahnya.


Jenjang pendidikan formal negeri disini ialah dari tingkat,TK,SD,SMP,SMA/SMK,D3,STRATA 1,S2,S3


Sementara untuk pendidikan swasta dari tingkat PAUD,TK,SDIT,SMPIT,SMAIT,DIPLOMA,SARJANA,MASTER,DAN DOKTOR/PROFESOR


Untuk pendididkan agama di negara ini ialah melalui pesantren tingkat smp dan sma/smk serta tpa/tpq,mdta masjid/musalla.


Sistem pendidikan yang bersandarkan pada kurikulum telah merubah dari zaman ke zaman generasi per generasi di negara ini dengan adanya perubahan kurikulum di negara ini guru pendidik  dan peserta didik harus mengikuti dan menerapkan gaya pembelajaran yang disajikan oleh kurikulum yang di ganti setiap pertukaran mentri pendidikan di kabinet pemerintahan Republik Indonesia sehingga mutu pendidikan menjadi mengembang dan masih dalam proses menuju maju.


 


 


 


 PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN NEGARA MALAYSIA Menurut :Gusti rahayu , STAI SOLOK NAN INDAH


 B.NEGARA MALAYSIA


               Memakai sistem pendidikan Inggris dimana pendidikan dipusatkan pada sekolah rendah dan menengah.Negara Malaysia  meraih pringkat ke 2 di asia tenggara dalam segi pendidikan terbukti dari banyaknya perguruan tinggi terbaik dunia darinegara ini.


              Dengan sisitem negara yang bersifat monarki kontitusinal yang di kepalaioleh raja,kepalapemerintahannyaperdana menteri,sementara perdana menteri sendiri dipilih dari parlemen.tentu sangat berbeda dengan negara indonesia yang bersistemkan demokrasi yang di kepalai oleh presiden dimana kekuasaan berpusat pada rakyat.


              Nah,di negara ini kurikulum pendidikan tidak mengalami perubahan melainkan hanya penyempurnaan dari waktu ke waktu.Jenjang pendidikannya hampir sama dengan negara indonesia.


 Dikutip dari “kompasiana.com faisal “Berdasarkan hasil pemeringkatan negara dengan pendidikan terbaik yang dilakukan oleh US News and World Report, BAV Group, dan Wharton School of the University of Pennsylvania pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 54 dari 78 negara sedangkan Malaysia berada diperingkat 38 dari 78 negara. Sebenarnya apa yang menyebabkan Indonesia tertinggal oleh Malaysia.


             Pertama,seringkali kurikulum berubah seiring dengan pergantian pemerintahan ataupun mentri pendidikan. Para pemangku kebijakan sering kali merombak kebijakan yang telah ada tanpa memikirkan dampak untuk siswa, ambisi politik serta ingin terlihat paling hebat membuat para pemangku kebijakan menghapus kebijakan peninggalan pemimimpin masa lalu. Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir terdapat enam kali pergantian kuikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013, kurikulum 2013 revisi 2014, kurikulum 2013 revisi 2017, kurikulum 2013 revisi 2019 dan Merdeka belajar. Dengan perubahan kurikulum, maka siswa dan guru harus beradaptasi dengan cara belajar dan mengajar sedangkan beradaptasi terhadap perubahan belajar membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Berbeda dengan Indonesia, Malaysia memiliki kurikulum yang lebih baku dan tidak sering melakukan perubahan.


             Kedua yaitu kesejahteraan guru dan pemerataan kualitas guru. Kesejahteraan guru merupakan hal yang penting, dengan sejahteranya guru, guru dapat berfokus terhadap pengajarannya tanpa memikirkan pekerjaan sampingan karena kekurangan penghasilan. Selain itu, dengan sejahteranya guru, guru dapat lebih semangat dan termotivasi untuk mengajar dengan baik dan telaten. Pada zaman sekarang guru bukan hanya pengabdi, tetapi guru menjadi sebuah profesi yang harus dibayar secara layak. Dapat kita bandingkan bagaimana gaji guru di Indonesia dan di Malaysia, gaji rata-rata guru di Malaysia yakni empat puluh ribu ringgit atau seratus tiga puluh juta rupiah pertahun dengan biaya hidup delapan belas ribu ringgit pertahun. Berbeda jauh dengan Indonesia diamana gaji rata-rata


 




PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN NEGARA MALAYSIA Menurut :Gusti rahayu , STAI SOLOK NAN INDAH



guru tetap berkisar tujuh puluh juta rupiah pertahun dengan biaya hidup tahunan dirata-rata  enam puluh enam juta rupiah, belum lagi jika guru tersebut merupakan guru honorer yang gajinya hanya ratusan ribu rupiah perbulan, jauh dibawah gaji guru tetap.  Selain kesejahteraan guru, pemerataan guru juga menjadi PR besar pendidikan Indonesia. Guru yang tersedia terlalu banyak menumpuk di kota kota besar sedangkan pada daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) guru yang tersedia hanya sedikit. Ketidak merataan guru ini disebabkan kualitas Sumber Daya Manusia yang belum merata.


