Ticker

6/recent/ticker-posts

Takjil : Transaksi ditepi Tradisi

 



Opini ; Fikri Nabilah Mahasiswa Antropologi Sosial

 

Fenomena, tradisi yang tidak disdari sebagai tradisi

Tradisi berburu takjil cenderung tidak terlalu diperhatikan oleh banyak orang sebagai tradisi, Namun hadirnya penjual takjil  tersebut sangat dekat dengan kita sebagai orang Indonesia yang mayoritas beragama islam. Ditambah lagi tradisi tersebut baru baru ini juga berkembangdisosial media tiktok dengan narasi war takjil antara non-islam dan umat islam. Fenomena baru baru ini dipandang sebagai  sinyal positif bentuk toleransi antar umat beragama. Hal yang sangat indah dan belum tentu ada ditempat lain.

Kata takjil sebenarnya memiliki makna menyegerakan atau mempercepat, dengan asal kata tajala dalam Bahasa arab. Namun entah kenapa dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berubah dan merujuk kepada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi pada saat waktu berbuka tiba. Takjil yang sangat popular b agi banyak orang itu seperti, gorengan tempe, tahu, lumpia, risoles lumpia dan lainnya.

Ketika memasuki bulan suci Ramadhan jumlah pedagang akan meningkat secara drastis. Nah mereka yang berjualan takjilah yang berkontribusi terhadap hal tersebut. Tidak peduli tempatnya, apakah perkotaan ataupun dipedesaan. Jika sudah memasuki bulan Ramadhan orang berjualan takjil akan pasti akan selalu ramai. Kondisi tersebutlah yang sebenarnya sudah masuk dalam ranah tradisi yang jarang sekali kita sadari. Seperti kata bapak soerjono soekanto yang mengatakan bahwa tradisi itu ialah hal yang berkembang dan berulang ditengah Masyarakat. Antusiasme penjualan takjil disetiap tempat tentunya berbeda. Hingga pada saat ini 03 April 2024. Kurang lebih setengah bulan berjalannya puasa,  penjualan takjil ditempat yang saya kunjungi masih sangat ramai pembeli. Di sekitaran  pasar baru jl M. Hatta, Menuju kampus UNAND.

 

Sebulan Suci manfaat bagi penjual takjil

Penjualan takjil memberikan dampak ekonomi yang besar terhadap perputaran keuangan ditengah Masyarakat. Perputaran uang yang begitu cepat. Dalam sehari terjadi banyak sekali transaksi antara pembeli dan pedagang takjil. Serta transaksi lain dibalik itu, contohnya transaksi  antara pedagang takjil dan penjual bahan bahan pembuatan berbagai macam takjil,  meskipun dalam angka yang tidak begitu besar namun kwantitasnya tinggi. Positifnya ialah transaksi tersebut cenderung berputar pada Masyarakat kalangan menengah kebawah, yang mana hal tersebut akan memberi dampak positif terhadap perekenokomian mikro Masyarakat sendiri.

Mengutip dari radar banyuwangi jawapos. Pedagang  takjil ngerandu buko di banyuwangi pada bulan suci ramadhan tahun 2024 ini saja bisa maruap keuntungan hingga Rp. 973.086.106 dalam satu pekan. Dengan rata rata pedagang mendapat pemasukan Rp. 427.730 perhari. Pada sumber lain, serayu news. Memaparkan informasi bahwa di pasar ramadhan Universitas Muhamadiyah Purwokerto (ump), ramadhan tahun 2024 ini dalam waktu 20 hari dalam kegiatan pasar ramadhan tersebut terjadi perputaran ekonomi mencapai nilai Rp. 2,5 miliar. Naik dari tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp 1,8 miliar. Tentunya angka perputaran ekonomi akibat dari adanya tradisi penjualan takjil ini akan berbeda pada setiap tempat penjualan takjil.

Menjual takjil tidak terlalu butuh modal yang besar. Tidak  harus memiliki dana hingga  jutaan terlebih dahulu untuk memulai. Tetapi dengan dana dibawahitu juga sudah bisa berjualan takjil. Tergantung pada kebutuhan jenis dan banyak takjil yang akan dibuat. Penjual takjil yang  berasal dari kalangan menengah kebawah kecendrungannya penjual takjil tersebut tidak membutuhkan karyawan, Meskipun memiliki pembeli yang banyak.  Mereka akan dibantu atau meminta bantuan  kepada  saudara ataupun karib kerabat  Mengingat jenis usaha takjil dapat digolongkan menjadi usaha musiman.

Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk orang orang yang ingin belajar berwirausaha.  Meski tidak memiliki modal yang banyak, namun sudah bisa memulainya dan bergerak. Resikonya pun tidak terlalu besar jika dibanding dengan permintaan (pembeli) karna orang orang  berpuasa.  dan Ketika waktu sore tiba pembeli akan berdatangan. tinggal tergantung pada kesiapan makanan dan minuman takjil yang kita buat. Jika penjualannya disekitaran kampus, seperti tempat yang sekarang saya kunjungi akan menjadi nilai plus lagi bagi penjual takjil. Sebagian mahasiswa jarang sekali memasak, Apalagi untuk  membuat pertakjilan.

Penutup

Kehadiran dari pedagang takjil memberikan dampak yang besar terhadap aspek ekonomi masyarakat. Terkhusus pada perputaran ekonomi mikro. Transaksi transaksi yang tidak terlalu diperhatikan namun sebenarnya memberikan manfaat yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Tradisi penjualan takjil memiliki pola pola tersendiri dalam kehadirannnya. Penjualan yang selalu hadir ketika bulan puasa tiba. Berderet dipinggiran jalan. Penjual yang bekerja sama dengan saudaranya apabila pembeli cukup ramai.

 

Sumber ;

-https://radarbanyuwangi.jawapos.com/ekonomi-bisnis/754479760/luar-biasa-sepekan-dibuka-omzet-pasar-takjil-ngerandu-buko-2024-di-banyuwangi-nyaris-tembus-rp-1-miliar

-https://serayunews.com/pasar-ramadan-ump-berpotensi-gerakkan-perputaran-ekonomi-mencapai-rp1-miliar-lebih

-https://serayunews.com/pasar-ramadan-ump-2024-ciptakan-perputaran-ekonomi-sampai-rp2 miliar

 

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS