Karies (lubang gigi) merupakan penyakit tidak menular yang sering diabaikan dan paling banyak dialami penduduk dunia. Indonesia dan Filipina merupakan negara dengan angka karies anak paling tinggi di Asia Tenggara. Sekitar 60-90% (514 juta orang) anak usia sekolah di dunia mengalami karies, sedangkan di Indonesia 92,6% anak usia sekolah menderita karies. Karies dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan dan tidak dapat hadir sekolah.
Kebersihan mulut merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya karies. Kebersihan mulut didapatkan dari kebiasaan menyikat gigi
yang benar. Hampir semua anak usia sekolah dasar di Indonesia rutin menyikat
gigi setiap hari, tetapi yang menyikat gigi dengan benar pada waktu dan
frekuensi yang benar hanya 1,4%. Di Sumatera Barat yang menyikat gigi dengan
benar juga tergolong sangat rendah yaitu 0,41%.
Materi edukasi terdiri dari pasta gigi, teknik,
waktu dan frekuensi menyikat gigi. Materi edukasi diberikan dengan presentasi
dan tanya jawab. Pasta gigi yang digunakan adalah pasta yang mengandung flour.
Flour akan menempel pada permukaan gigi dan melindungi gigi sehingga tidak
mudah terserang bakteri penyebab karies. Teknik yang direkomendasikan kepada
masyarakat umum dan anak usia sekolah adalah teknik rolling. Teknik ini mudah
dan efektif untuk menghilangkan plak pada permukaan dan bagian sela-sela gigi.
Pada permukaan gigi yang menghadap ke pipi kanan, permukaan bulu sikat gigi
diletakkan mengarah ke akar gigi dan bergerak mengikuti lengkung dari permukaan
gigi. Sikat gigi dimulai pada gigi paling belakang kemudian digerakkan berputar
menuju gigi depan, kemudian lakukan pada sisi sebelah kiri. Pada permukaan gigi
yang menghadap kel lidah atau langit-langit, bulu sikat diletakka mengarah ke
akar gigi kemudian digerakkan seperti mencongkel dan lakukan pada semua gigi.
Pada permukaan kunyah, bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi paling
belakang sisi kanan, kemudian digerakkan secara horizonzal seperti maju mundur
sampai ke depan dan lakukan pada semua permukaan kunyah gigi. Selanjutnya sikat
permukaan lidah satu kali saja dengan menjulurkan lidah. Lakukan kumur-kumur
maksimal dua kali sehingga flour menempel permukaan gigi. Waktu menyikat gigi
yang benar adalah di pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Lamanya
waktu menyikat gigi adalah 2 menit.
Demonstrasi menyikat gigi dilakukan
didalam kelas dengan menggunakan model, kemudian beberapa siswa diminta
mencoba. Praktek menyikat gigi dilakukan di halaman sekolah didampingi
mahasiswa profesi Fakultas Kedokteran Gigi. Kegiatan dimulai dengan memberikan
satu sikat gigi untuk setiap anak, kemudian dilanjutkan dengan mengoleskan odol
pada permukaan bulu sikat. Masing-masing anak diberikan air untuk berkumur.
Sikat gigi dilakukan bersamaan sesuai instruksi yang diberikan, dan siswa
dikelompokan berdasarkan kelas masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan guru
sebagai pendamping.
0 Comments