 


            Ketiga yaitu fasilitas pendidikan yang tidak merata. Bisa dilihat bagaimana kesenjangan fasilitas sekolah baik itu prasarana ataupun guru di perkotaan dan di pedesaan memiliki perbedaan yang jauh bahkan jika di wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) sekolahpun belum tentu ada. Ruang kelas yang tidak memadai, alat pembelajaran yang seadanya, buku pembelajaran yang rusak menjadi pemandangan yang lumrah di sekolah negeri Indonesia. Kondisi ini cukup memprihatinkan dimana sebagai Negara yang besar yang telah lama merdeka dan anggaran pendidikan yang cukup besar yakni 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), akses pendidikan untuk setiap warga Negara tidak layak dan terbatas. Berbeda dengan Malaysia, meskipun memiliki kondisi geografis yang hamper sama dengan Indonesia mereka mampu memberikan akses pendidikan yang merata bagi rakyatnya. Kondisi geografi bukan lagi jadi alasan untuk tidak bisa meratanya akses pendidikan. Sudah cukup menyalahkan kondisi geografis atas kegagalan pemerataan pendidikan, evaluasi dan aksi konkret dari pemerintah dibutuhkan untuk pemerataan akeses pendidikan.


 


            Keempat yakni stunting yang masih banyak dialami oleh anak Indonesia. Gizi erat kaitannya dengan perkembangan anak, gizi sangat mempengaruhi kecerdasan dan IQ anak. Indonesia sendiri memiliki masalah gizi buruk yang cukup tinggi, berdasarkan data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 27,7% dibandingkan Malaysia, angka stunting berada di 17%. Angka tersebut tergolong besar jika dibandingkan dengan Malaysia dengan penduduk terbesar ke empat di dunia. Kepekaan orang tua terhadap masalah gizi yang diterima anak menjadi salah satu faktor terbesar kekurangan gizi ditambah dengan peran sekolah yang kurang optimal dalam memberikan makanan yang bergizi. Optimalnya sekolah menyediakan makanan yang bergizi ketika makan siang, tetapi kenyataannya sekolah di Indonesia terutama sekolah negeri jarang ada yang memberikan makanan bergizi kepada siswanya bahkan pada sekolah tingkat dasar. Sekolah membiarkan siswanya untuk makan makanan sembarangan yang tidak jelas kandungan nutrisinya padahal nutrisi yang baik penting untuk perkembangan serta keberhasilan pembelajaran siswa.


                Kelima yakni biaya pendidikan yang mahal. Tidak dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia cukup mahal terlebih jika sekolah tersebut berstatus swasta. Meskipun biaya spp



 PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA DAN NEGARA MALAYSIA Menurut :Gusti rahayu , STAI SOLOK NAN INDAH




 Sekolah Negeri ditanggung pemerintah, tapi biaya perlengkapan sekolah masih ditanggung orang tua. Biaya seragam serta buku menjadi faktor utama mahalnya


sekolah, tidak sedikit anak yang akhirnya putus sekolah dikarenakan tidak bisa membeli seragam dan perlengkapan sekolah lainnya. Tidak hanya sekolah universitas juga tergolong mahal, meskipun biaya kuliah disesuaikan dengan keadaan ekonomi mahasiswa hanya masyarakat golongan menengah menuju atas dan golongan atas yang dapat merasakan pendidikan perguruan tinggi. Walaupun masyarakat diberikan keringanan dengan adanya beasiswa dari pemerintah yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), tetapi penyaluran beasiswa tersebut seringkali tidak tepat sasaran. Banyak masyarakat yang mampu membayar biaya sekolah maupun kuliah tapi mendapatkan beasiswa KIP atau KIPK sedangkan masyarakat yang benar-benar tidak mampu tidak dapat mendapatkan beasiswa tersebut. Faktor keegoisan masyarakat mampu dan ketidaktahuan masyarakat akan beasiswa menjadi faktor utama ketidak tepat sasaran beasiswa KIP dan KIPK.


         Sebagai sebuah kebutuhan, pendidikan sudah sepantasnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Selain dapat dirasakan oleh semua masyarakat pendidikan juga harus berkualitas. Dengan pendidikan yang berlangsung sekarang ini dapat dikatakan pendidikan Indonesia jauh dari kata berkualitas, bahkan dari survei yang telah dilakukan oleh US News and World Report, BAV Group, dan Wharton School of the University of Pennsylvania pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 54 dari 78 sedangkan Malaysia berada diperingkat 38 dari 78 negara.


         Hal-hal yang melatar belakangi kenapa kualitas pendidikan negara Indonesia tertinggal jauh bahkan oleh Negara Malaysia yakni yang pertama tidak konsistennya kebijakan kurikulum pendidikan Indonesia. Seringkali kurikulum berganti seiring dengan pergantian mentri ataupun kepala pemerintahan, dengan seringnya pergantian kurikulum akan berdampak negatif bagi siswa karena waktu akan banyak dihabiskan oleh beradaptasi dengan cara belajar yang baru. Kedua yakni kesejahteraan guru yang diabaikan, sebagai sebuah profesi guru sewajarnya memiliki gaji yang layak. Dengan sejahteranya guru, mereka akan berfokus untuk mengajar dan termotivasi untuk mengajar dengan lebih baik. Tidak hanya kesejahteraannya, masalah mengenai guru juga yakni

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS