Ticker

6/recent/ticker-posts

Interferensi Bahasa dalam Konteks Sosiolinguistik


Interferensi Bahasa dalam Konteks Sosiolinguistik

oleh

Mirna Wati

Trssyalina


          Ternyata kesalahan dalam mencampur bahasa menjadi masalah serius yang terjadi didalam masyarakat,percampuran bahasa pertama yang dikenal dengan bahasa ibu (B1) dengan bahasa kedua (B2) banyak menyebabkan dampak negatif terhadap menggunaan bahasa didalam masyarakat yaitu penyimpangan dan kekacauan bahasa yang dikenal dengan istilah interferensi bahasa. Dalam konteks sosiolinguistik interferensi bahasa menjadi titik perhatian yang perlu diteliti dan dianalisis kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusi yang diperlukan.

          Interferensi adalah perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan persentuhan bahasa itu dengan unsur-unsur bahasa lain yang terjadi pada penutur dwibahasa (Chaer, 1995). Kedwibahasaan merupakan proses penggunaan dua bahasa secara bergantian (Adisumarto, 1993). Penutur dwibahasa seringkali menyamakan hal-hal tertentu antara bahasa pertama dengan bahasa kedua sehingga terjadilah interferensi unsur bahasa satu dengan bahasa lainnya.

          Interferensi bahasa merupakan penyimpangan atau kekacauan bahasa.Interferensi bahasa terjadi ketika seseorang mempelajari bahasa kedua dan mencampur bahasa kedua dengan bahasa pertama (bahasa ibu) sehingga terjadi penyimpangan atau kekacauan bahasa yang dikenal dengan interferensi bahasa. Dalam konteks sosiolinguistik kasus interferensi bahasa dapat dilihat pada masyarakat Minang Kabau yang menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa pertama bahasa ibu(B1),kemudian memindahkannya pada bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (B2). Banyak sekali terdapat didalam lingkungan masyarakat Minang kabau pencampuran dua bahasa(dwibahasa) yang menyebabkan penyimpangan bahasa(Interferensi bahasa). Contohnya masyarakat Minang kabau di daerah tertentu menggunakan bahasa kedua kemudian mencampurkan bahasa pertama kedalam bahasa kedua sehingga terjadi kesalahan kosa kata,logat dalam pelafalan,serta penyusunan dan struktur bahasa yang tidak benar baik sengaja maupun tidak sengaja karena berbagai faktor seperti budaya,kebiasaan,logat bahasa,dan lingkungan sekitar. 


         Interferensi dapat muncul pada semua tataran linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon, dan semantik. Interferensi fonologi merupakan penyimpangan pelafalan. Adapun interferensi morfologi merupakan penyimpangan dalam proses pembentukan kata. Sementara, interferensi sintaksis yaitu penutur menggunakan struktur bahasa pertama/kedua saat mengucapkan atau menulis bahasa. Interferensi semantik yaitu penyimpangan bahasa pada tataran makna (Suwito, 1983).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS