Ticker

6/recent/ticker-posts

EPYARDI ASDA OTW WUJUDKAN PERUBAHAN DAN KEBANGKITAN SUMBAR.

 


EPYARDI ASDA 

Padang, - Jurnalis Sumbar

Dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1445 H. mantan Bupati Solok Epiyardi Asda Majo Lelo M.Mar, berbagi daging qurban dengan 4 ekor sapi sumental kepada masyarakat dan tim relawan, didepan rumah sebagai posko kemenangan yang berlokasi di Belanti kecamatan Padang Utara Kota Padang, pada Selasa 18 Juni 2024.


Epyardi Asda ini mengungkap alasan untuk maju di Pilkada Gubernur Sumbar, OTW menunjukan perubahan dan kebangkitan Sumbar, ingin melakukan perubahan pembangunan yang merata.Untuk itu kita dibusung oleh partai PAN dan didukung Prabowo," ujar nya. 


Dan kalau kepala daerah itu harus punya kapasitas dan integritas untuk rakyatnya maka daerah nya maju, saya  termotivasi untuk maju karena ingin  melakukan perubahan pembangunan yang cukup signifikan.


Lanjut di Sumatera ada 10 provinsi, jadi kita yang mendukung Sumbar sekarang sudah rengking ke-9 dari 10 yang terakhir karena tidak ada pendekatan tidak ada yang pintar dengan lobi, jadi maju mundur nya suatu daerah tergantung kepala daerah nya kalau tidak punya kapasitas, kalau milih buya masuk surga, belum tentu juga berpengaruh dengan cara-caranya," ucapnya. 


Epyardi Asda yang ditemui beberapa awak media mengatakan bahwa mantan anggota DPR RI 3 periode dan mantan Bupati Solok periode 2019-2024, dimana saat ini anak nya Athari gauti Ardi juga terpilih sebagai Anggota DPR RI selama 2 periode sampai periode 2024-2029 dari fraksi PAN.


Beberapa media yang hadir kerumahnya (posko) untuk mewawancarai Epyardi Asda dengan mengatakan saya maju untuk calon Gubernur Sumbar karena selama ini dilihat perkembangan pembangunan disegala bidang di daerah Sumbar tidak nampak/tidak maju, maka hal ini yang membuat saya ingin merubah, karena selama ini  perkembangan  pembangunan dengan Sumatera Barat, belum nampak,dari tahun 2019 sampai saat ini,"ucap Epyardi Asda dengan semangat.


Selama kepemimpinan Mahyeldi, daerah Sumbar ini bagaimana seorang pemimpin  bisa dikatakan buya kalau daerah nya masih banyak melakukan korupsi,LGBT, Zina dan Berjudi. seharus nya kita mencontohkan kepemimpinan Umar bin katab sebagai contoh tauladan umat manusia yang tidak menggunakan uang negara untuk keperluan satu wilayah,"tutur Epyardi Asda.


Semenjak kepemimpinan Mahyeldi sampai saat ini banyak yang bermasalah seperti terjadi di kota Padang, Koni, kalau seseorang yang di panggil buya tidak  seharus nya itu terjadi, untung saja saat ini ada yang membela dia, karena dia sering kali berbohong dengan saya," ungkap Epyardi Asda dalam wawancaranya.


Semenjak kepemimpinan Mahyeldi Sumbar sekarang banyak bermasalah, saya tidak pernah mengatakan dirinya bersih, karena buya itu merupakan seseorang yang memiliki ilmu agama dan ketakwaan yang  luar biasa sebagai guru untuk semua orang.papar Epyardi..(Kitti) 


.


.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS