Ticker

6/recent/ticker-posts

Gigi Bersih dan Sehat Senyum Sehat Bersama Murid SD 06 dan 08 Kota Pariaman

 

 Penulis: drg. Susi, MKM drg. Arymbi Pujiastuty, MKes, drg. Desy Purnama, MDSc

 

Karies (lubang gigi) merupakan penyakit tidak menular yang sering diabaikan dan paling banyak dialami penduduk dunia. Indonesia dan Filipina merupakan negara dengan angka karies anak paling tinggi di Asia Tenggara. Sekitar 60-90% (514 juta orang) anak usia sekolah di dunia mengalami karies, sedangkan di Indonesia 92,6% anak usia sekolah menderita karies. Karies dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan dan tidak dapat hadir sekolah.


Kebersihan mulut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya karies. Kebersihan mulut didapatkan dari kebiasaan menyikat gigi yang benar. Hampir semua anak usia sekolah dasar di Indonesia rutin menyikat gigi setiap hari, tetapi yang menyikat gigi dengan benar pada waktu dan frekuensi yang benar hanya 1,4%. Di Sumatera Barat yang menyikat gigi dengan benar juga tergolong sangat rendah yaitu 0,41%.

Seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan hal tersebut maka kami dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas melaksanakan Pengabdian Masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan murid SD 06 dan 08 Kota Pariaman dalam menyikat gigi dengan baik dan benar. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu edukasi cara menjaga kebersihan mulut dan demostrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis 28 Februari jam 09-12 WIB.

Materi edukasi terdiri dari pasta gigi, teknik, waktu dan frekuensi menyikat gigi. Materi edukasi diberikan dengan presentasi dan tanya jawab. Pasta gigi yang digunakan adalah pasta yang mengandung flour. Flour akan menempel pada permukaan gigi dan melindungi gigi sehingga tidak mudah terserang bakteri penyebab karies. Teknik yang direkomendasikan kepada masyarakat umum dan anak usia sekolah adalah teknik rolling. Teknik ini mudah dan efektif untuk menghilangkan plak pada permukaan dan bagian sela-sela gigi. Pada permukaan gigi yang menghadap ke pipi kanan, permukaan bulu sikat gigi diletakkan mengarah ke akar gigi dan bergerak mengikuti lengkung dari permukaan gigi. Sikat gigi dimulai pada gigi paling belakang kemudian digerakkan berputar menuju gigi depan, kemudian lakukan pada sisi sebelah kiri. Pada permukaan gigi yang menghadap kel lidah atau langit-langit, bulu sikat diletakka mengarah ke akar gigi kemudian digerakkan seperti mencongkel dan lakukan pada semua gigi. Pada permukaan kunyah, bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi paling belakang sisi kanan, kemudian digerakkan secara horizonzal seperti maju mundur sampai ke depan dan lakukan pada semua permukaan kunyah gigi. Selanjutnya sikat permukaan lidah satu kali saja dengan menjulurkan lidah. Lakukan kumur-kumur maksimal dua kali sehingga flour menempel permukaan gigi. Waktu menyikat gigi yang benar adalah di pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Lamanya waktu menyikat gigi adalah 2 menit.

Demonstrasi menyikat gigi dilakukan didalam kelas dengan menggunakan model, kemudian beberapa siswa diminta mencoba. Praktek menyikat gigi dilakukan di halaman sekolah didampingi mahasiswa profesi Fakultas Kedokteran Gigi. Kegiatan dimulai dengan memberikan satu sikat gigi untuk setiap anak, kemudian dilanjutkan dengan mengoleskan odol pada permukaan bulu sikat. Masing-masing anak diberikan air untuk berkumur. Sikat gigi dilakukan bersamaan sesuai instruksi yang diberikan, dan siswa dikelompokan berdasarkan kelas masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan guru sebagai pendamping.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS