Oleh
Roza Putri Mawarti
Trssyalina
Universitas Negeri Padang
Di tengah kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang semakin deras, penggunaan bahasa di kalangan remaja Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu fenomena yang mencolok adalah kedwibahasaan, khususnya dalam penggunaan Bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang merupakan campuran dari Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan pengaruh bahasa asing, telah menjadi bagian integral dari komunikasi sehari-hari remaja.
Bahasa gaul bukan hanya sekadar variasi bahasa, melainkan cerminan identitas sosial dan kelompok. Remaja menggunakan bahasa ini untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, dan memperkuat ikatan sosial dengan teman-teman sebayanya. Ungkapan seperti "baper" (bawa perasaan), "mager" (malas gerak), dan "mang eakk" (emang iya?) adalah beberapa contoh bagaimana bahasa gaul menjadi simbol dari kehidupan dan budaya remaja saat ini. kemampuan menggunakan dua bahasa secara bergantian, menjadi fenomena yang umum di kalangan remaja Indonesia. Mereka dengan mudah berpindah dari Bahasa Indonesia formal ke bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Proses ini tidak hanya terjadi dalam komunikasi lisan, tetapi juga dalam tulisan, terutama di media sosial dan platform digital lainnya.
Kedwibahasaan adalah percobaan penggunaan bahasa secara bergantian, dari bahasa satu ke bahasa lain, oleh penutur. Untuk menggunakan dua bahasa atau lebih diperlukan penguasaan dari masing-masing bahasa dengan tingkatan yang sama (Chaer, 2004:87)
Dari perspektif sosiolinguistik, kedwibahasaan remaja mencerminkan interaksi dinamis antara bahasa dan masyarakat. Penggunaan bahasa gaul memungkinkan remaja untuk berpartisipasi dalam budaya pop dan tren global, sekaligus mempertahankan identitas lokal. Pengaruh media sosial dan internet sangat besar dalam penyebaran bahasa gaul, mempercepat proses adopsi dan adaptasi kosakata baru.
Sosiolinguistik juga menyoroti bagaimana faktor-faktor seperti kelas sosial, gender, dan lingkungan mempengaruhi penggunaan bahasa. Remaja dari berbagai latar belakang sosial mungkin memiliki variasi dalam penggunaan bahasa gaul dan Bahasa Indonesia, menciptakan ragam bahasa yang kaya dan beragam.
0 Comments